Pages

Subscribe:

Labels

Perkembangan MIPA China


BAB II
PEMBAHASAN

1.1Sejarah Pendidikan China
Sikap orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan. Pendidikan ini telah lama menjaga kekuasaan Cina berapa lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di China. Tetapi, pada kesempatan ini tidak menjelaskan sampai masuknya bangsa asing ke Cina.Permulaan pendidikan Cina kuno mencampai puncak dimulai pada Dinasti Han, dimana ajaran Kung fu Tse kembali lagi diangkat dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat Cina, yang sebelumnya ajaran ini dihapus oleh penguasa sebelumnya.
Masyarakat Cina yang menganggap pendidikan sejalan dengan filsafat, bahkan menjadi alat bagi filsafat, yang mengutamakan etika (Muhammad Said dan Junimar Affan, 1987: 119).Anggapan ini membuat pendidikan di Cina mengiringi kembalinya popularitas aliran filsafat Kung Fu Tse di dalam masyarakat Cina. Pada masa Dinasti Han banyak melahirkan para sarjana-sarjana yang kelak akan memimpin negara dan telah membuat Dinasti Han sebagai salah satu dinasti yang besar dalam sejarah Cina. Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh mantan pengikut-pengikut Kung Fu Tse ini telah melahirkan sebuah golongan yang terkenal dalam sejarah Cina dan menentukan perjalanan kekuasaan Dinasti Han, yaitu Kaum Gentry. Kaum gentry merupakan suatu komunitas orang-orang terpelajar yang telah menempuh pendidikan dan sistem ujian Negara.
Sistem pendidikan yang diterapkan oleh pihak pemerintahan pada saat itu pada awalnya bertujuan untuk mencari calon-calon pejabat pemerintahan yang beraliran konfusius.Jenjang pendidikan didasarkan atas tingkatan daerah administratif pemerintahan.Setiap distrik memiliki sekolah-sekolah, sampai pada akademi di ibukota kerajaan.Setiap jenjang tersebut diharuskan melewati system ujian yang terbagi ke dalam tiga tahapan.System ujian ini dinilai sangat berat, dikarebakan dari banyak orang yang ikut ujian ini hanya beberapa yang berhasil lulus. Kekaisaran dinasti han telah memberikan dasar-daar pada sistem ujian di daratan Cina, walaupun selanjutnya ada perubahan dan penambahan. Sistem pendidikan ini juga membawa perubahan pada stratifikasi masyarakat dan pola prestise dalam masyarakat.System pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan pelajar secara alami membentuk kelas baru, yang pada akhirnya menggeser posisi bangsawan dalam stratifikasi masyarakat Cina.Dan pola prestise dalam masyarakat, dimana masyarakat tidak lagi sepenuhnya memandang orang dari kepemilikan harta atau keturunananya, tetapi masyarakat memandang seseorang dari jenjang pendidikan yang telah ditempunya. Disamping itu, kaum gentry ini diberikan penghormatan dan penghargaan berupa hak-hak istimewa dari pemerintahan dan masyarakat.
Pada masa Dinasti Han sudah terdapat sebuah system pendidikan yang ketat.Para pengikut-pengikut konfusius yang berada di beberapa daerah distrik mendirikan sekolah-sekolah yang bersifat informal. Disebut sekolah informal dikarenakan proses belajar mengajar yang dilakukan tidak terikat oleh tempat atau waktu. Dengan menggunakan gambar yang tertera dalam pembelajaran dapat diketahui metode mengajar yang digunakan para guru dalam menyampaikan bahan materi pelajaran.Jadi dari gambar dan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa metode mengajar yang digunakan oleh guru pada saat itu ialah metode ekspositori (ceramah).Penyimpulan ini dikarenakan yang dilakukakan serupa dengan metode ekspositori, dimana guru lebih aktif disini dalam mentransfer ilmu kepada para murid.
Setelah tahapan belajar mengajar, maka melangkah kepada tahapan evaluasi atau system ujian.System ujian yang berlaku pada masa Dinasti Han merupakan suatu hal yang unik dalam system pendidikan Cina.Pada masa itu sudah berkembang suatu system evaluasi yang sangat kompleks.Menurut Rochiati Wiriaatmadja, A. Wildan, dan Dadan Wildan (2003: 144 – 145) mengatakan bahwa ujian ini dibagi ke dalam tiga tahap atau jenjang. Tiga tahap ujian tersebut antara lain: Ujian tingkat pertama diadakan di beberapa ibukota prefektur (kabupaten). Calon pegawai yang dapat melewati ujian tahap pertama ini diberi gelar Hsui-Tsai, bila diartikan yaitu “bakat yang sedang berkembang”.Selanjutnya, ujian tingkat dua yakni ujian tingkat provinsi untuk mencapai gelar Chu-Jen, yakni “orang yang berhak mendapatkan pangkat”.Orang-orang yang berhak mengikuti tahapan ujian ini yaitu orang-orang yang telah mendapatkan gelar Hsui-Tsai.
Para peserta ujian tidak langusng mengikuti ujian, tetapi mereka diharuskan mengikuti latihan di akademi prefektur dalam rangka menghadapi persiapan ujian Chu Jen.Ujian provinsi ini diadakan tiga tahun sekali. Mereka yang dapat lulus dari ujian ini dengan nilai tertinggi akanmendapatkan tunjangan belajar. Pada tahap akhir yaitu ujian tahap tiga yang diadakan di ibukota kerajaan.Ujian ini diadakan setiap tiga tahun sekali, dilaksanakan setahun setelah ujian provinsi.Tahapan ujian bertujuan untuk mendapatkan gelar Chih Shih, yakni “Sarjana naik pangkat”.
Ujian tersebut dilaksanakan di ruang dalam bangunan-bangunan yang sangat panjang dan lurus.Bangunan panjang tersebut terdiri dari kamar-kamar kecil yang disekat (dapat dilihat dalam lampiran 2 & 3).Calon pegawai tersebut tinggal di dalam kamar selama sehari untuk ujian tahap pertama, tiga hari untuk ujian tahap kedua, dan lebih lama lagi untuk ujian tahapan ketiga. Output-output yang dikeluarkan dari system pendidikan ini disalurkan menjadi pegawai-pegawai pemerintahan dan mereka yang gagal dalam mengikuti ujian ini akan menjadi tenaga-tenaga pengajar di daerah asalnya.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun suatu masyarakat bangsa.Melalui pendidikan suatu bangsa dapat mengembangkan masyarakatnya menjadi masyarakat dan bangsa yang maju. Karena melalui pendidikan akan dapat dikembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang ingin dikembangkanya. Semua keberhasilan itu, tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan reformasi dalam berbagai aspek kehidupan di Cina, terutama dalam dunia pendidikan.Cina, dalam beberapa tahun terakhir, berhasil membuat prestasi yang sangat mengagumkan, yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, yang tadinya hanya sebagai negara berkembang, yang hanya mampu menyediakan kebutuhan dasar masyarakatnya, kemudian berubah dan masuk ke tahap awal menjadi masyarakat yang makmur.
Perubahan yang dialami Cina merupakan perubahan yang sangat berarti.Perkembangan ekonomi dan kemajuan yang dialami Cina sangat dikagumi dunia dan dihormati oleh banyak kalangan.Keyakinan mereka membangun bangsa melalui sektor pendidikan terlihat dari upaya ekspansi yang berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun 1980 sampai awal tahun 1990.Selama periode ini, pendidikan terus mengalami kemajuan secara cepat, dan banyak inovasi yang historis selama dekade tersebut. Kemajuan dunia pendidikan yang terjadi di akhir 90-an dan awal 2000 di Cina tidak lepas dari peran dari seorang birokrat yang memiliki visi dan komitmen yang kuat terhadap dunia pendidikan. Li Lanqing, yang pada tahun 1993 di angkat menjadi Wakil Perdana Menteri Cina, sekaligus ditugasi untuk menangani masalah pendidikan di negeri tirai bambu tersebut, adalah orang yang dianggap berhasil melaksanakan tugasnya mendorong kemajuan Cina melalui reformasi dalam bidang pendidikan. Li Lanqing sebenarnya bukan tokoh yang berlatar belakang bidang pendidikan.
Pada tahun 1993, tercatat, guru memiliki gaji yang rendah dan disadari, kondisi ini akan berpengaruh terhadap kinerja dan profesionalitas guru dalam melaksanakan tugasnya. Bagaimana dapat menuntut guru melaksanakan tugas dengan optimal, kalau dirinya menghadapi masalah dengan kesejahteraan diri dan keluarganya. Pada tahun 1989, dana dari negara untuk pendidikan hanya 9,4 milyar yuan. Dengan dana sebesar itu, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengembangkan dunia pendidikan, yang harus melayani masyarakat lebih dari satu milyar orang. Li Lanqing memandang bahwa yang bertanggung jawab menyediakan pendidikan yang layak adalah pemerintah.
Pendidikan dasar, khususnya untuk wajib belajar, sangat tergantung pada alokasi dana dari pemerintah. Demikian juga dengan pembiayaan pengembangan infrastruktur untuk pendidikan keterampilan dan pendidikan tinggi, sangat bergantung pada dukungan dana dari pemerintah. Hanya permasalahannya adalah semua itu harus diatur dengan undang-undang.
Beberapa inovasi lain telah digulirkan Cina adalah, diberlakukannya wajib pendidikan dasar 9 tahun dan penghapusan buta huruf bagi anak muda dan setengah baya. Inovasi ini berhasil meningkatkan tingkat pendidikan nasional secara berarti.Pendidikan tinggi dikembangkan secara cepat dengan beberapa perubahan awal, diantaranya pembelajaran dikembangkan dengan menekankan pada peningkatan kualitas siswa, seperti mengembangkan karakter siswa sebagaimana penguasaan pengetahuan (kognisi).Penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan juga telah berhasil mendorong mempercepat moderinisasi.Kompensasi, kesejahteraan dan status sosial guru telah banyak dikembangkan, dan membuat profesi tersebut mendapat respek dan penghormatan dari masyarakat.Pendidikan swasta berkembang dengan cepat.Hal ini ditandai dengan banyak jenis sekolah dibangun. Pertukaran pendidikan dan kerja sama dengan negara lain secara aktif dan luas telah memperkuat daya saing/kompetisi di dunia.
Pada dekade terakhir, sejumlah permasalahan besar telah terpecahkan. Total dana pendidikan nasional telah mencapai rata-rata 20% per tahun, dan mencapai 548 milyar yuan pada tahun 2002, lima kali lebih banyak dibanding tahun 1993. Di akhir abad 20, wajib pendidikan dasar 9 tahun telah mendekati universal dan remaja dan orang-orang setengah baya telah bebas dari buta huruf, sementara pendidikan menengah telah meningkat dengan sangat pesat.Sejak tahun 1999, institusi pendidikan tinggi telah mengerahkan banyak siswa setiap tahunnya hingga tahun 2002.Terdapat 16 juta siswa di jenis pendidikan tinggi yang berbeda.Berdasarkan statistik UNESCO terakhir skala pendidikan tinggi Cina adalah terbesar di dunia.Selama sepuluh tahun perubahan dan pengembangan secara keseluruhan telah menciptakan suatu pemandangan pendidikan baru di Cina.

2.2 Sistem Pendidikan
Dalam sebuah buku yang ditulis oleh Ling Langing (mantan Wakil PM China), berjudul Education for 1.3 Biliion (Pearson Education and China : Foreign Language Teaching & Research Press, 2005), China menjalankan reformasi pendidikan yang berhasil membentuk dengan karakter modern. Kebijakannya tentang reformasi pendidikan diinspirasi pengetahuan tentang bahayanya sistem pendidikan yang terlalu menekankan hapalan, drilling, cara mengajar yang kaku dan sistem pendidikan yang hanya berorientasi untuk lulus ujian. Ia juga terinspirasi pemikiran Howard Gardner tentang mulitiple intelligences dan antusias untuk menerapkannya dalam sistem pendidikan di China. Pendidikan di China gratis selama 9 tahun pertama walaupun murid tetap harus mengeluarkan uang untuk membeli buku-buku pelajaran.Selepas tingkat Junior, orang tua harus membiayai sendiri pendidikan anak-anaknya.Ini membuat banyak anak-anak pedesaan atau anak-anak tak mampu untuk bersekolah.
Setelah tahun 1995 dan 1997, anak-anak di China belajar lima dan lima setengah hari per minggu. Tahun akademik dibagi menjadi 2 semester, yang terdiri dari 9.5 bulan dimulai pada tanggal 1 September dan Maret. Dengan libur musim panas dan bulan Juli dan Agustus dan libur musim dingin pada bulan Januari dan Februari.Semua siswa sekolah dalam berbagai tingkatan tinggal dalam asrama-asrama.
1.      Pendidikan Dasar
Anak-anak China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selam 3 tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bhasa China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya.Selain itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar.Dukungan besar juga diberikan untuk pendidikan jasmani.
Basic Education meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah dasar (SD), dan Sekolah Menengah (SMP dan SMA). Lama pendidikannya yaitu : prasekolah usia 3 tahun ke atas, Sekolah Dasar selama 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun
2.      Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan menengah akademis dan pendidikan menengah kejuruan/khusus/teknik.Sekolah menengah akademis dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan senior.Level junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan. Level Senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3 tahun. Di Sekolah Menengah Senior, murid-murid memilih untuk mengikuti kelas sains atau sosial. Lulusannya diarahkan untuk lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional.Olahraga dan politik juga dimasukkan ke dalam kurikulum.Sekolah kejuruan memiliki program antara 2 sampai 4 tahun dan memberikan pelatihan keahlian di bidang pertanian, manajerial, ketenagakerjaan dan teknik.Sekolah teknik menawarkan program 4 tahun untuk melatih siswanya.Sekolah jenis ini diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.
3.      Pendidikan Khusus
China juga memiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk mencapai kemampuan standar minimum.
4.Pendidikan Tinggi
Apapun jenis pendidikan tingginya mereka harus lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional yang berlangsung pada bulan Juli dan diadakan pemisahan antara kelas sosial dan sains.Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes.Siswa yang mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih.Sistemnya serupa dengan UMPTN di Indonesia.
Pendidikan tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak universitas dan college di China tetapi tingkatan dna kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai’s University.Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus ujian. Selain universitas ada college yang menawarkan 2 atau 3 tahun dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan dapat meningkatkan gelarnya menjadi sarjana.
·            Di China terdapat beberapa lembaga atau sistem penjamin mutu program Cina. Adapun lembaga atau system tersebut diantaranya adalah :
1). NOCFL (Cina National Office for Teaching Chinese as a Foreign Language)
NOCFL (Cina National Office for Teaching Chinese as a Foreign Language) adalah lembaga yang menyediakan tempat ujian yang berskala internasional.
2). CEAIE (Cina Education Association for International Exchange)
CEAIE (Cina Education Association for International Exchange) adalah lembaga yang menyediakan sekolah unggulan dalam bidang teknologi dan kreativitas.
3). CSE (Chinese Society of Education)
CSE (Chinese Society of Education) adalah lembaga eksperimental pendidikan moral pada sekolah-sekolah swasta.
4). UNESCO
UNESCO adalah lembaga yang memelopori hal-hal yang berkaitan dengan riset pendidikan.
  5). APEC
APEC adalah lembaga yang bertindak sebagai sistem yang efisien.
  6). CNIER (Cina National Institute for Educational Research)
CNIER (Cina National Institute for Educational Research) lembaga eksperimental pendidikan kualitas.

Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru diklasifikasi berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif. Guru dapat tambahan tunjangan kesejahteraan 10 persen dari gaji pokok. Ciri khas pendidikan di Beijing adalah adanya klasifikasi guru, mulai dari guru paripurna sampai guru yang tidak qualified. Siswa juga bebas mengevaluasi guru secara objektif.
Pada tahun 1990, Cina memiliki 13,45 juta tenaga pengajar dengan perincian 5,58 juta guru SD; 3,63 juta guru-guru Sekolah Menengah; dan 394.500 adalah guru di Perguruan Tinggi regular. Adapun standar untuk menjadi guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatan (inservice training) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh negara.Cina memang menempatkan guru sebagai prioritas dalam sistem pendidikan mereka.Ini terlihat dari komitmen Pemerintah dengan ungkapan, Kunci keberhasilan pembangunan nasional terletak pada pendidikan dan kunci keberhasilan pendidikan terletak pada guru.
Selama lebih dari 100 tahun, pendidikan guru secara sistematis telah dilakukan di Cina dan telah berkontribusi pada terciptanya korps guru di negeri itu.Pendidikan guru di Cina saat ini menekankan pada perubahan pemikiran tentang pendidikan, konsep, materi dan metode pembelajaran, terutama moralitas guru. Semuanya dilakukan sebagai jawaban atas permintaan akan pentingnya mudernisasi pendidikan, orientasi global, dan masa depan.


Reformasi pendidikan dan kebutuhan realitas global mendorong pemerintah Cina untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas guru-guru baru.Pemerintah Cina menyediakan pendidikan yang berkesinambungan untuk meningkatkan pelayanan guru-guru sekolah, melakukan pemerataan guru hingga ke daerah-daerah terpencil, dan mendorong berkembangnya institusi pelatihan guru.Semua dilakukan sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari upaya memajukan pendidikan di Cina.

2.3Kurikulum Pendidikan
Untuk mengembangkan pendidikan karakter tersebut, maka Li Lanqing melakukan reformasi pada kurikulum, buku teks, dan sistem evaluasi dan testing. Kurikulum sekolah dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki anak; kurikulum diarahkan untuk memfasilitasi semua potensi yang dimiliki anak agar berkembang secara optimal, melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada siswa melalui diskusi, mendorong pada pengembangan berfikir inovatif, dan pembelajaran yang berkualitas.
Berikut ini adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran Agama dan Moral
b. kelompok mata pelajaran Cina dan MA
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika
d. kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik
e. kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
f. kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing

Beban belajar yang diberikan kepada siswa dalam satu tingkatan dengan tingkatan yang lain berbeda-beda. Berikut ini adalah beban belajar bagi siswa di China :
1.      Beban belajar untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing.
2.      Beban belajar untuk pendidikan menengah akademis junior dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS).
3.      Beban belajar pendidikan menengah akademis senior pada jalur pendidikan formal kategori standar dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester. Beban belajar untuk pendidikan menengah akademis junior pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit semester.
4.      Beban belajar pada pendidikan kesetaraan disampaikan dalam bentuk tatap muka, praktek keterampilan, dan kegiatan mandiri yang terstruktur sesuai dengan kebutuhan.
5.      Kurikulum untuk SMP atau bentuk lain yang sederajat, SMA atau bentuk lain yang sederajat, SMK atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup.
6.      Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional.
7.      Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan moral, pendidikan kelompok mata pelajaran Cina dan MA, pendidikan kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika, pendidikan kelompok mata pelajaran Sosial dan Politik, pendidikan kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dan pendidikan kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.
8.      Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.

Jumlah mata pelajaran tiap tingkat pendidikan di Cina berbeda-beda. Antara Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan atau bahkan Perguruan Tinggi semuanya memiliki jumlah dan bobot mata pelajaran yang tidak sama yang disesuaikan dengan tingkat pencapaian materi.
pendidikan dasar memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina. Sementara pendidikan menengah pertama memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran MA, Moral, Cina, Asing, dan Politik.Berbeda dengan SD dan SMP, pada tingkat SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan.Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi, Cina menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
Di Cina tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter anak, misalnya PR yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, orientasi hapalan dan drilling, yang kesemuanya dapat membebani siswa baik secara fisik, mental maupun kejiwaan. Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai. Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.
Sistem penilaian di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP.Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.

2.4 Kurikulum Kimia China
Berdasarkan standar nasional kurikulum kimia China, kurikulum China dibagi menjadi 2, yaitu required course modules dan selective course modules.Reqired course module dibagi menjadi 2, yaitu Kimia 1 dan Kimia 2, sedangkan Selective course modules terdiri dari 6 bagian, antara lain: Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari, Kimia dan Teknologi, Struktur Partikel dan alat bahan, proses reaksi Kimia, dasr kimia organik, dan praktikum kimia. Masing-masing modul dirancang untuk 36 jam dan siswa dapat mendapatkan 2 SKS. Untuk requiredcourse modules masing-masing siswa akan mendapat paling sedikit 6 SKS dalam pelajaran kimia selama periode di Senior Secondary School. Dapat dikatakan bahwa siswa kan memilih paling sedikit 1 dari selective course setelah menyelasaikan kimia 1 dan kimia 2.
Berikut ini adalah materi mengenai required course modules dan selective course modules :
Course modules
themes
Kimia 1
a.         Mengetahui kimia sebagai sains
b.         Dasar dari praktikum kimia
c.         Unsur organik biasa dan senyawanya serta aplikasi dalam kehidupan sehari-hari
Kimia 2
a.         Struktur partikel
b.         Reaksi kimia dan energy
c.         Kimia dan pertahanan social devolepment
Kimia dan Kehidupan Sehari-hari
a.         Kimia dan kesehatan diri
b.         Bahan dalam kehidupan sehari-hari
c.         Kimia dan perlindungan terhadap lingkungan
Kimia dan Teknologi
a.         Kimia dan eksplorasi serta aplikasi
b.         Kimia, produksi pabrik dan aplikasi bahan
c.         Kimia , Industri, dan produk pertanian
Struktur Partikel
a.         Struktur atom
b.         Ikatan Kimia dan bahan-bahan
c.         Gaya intermolekuler dan bahan
d.        Nilai dari investigasi struktur partikel
Proses Reaksi Kimia
a.         Reaksi kimia dan energy
b.         Kecepatan reaksi kimia dan kesetimbangan kimia
c.         Kesetimbangan ironic dalam larutan
Dasar Kimia Organik
a.         Komponen dan struktur dari senyawa organik
b.         Bahan dan aplikasi dari hidrokarbon dan percabangannya.
c.         Sakarida, asam amino, dan protein
d.        Sintesis polimer
Praktikum kimia
a.         Dasar dari praktikum kimia
b.         Penelitian kimia dengan praktikum kimia

 2.5 Perbedaan Kurikulum Pendidikan Indonesia Dengan China
Pendidikan di china menggunakan system kredit dan dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya apabila telah memenuhi angka kredit sedangkan di Indonesia, hal tersebut dilaksanakan pada jenjang perguruan tinggi
Tingkatan Pendidikan di China terdapat Pendidikan khusus.Sedangkan di Indonesia tidak ada tingkatan pendidikan khusus.Muatan dari materi kimia yang diajarkan lebih menekankan pada aplikasi dan lingkungan.Sedangkan di Indonesia aplikasi dan lingkungan tidak begitu diutamakan.
Perbedaan yang lain terletak pada pemahaman mata pelajaran dan praktiknya, China lebih menekankan praktiknya. Sedangkan kita ketahui bersama bahwa pendidikan di Indonesia lebih menekankan konsep. Di China terdapat beberapa lembaga atau sistem penjamin mutu program Cina, lembaga tersebut termasuk lembaga-lembaga besar.
























Pertanyaan
1.teja:
 bagaimana cara menentukan kelulusan di China?
Bagaimana sistem kenaikan kelas di China?
2.
apa bedanya kimia I dan kimia II ?

3.dewi:
apa beda pendidikan khusus dengan pendidikan formal di China?
Jawaban:
1.      Roza: untuk lulus dari suatu jenjang pendidikan di China tidak menggunakan system ujian, namun  Untuk masuk ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan.
2.      Tiwi: Berdasarkan standar nasional kurikulum kimia China, kurikulum China dibagi menjadi 2, yaitu required course modules dan selective course modules. Reqired course module dibagi menjadi 2, yaitu Kimia 1 dan Kimia 2, sedangkan Selective course modules terdiri dari 6 bagian, antara lain: Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari, Kimia dan Teknologi, Struktur Partikel dan alat bahan, proses reaksi Kimia, dasr kimia organik, dan praktikum kimia. Masing-masing modul dirancang untuk 36 jam dan siswa dapat mendapatkan 2 SKS. Untuk requiredcourse modules masing-masing siswa akan mendapat paling sedikit 6 SKS dalam pelajaran kimia selama periode di Senior Secondary School. Dapat dikatakan bahwa siswa kan memilih paling sedikit 1 dari selective course setelah menyelasaikan kimia 1 dan kimia 2.
3.      Desy: China juga memiliki sistem pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk mencapai kemampuan standar minimum


0 Comments:

Posting Komentar