Pages

Subscribe:

Labels

Perkembangan MIPA India

1.2 RUMUSAN MASALAH
Ø  Bagaimana sistem pendidikan di India
Ø  Bagaimana sejarah perkembangan matematika di India
Ø  Bagaimana sejarah perkembangan kimia di India
Ø  Bagaiman sejarah perkembangan fisika di India
Ø  Bagaiman sejarah perkembangan biologi di India


1.3TUJUAN
Dengan penulisan makalah ini mempunyai maksud dan tujuan agar para mahasiswa, khususnya mahasiswa pendidikan kimia dapat mengetahui sistem pendidikan di india serta berbagai sejarah dan perkembangan ilmu matematika dan ipa di india .














BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Informasi tentang India
Republik India (bahasa Hindi: भारत गणराज्य; Bhārat Gaarājya) adalah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu miliar jiwa, dan adalah negara terbesar ketujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis. Jumlah penduduk India tumbuh pesat sejak pertengahan 1980-an. Ekonomi India adalah terbesar keempat di dunia dalam PDB, diukur dari segi paritas daya beli (PPP), dan salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. India, negara dengan sistem demokrasi liberal terbesar di dunia, juga telah muncul sebagai kekuatan regional yang penting, memiliki kekuatan militer terbesar, dan memiliki kemampuan senjata nuklir.
Terletak di Asia Selatan dengan garis pantai sepanjang 7.000 km, dan bagian dari anak benua India, India merupakan bagian dari rute perdagangan penting, dan bersejarah. Dia membagi perbatasan dengan Pakistan, Republik Rakyat Tiongkok, Myanmar. Bangladesh, Nepal, Bhutan, dan Afganistan. Sri Lanka, Maladewa, dan Indonesia adalah negara kepulauan yang bersebelahan.
India adalah letak dari peradaban kuno seperti Peradaban Lembah Sungai Indus, dan merupakan tempat kelahiran dari empat agama utama dunia: Hindu, Buddha, Jainisme, dan Sikhisme. Negara ini merupakan bagian dari Britania Raya sebelum meraih kemerdekaan pada 1947.
India memiliki luas daerah 3.287.263 km persegi. Negara ini tercatat sebagai negara terluas ketujuh dan terpadat kedua di dunia setelah Cina. Mayoritas penduduk di India beragama Hindu 80.46%, Islam 13.49%, Kristen 2.34%, Sikh 1.87%, dan sisanya Buddha 0.71%, Jain 0.41%, dan Yahudi.
Ekonomi India mengandalkan sektor pertanian dan peternakan mencapai 34% dari pendapatan negara. Sektor pertanian sendiri mampu menyerap 69% tenaga kerja yang ada. Umumnya ekonomi India dipengaruhi oleh perubahan land reform, revolusi hijau, industrialisasi dan migrasi.

Di India terdapat beberapa universitas yang terkenal, di antaranya BITS, ISB,IITs, NITs, IISc, IIMs, dan AIIMS. Namun masyarakat India harus menghadapi tantangan dalam pemenuhan pendidikan dasar agar mencapai 100% angka melek huruf, serta menjaga anak-anak yang orang tuanya kurang mampu untuk bersekolah, serta meningkatkan pendidikan di daerah pedalaman yang menjadi kendala terbesar untuk mencapai target yang telah di rancang.




2.2 Kebijakan dan sistem pendidikan di India
 India memiliki komitmen untuk menyebarluaskan pengetahuan dan kebebasan berfikir di kalangan penduduk yang direfleksikan pada kebijakan dalam undang-undangnya, yaitu pasal 45 dinyatakan bahwa Negara berupaya menyediakan pendidikan secara gratis selama 10 tahun, dan bagi anak-anak hingga mereka berusia 14 tahun. Sedangkan pasal 29 ayat 1 menyatakan bahwa warga Negara yang memiliki ragam Bahasa dan tulisan mendapatkan perlakuan khusus dalam bidang ekonomi Sejak 1976, pemerintah pusat telah menetapkan untuk bertanggung jawab dalam pembiayaan serta mengatur pendidikan dasar hingga menengah, dan mengadakan koordinasi dengan dengan program pendidikan tinggi. Pemerintah juga memberikan kesempatan yang sama dalam pendidikan umum.
Sistem Pendidikan di India saat ini menggunakan pola dan substansi yang di adobsi dari Negara barat, dimana pertama kali di perkenalkan oleh Negara Inggris pada abad ke-19. Komisi pendidikan India telah menetapkan kebijakan sistem pendidikan 10-2-3 untuk usia sekolah, . Tingkat awal 10 tahun terbagi dalam 3 jenjang, yaitu primari(5 tahun), upper primary (3 tahun), dan secondary (2 tahun). Struktur pendidikan sekolah yang seragam tersebut telah di adobsi oleh seluruh Negara bagian dan teritori India. Walaupun demikian, dilingkungan dan teritori India masih dijumpai sejumlah kelas yang menyelenggarakan pendidikan dasar (primary ), menengah (upper primary), dan (high and higher secondary school). Pendidikan jurusan, baik teknik maupun bisnis menetapkan pola pendidikan Ghandi, yaitu pembentukan manusia yang berkepribadian utuh, kreatif dan produktif. Pada tahun 1960-1992 kemajuan minat siswa pada sekolah kejuruan sangat kecil hanya mencapai 6%. Baru pada 1995 terjadi lonjakn yang signifikan, mencapai 25% dari keseluruhan siswa yang mengikuti pendidikan tinggi mengambil jurusan ini. Mengenai pendidikan Islam, stukturnya dilakukan berjenjang pada tingkat rendah (tahtania) dilakukan selama 3 tahun, (watsania) menengah dilakukan selama 4 tahun, atau tingkat atas (fauqania) dilakukan selama 2 tahun. Kemudian jenjang maulvi selama 2 tahun, , ‘alim selama 2 tahun.
Manajemen Pendidikan
 a. Otorita sistem pendidikan ini dipengaruhi oleh Mahatma Ghandi yang memiliki gagasan untuk membentuk “kepribadian yang utuh, kreatif dan produktif”. Departemen yang menanggani masalah pendidikan adalah Departemen Pendidikan dan Kesejahteraan (1966). Pemerintah memutusakan bahwa kebijakan pendidikan diambil berdasarkan ketentuan parlemen federal, sedangkan pemerintah hanya bertindak sebagai pelaksana. Ide ini muncul berdasarkan usul dari Depertemen Pengembangan SDM. Pada tahun 1990, India membentuk komite modifikasi kecil yang bekerja selama 2 tahun untuk merevisi program jangka panjang dalam pendidikan
b. Pendanaan Sejak tahun 1976, pemerintah pusat telah menetapkan bertanggungjawab atas pembiayaan dan pengaturan standar pendidikan atas sampai menengah dan koordinasi dengan program pendidikan tinggi.
c. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
Struktur dan kurikulum pendidikan di India secara esensial dipengaruhi oleh sistem pendidikan Inggris karena latar belakang penjajahan. Namun setelah merdeka, upaya pendidikan ditekankan pada ekspansi yang cepat dibangdingkan dengan reformasi menyeluruh. Maka konstitusi yang berlaku pada tahun 1950 selanjutnya menegaskan prinsip bahwa pendidikan merupakan penyampaian materi, karena itu berada dibawah kebijakan pemerintah sedangkan tugas menteri pendidikannya adalah membantu pemerintah melalui penyediaan bimbingan dan dana. Pasal dalam konstitusi India menyatakan perlindungan hak bagi lembaga swasta untuk menyelenggarakan pendidikan dan menerima bantuan dari pemeriah serta menyediakan standar tertentu yang harus dipenuhi oleh lembaga tersebut. Sedangkan bidang spesialisasi di jenjang pendidikan tinggi terkait dengan disiplin ilmu tradisional seperti sejarah, sastra inggris dan ilmu politik. Ketika seorang mahasiswa telah memilih jurusan tertentu, ia tidak dapat mengubah spesialisasinya.[4]
Perkembangan pendidikan di India
Kualitas pendidikan di India mampu bersaing di dunia internasional tidak muncul dengan atiba-tiba. Ada beberapa hal yang menjadi faktor pendorong kemajuan dan perkembangan pendidikan di India, di antaranya yaitu:
Pertama, universitas-universitas modern di India sudah berdiri sejak 1857 dan mapan. Sebagian kampus yang terkenal di India sudah berdiri sejak masa penjajahan inggris. Dengan usia yang cukup lama tersebut, mereka sudah cukup mempunyai pengalaman dan matang dalam sistem pengelolaan dan upaya untuk meningkatkan kualitas SDM di India.
Kedua, pengunaan Bahasa Inggris sebagai Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan di India, dengan menggunakan Bahasa Inggris, mahasiswa di India tidak lagi mempunyai masalah untuk mendapatkan berbagai ilmu dari semua perspektif dan pendekatan dengan jumlah referensi yang sangat banyak.
Ketiga, dosen India minimal sudah menyelesaikan pendidikan doctor (S-3), bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyelesaikan S-2 dan S-3 beberapa kali. Oleh karena itu tidak jarang kita menemukan dosen dengan gelar ganda, seperti Dr.Gurusami,M.,Sc.,M.E.D,.Ph.D.
Keempat, India mengembangkan berbagai kampus yang fokus pada satu bidang ilmu tertentu yang kemudian menjadi kekuatan pilar pendidikan di India, yang alumninya berkualitas dan tidak diragukan lagi di dunia Internasional.
[3] Bahkan karena banyaknya pasar Internasional terhadap alumni India, pemerintah India sudah mulai membangun upaya kerjasama dengan perusahaan-perusahaan asing untuk membangun kampus sendiri di india.

2.3 Sejarah  Perkembangan Matematika India
                        Bila dikatakan matematika Hindu atau matematika India, nama yang akan muncul adalah nama Ramanujam (ahli matematika India abad 20 yang diakui dunia, pen), manusia yang mengetahui ketidak-terbatasan. Tapi jauh sebelum Ramanujam, jauh sebelum orang Arab (orang Arab mengambil matematika Hindu ketika mereka menyerbu India pada tahun 712. Dari Arab ilmu ini kemudian menyebar ke Eropa Barat), India telah memiliki pengetahuan besar mengenai matematika. Angka nol diciptakan oleh bangsa India kuno. Demikian juga sistem desimal. Matematika Hindu atau matematika India dikenal sebagai Sulwa Sutra,. Atau “tali dari sloka” (cord of verses). Ini berkaitan dengan pembangunan altar tempat pemujaan dan upacara korban. Formula dari Sulwa Sutra sifatnya empirik. Sesungguhnya, dikatakan bahwa Sulwa Sutra mungkin merupakan pengaruh di belakanag perkembangan kemudian dari geometri Yunani. Semua hal yang datang dari matematika India, angka nol adalah yang paling menonjol.
Pada tahun 550 bangsa Hindu menemukan bilangan nol dan penulisan sistem letak untuk bilangan.Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu tempat kosong untuk angka nol, ini terbukti telah dituliskan posisi itu pada Kitab Injil orang India. Para ahli matematika India telah lama menemukan bilangan nol, tetapi belum ada simbolnya. Kemudian Arybrata menyebut bilangan nol dengan kata “kha”. Aryabrata telah memasukkan nol dalam sistem perhitungan bukan sekedar tempat kosong.Konsep bilangan nol menggunakan satu tempat kosong di dalam pengaturan bentuk tabel telah dikenal dan digunakan di India dari abad ke-6. Naskah tertua yang diketahui menggunakan nol adalah karaya Jain dari India yang berjudul Lokavibhaaga, berangka tahun 458. Penggunaan simbol nol oleh orang India yang pasti adalah di Gwalior Tablet Stone pada tahun 876. Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tenbaga dengan simbol “o” kecil tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica mengatakan “Literatur Hindu membuktikan bahwa bilangan nol mungkin telah dikenal di depan kelahiran Kristus, tetapi tidak ada catatan yang ditemukan dengan simbol seperti itu di depan abad ke-9.Ide-ide brilian dari matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-rahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut Sebagai Sistem Bilangan Desimal.
Peradaban terdini anak benua India adalah Peradaban Lembah Indus yang mengemuka di antara tahun 2600 dan 1900 SM di daerah aliran Sungai Indus. Kota-kota mereka teratur secara geometris, tetapi dokumen matematika yang masih terawat dari peradaban ini belum ditemukan.
Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.
Matematika Vedanta dimulakan di India sejak Zaman Besi. Shatapatha Brahmana (kira-kira abad ke-9 SM), menghampiri nilai π, dan Sulba Sutras (kira-kira 800–500 SM) yang merupakan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan irasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik; menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan; memberikan metode konstruksi lingkaran yang luasnya menghampiri persegi yang diberikan, menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat; mengembangkan tripel Pythagoras secara aljabar, dan memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.

Tokoh Matematika India
ini (kira-kira abad ke-5 SM) yang merumuskan aturan-aturan tata bahasa Sanskerta. Notasi yang dia gunakan sama dengan notasi matematika modern, dan menggunakan aturan-aturan meta, transformasi, dan rekursi.
Pingala (kira-kira abad ke-3 sampai abad pertama SM) di dalam risalahnya prosody menggunakan alat yang bersesuaian dengan sistem bilangan biner. Pembahasannya tentang kombinatorika meter bersesuaian dengan versi dasar dari teorema binomial. Karya Pingala juga berisi gagasan dasar tentang bilangan Fibonacci (yang disebut mātrāmeru).
Surya Siddhanta (kira-kira 400) memperkenalkan fungsi trigonometri sinus, kosinus, dan balikan sinus, dan meletakkan aturan-aturan yang menentukan gerak sejati benda-benda langit, yang bersesuaian dengan posisi mereka sebenarnya di langit.
Aryabhata, pada tahun 476 – 520 A.D, adalah ahli matematika Hindu pertama yang dikenal dunia. Risalah atau tulisannya mengenai subyek ini adalah karya Hindu yang pertama mengenai matematika murni, dan terdiri dari tiga-puluh-tiga sloka. Ia menjelaskan mengenai sebab-sebab gerhana matahari dan bulan.
Dia memberikan peraturan (rule) untuk pemecahan sederhana dari persamaan sederhana lanjutan (simple intermediate equations) dan penetapan yang tepat mengenai nilai (accurate determination of value). Percaya tau tidak, Aryabhata menyatakan hubungan keliling sebuah lingkaran pada diameternya (relation of the circumperence of a circle to its diameter). Pada tahun 499, memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri India pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik dan algoritma aljabar, infinitesimal, dan persamaan diferensial, dan memperoleh solusi seluruh bilangan untuk persamaan linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode modern, bersama-sama dengan perhitungan (astronomi) yang akurat berdasarkan sistem heliosentris gravitasi. Sebuah terjemahan bahasa Arab dari karyanya Aryabhatiya tersedia sejak abad ke-8, diikuti oleh terjemahan bahasa Latin pada abad ke-13. Dia juga memberikan nilai π yang bersesuaian dengan 62832/20000 = 3,1416.
Brahma Gupta, Ahli matematika besar Hindu yang hidup dari tahun 598 sampai 660 A.D. Karyanya dikenal sebagai Brahma-Siddhanta dan ini terdiri dari dalil dan peraturan (theorem and rules). Setelah Brahma Gupta, ahli matematika bessar berikutnya adalah Lalla yang dalam tahun 748 menulis buku tipis mengenai teori matematika. Mahawira, yang hidup dalam tahun 850 A.D, membahas persamaan kwadrat.
Mādhavan, lahir dengan nama Irinjaatappilly Madhavan Namboodiri (1350 – 1425) adalah matematikawan dan astronom India dari kota Irinjalakkuda (dekat Cochin, Kerala, India). Ia merupakan pendiri sekolah astronomi dan matematika Kerala. Mādhava dianggap sebagai salah satu matematikawan-astronom terbesar pada abad pertengahan, dan telah menyumbangkan kontribusi dalam deret takhingga, kalkulus, trigonometri, geometri dan aljabar.
Karya Madhava diduga dikirim ke Eropa melalui misionaris-misionaris Yesuit dan pedagang yang aktif disekitar pelabuhan Kochi, sehingga memberikan pengaruh terhadap perkembangan kalkulus di Eropa.

2.4 Sejarah perkembangan kimia di India
Dengan 1000 SM, peradaban kuno menggunakan teknologi yang akhirnya akan membentuk dasar dari berbagai cabang kimia. Contohnya termasuk mengekstraksi logam dari bijih, membuat gerabah dan glasir, fermentasi bir dan anggur, membuat pigmen untuk kosmetik dan lukisan, mengekstraksi bahan kimia dari tumbuhan untuk obat dan parfum, pembuatan keju, sekarat kain, penyamakan kulit, render lemak menjadi sabun, membuat kaca, dan membuat paduan seperti perunggu.
            Upaya awal untuk menjelaskan sifat materi dan transformasi yang gagal. Para protoscience kimia, Alkimia, juga tidak berhasil dalam menjelaskan sifat materi. Namun, dengan melakukan eksperimen dan hasil rekaman sang alkemis mengatur panggung untuk kimia modern. Perbedaan ini mulai muncul ketika sebuah diferensiasi yang jelas dibuat antara kimia dan alkimia oleh Robert Boyle dalam karyanya The Chymist skeptis (1661). Kimia kemudian menjadi ilmu pengetahuan yang lengkap ketika Antoine Lavoisier mengembangkan hukum tentang konservasi massa, yang menuntut pengukuran yang cermat dan pengamatan kuantitatif fenomena kimia. Jadi, sedangkan kedua alkimia dan kimia prihatin dengan sifat materi dan transformasi, ia hanya ahli kimia yang menerapkan metode ilmiah. Sejarah kimia adalah terkait dengan sejarah termodinamika, terutama melalui karya Willard Gibbs.
            Terlepas dari semua kemajuan ini, orang merayakan sebagai "bapak kimia modern" adalah Antoine Lavoisier yang mengembangkan hukum tentang konservasi massa pada tahun 1789, juga disebut Hukum Lavoisier. Dengan ini, kimia memperoleh sifat kuantitatif yang ketat, yang memungkinkan dapat diandalkan predik siharus dibuat. Dalam 1803, John Dalton diusulkan sebagai Hukum Dalton, yang menggambarkan hubungan antara komponen-komponen dalam campuran gas dan tekanan relatif masing-masing memberikan konstribusi campuran secara keseluruhan.
            Teori atom awal tahun 2500. Di India, hampir setiap sekolah filsafat rasional (Hindu, Budha atau Jain, lihat Pengembangan filosofis dari Teisme Upanishad ke Realisme Ilmiah) telah mengatakan sesuatu pada sifat partikel dasar, dan berbagai sekolah pemikiran mempromosikan ide bahwa materi adalah terdiri atom yang dibagi dan dihancurkan. Kemudian filsuf dijabarkan lebih lanjut pada pemikiran ini dengan memposisikan bahwa atom tidak bisa hanya menggabungkan berpasangan (diad) tetapi juga di tiga-tiga (triad) dan bahwa penjajaran diad dan triad menentukan sifat-sifat fisik yang berbeda dari zat terlihat di alam. Jain juga mendalilkan bahwa kombinasi dari atom diperlukan sifat tertentu dalam atom menggabungkan, dan juga terpisah "katalis" atom. Dengan cara ini, teori-teori sebelumnya atom menjadi dikonversi menjadi sebuah teori molekul materi. Sementara banyak rincian teori-teori ini tidak lagi berdiri uji validitas ilmiah, ada banyak formulasi ini yang secara konseptual cukup maju dan canggih untuk waktu itu.
            Teori atom atau molekul juga digunakan dalam (meskipun spekulatif) penjelasan perubahan kimia yang disebabkan oleh panas. Prasastapada mengusulkan bahwa taijasa (panas) faktor yang terlibat pengelompokan molekul (vyuhas), sehingga menyebabkan perubahan kimiawi. Dua teori yang bersaing berusaha untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci dari proses (seperti diterapkan pada kue / mewarnai pot tanah liat melalui tembakan): teori Pilupakavada, seperti yang diusulkan oleh Vaisesikas berpendapat bahwa penerapan panas (melalui api, misalnya ) mengurangi molekul panci tanah menjadi atom, dan penerapan terus panas menyebabkan atom untuk berkumpul kembali menciptakan molekul baru dan warna yang berbeda. Teori Pitharapakavada ditawarkan oleh Nyayikas (sekolah Nyaya) tidak setuju, menunjukkan bahwa perubahan molekul / transformasi berlangsung tanpa gangguan dari molekul asli ke atom dasar, dengan alasan bahwa jika hal itu terjadi, ada juga harus menjadi disintegrasi panci itu sendiri, yang tetap utuh, tapi warna hanya berubah.

2.5 Sejarah perkembangan fisika di India 
Ilmu fisika semakin lama semakin berkembang begitu juga di India, menurut richtmyer perkembangan fisika dimulai dari periode pra sains sekitar sebelum masehi sampai tahun 1550. Beberapa penemuan sudah ditemukan namun belum sepesat perkembangan fisika pada saat ini, akan tetapi perkembangan matematika yang nantinya digunakan sebagai alat  bagi perkembangan ilmu fisika telah muncul sejak zaman besi dan sudah  berkembang pesat diantaranya yaitu Shatapatha Brahmana kira-kira 900 SM menghampir nilai, Sulba Sutras (800 – 500) SM yang mengemukakan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan irasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik; menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan; memberikan metode konstruksi lingkarann yang luasnya menghampiri persegi yang diberikan; menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat; mengembangkan tripel  phytaghoras secara aljabar; dan memberikan pernyatn dan bukti numerik untuk teorema pythagoras, Panini (500 SM) yang merumuskan notasi matematik modern, Surya Siddhanta (400 SM) memperkenalkan fungsi trigonometri sinus, kosinus, balikan sinus, dan meletakkan aturan-aturan yang menentukan gerak sejati benda-benda langit yang bersesuaian dengan  posisi mereka sebenarnya di langit, Pingala (300 –  100) SM menggunakan sistem biner dan pembahasannya tentang kombinatorika meter bersesuaian dengan versi dasar dari teorema binomial serta karyanya yang berisi gagasan dasar tentang bilangan Fibonacci. Selain itu, Al Khawarizmi yang  pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh yang disebut sebagai sistem bilangan desimal.

Peranan India terhadap Fisika tidak dapat di remehkan, ada beberapa tokoh India yang memberikan sumbangan terhdap fisika yaitu : 

1.Sir Chandrasekhara Venkata Raman

Sir Chandrasekhara Venkata Raman (8 November 1888 – 21  November 1970) merupakan fisikawan India yang dilahirkan di Tiruchiraapalli, Tamil Nadu. Ia menamatkan BA dan MA dalam fisika dan bahasa Inggrisnya di perguruan tinggi kepresidenan.
Bersama dengan M Saha dan SN Bose, Raman membangunn pusat penelitian sains di Calcutta. Hasilnya, terciptalah sederetan kontribusi penting dalam bidang getaran dan bunyi, konsep getaran alat-alat musik, difraksi cahaya oleh gelombang akustik baik yang ultrasonik maupun hipersonik, sifat optik koloid, difraksi sinar-x, dan Spektroskopi Raman.
Hasil penelitiannya kemudian dipublikasikan dalam  Indian Journal Physics pada tahun 1928, dan efek perubahan energi sinar yang terhambur ini dikenal dengan efek Raman. Karyanya ini merupakan sumbangan yang sangat berarti  bagi pengembangan studi mengenai tingkat energi vibrasi molekul. Oleh karena itu, Royal Swedish Academy of Science di Stockholm menganugrahinya hadiah nobel pada tahun 1930. Raman merupakan  pelajar dari India yang pertama kali menerima hadiah nobel.


2. Subrahmanyan Chandrasekhar
Subramanyan Chandrasekhar, peraih nobel Fisika tahun 1983 dilahirkan di Lahore, India pada 19 Oktober 1910. Ayahnya, Chandrasekhara Subrahmanyan Ayyar adalah pegawai di departemen keuangan India. Sementara Ibunya, Sita (neé Balakrishnan) seorang ibu rumah tangga biasa namun berintelektual tinggi (ia mampu menerjemahan karya Henrik Ibsen, “A Doll House” ke bahasa Tamil).
 Kedua orangtuanya, menurut Chandrasekhar sangat menaruh perhatian pada pendidikan anak-anaknya. Orangtuanyalah yang langsung memberikan pendidikan dasar khusus baginya di rumah hingga ia berusia 12 tahun. Mereka mengharapkan Chandrasekhar terkenal seperti pamannya, Chandrasekhara V. Raman, orang India pertama yang meraih hadiah  Nobel fisika. Pada tahun 1918, ayahnya dipindah tugaskan ke Madras dan di sanalah keluarganya kemudian hidup menetap. Di Madras, ia bersekolah di sekolah lanjutan Hindu dari 1922 hingga 1925. Pendidikan tingginya (1925-30) ia peroleh pertama kali di Presidency College. Kemudian ia melanjutkan studinya ke Universitas Cambridge, Selama perjalanan panjang dengan kapal laut ke Inggris, Chandra mencoba menggabungkan pengetahuannya tentang bintang Bajang putih (white dwarf) dengan teori relativistik spesial, ia terkejut sekali mendapatkan hasil bahwa suatu bintang  bajang putih dapat terbentuk melalui evolusi bintang, asalkan massa  bintang itu kurang dari 1,45 massa matahari. Jika bintang terlalu  berat maka gaya tolak akibat larangan Pauli tidak mampu menahan gaya gravitasi bintang, akibatnya bintang akan kolaps menjadi  bintang netron atau bahkan menjadi lubang hitam (black hole). Tiba di Universitas Cambridge, dengan beasiswa penuh dari  pemerintah India, Chandrasekhar menjadi mahasiswa peneliti di  bawah bimbingan Profesor R.H. Fowler. Di tengah-tengah kesibukannya, Chandrasekhar masih ingat hasil perhitungannya di kapal laut itu. Ia mencoba menghitung ulang dan mendiskusikannya dengan para fisikawan di Cambridge, ternyata ia mendapatkan hasil yang sama bahwa ada batas atas massa bintang agar dapat berevolusi menjadi bintang bajang putih. Batas atas ini kemudian terkenal dengan nama “Chandrasekhar limit”.

3. Satyendra Nath Bose
Satyendra Nath Bose (1 Januari 1894 – 4 Februari 1974) adalah seorang ahli matematika fisika yang berasal dari India. Bose dilahirkan di kokata. Ayahnya adalah seorang insinyur di perusahaan East India Railway. Setelah lulus sekolah dasar, Ia melanjutkan ke Presidency College. Disana Ia mendapatkan inspirasi positif dari ilmuwan-ilmuwan yaitu J. Chandra Bose dan P. Chandra Ray. Bose menjadi dosen fisika dari tahun 1916 hingga 1921 di Universitas Kolkata. Pada tahun 1921 dia bergabung pada Departement Fisika di Universitas Dhaka, Bangladesh. Pada tahun 1924, Bose menulis artikel yang menurunkan Prinsip Kuantum Planck tanpa referensi pada fisika klasik dan hanya menggunakan cara-cara baru. Ia menyadari bahwa metode statistic untuk menganalisis perilaku termal gas tidaklah cukup. Dia pun meneliti dan mengirim hasil kajian teoritisnya tentang statistik kuantum ke Jurnal Inggris. Namun, tulisan itu ditolak. Bose belum menyerah, Ia menerjemahkan artikelnya kedalam bahasa Jerman dan mengirimkannya pada Einstein. Ternyata Einstein setuju dan mempublikasikannya di jurnal Jerman. Inovasi tersebut dikenal sebagai statistic Bose-Einstein, sebuah dasar untuk mempelajari mekanika kuantum. Bose berkunjung ke Eropa selama 2 tahun. Dia bekerja sama dengan Marie Curie dan beberapa ilmuwan Eropa lainnya. Kemuadian dia bekerja di Berlin bersama Einstein.

Bidang-bidang karyanya dimulai dari kristalografi dengan sinar x, teori medan, dan  bersama Meghnad Saha mempublikasikan persamaan dari garis riil. Pada tahun 1926, Bose kembali ke Universitas Dahaka setelah dari Eropa dan menjadi professor pada Departement Fisika. Kemudian Bose kembali ke Universitas Kolkata dan mengajar hingga tahun 1956. Pada tahun1958 Bose diangkat menjadi seorang Fellow dari Royal Society of London. Bose terkenal karena kolaborasinya dengan Einstein dalam mengembangkan teori kualitas radiasi elektromagnetik. Selain itu, ada pula hasil penelitiannya dalam bidang kuantum mekanik berupa Statistik Bose-Einstein dan teori kondesat Bose-Einstein. Untuk mengingat jasanya, namanya dipakai untuk nama Boson yaitu  partikel sub-atomik yang mengikuti karakteristik prinsip-prinsip Bose-Einstein. Dia tidak pernah memaksakan keturunannya untuk belajar fisika, dia mengatakan kepada anaknya bahwa belajarlah apapun yang kalian inginkan dan diantara anak-anaknya tidak ada yang  belajar fisika.

2.6 Sejarah perkembangan biologi di India
            Irigasi dikembangkan dalam Peradaban Lembah Indus sekitar 4500 SM. Ukuran dan kemakmuran peradaban Indus tumbuh sebagai hasil dari inovasi ini, yang akhirnya menyebabkan pemukiman direncanakan lebih memanfaatkan drainase dan pembuangan limbah. Canggih irigasi dan sistem penyimpanan air yang dikembangkan oleh Peradaban Lembah Indus, termasuk waduk buatan di Girnar tanggal sampai 3000 SM, dan sistem kanal irigasi awal dari sekitar tahun 2600 SM. Contoh dibudidayakan di wilayah Tebu awalnya dari tropis Selatan dan Asia Tenggara. spesies yang berbeda mungkin berasal di lokasi yang berbeda dengan S. barberi berasal di India dan S. edule dan S. officinarum datang dari New Guinea.
            Evolusi biologi perkembangan (evolusi pengembangan atau informal, evo-devo) adalah bidang biologi yang membandingkan proses perkembangan organisme yang berbeda untuk menentukan hubungan leluhur antara mereka, dan untuk menemukan bagaimana proses perkembangan berevolusi.
            Namun, sekarang muncul bahwa sama seperti evolusi cenderung untuk menciptakan gen baru dari bagian-bagian dari gen lama (ekonomi molekul), evo-devo menunjukkan bahwa evolusi mengubah proses-proses perkembangan untuk menciptakan struktur baru dan jaringan gen lama (seperti struktur tulang rahang menyimpang ke ossicles dari telinga tengah) atau akan menghemat (ekonomi molekul) program serupa dalam berbagai organisme seperti gen pengembangan mata di moluska, serangga, dan vertebrata.
            Teori Charles Darwin tentang evolusi didasarkan pada tiga prinsip: seleksi alam, faktor keturunan, dan variasi. Pada saat Darwin menulis, prinsip-prinsip yang mendasari faktor keturunan dan variasi yang kurang dipahami.
            Biologi perkembangan evolusioner belum merupakan disiplin terpadu, tetapi dapat dibedakan dari pendekatan sebelumnya untuk teori evolusi oleh fokus pada sebuah ide penting saja. Salah satunya adalah modularitas: seperti yang telah lama mengakui, tanaman dan tubuh hewan adalah modular: mereka terorganisir menjadi bagian-bagian yang berbeda tahapan perkembangan dan anatomis. Seringkali bagian-bagian yang berulang, seperti jari, tulang rusuk, dan segmen tubuh. Evo-devo mencari dasar genetik dan evolusi untuk divisi embrio ke dalam modul yang berbeda, dan untuk pengembangan sebagian independen dari modul tersebut.










0 Comments:

Posting Komentar