BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.1Sejarah Pendidikan China
Sikap
orang Cina yang mementingkan pendidikan di dalam kehidupannya telah melahirkan
sebuah filofis orang Cina mengenai pendidikan. Pendidikan ini telah lama
menjaga kekuasaan Cina berapa lama, sampai pada masuknya bangsa asing ke Cina
yang akan merubah wajah sistem pendidikan kuno di China. Tetapi, pada
kesempatan ini tidak menjelaskan sampai masuknya bangsa asing ke Cina.Permulaan
pendidikan Cina kuno mencampai puncak dimulai pada Dinasti Han, dimana ajaran
Kung fu Tse kembali lagi diangkat dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat
Cina, yang sebelumnya ajaran ini dihapus oleh penguasa sebelumnya.
Masyarakat
Cina yang menganggap pendidikan sejalan dengan filsafat, bahkan menjadi alat
bagi filsafat, yang mengutamakan etika (Muhammad Said dan Junimar Affan, 1987:
119).Anggapan ini membuat pendidikan di Cina mengiringi kembalinya popularitas
aliran filsafat Kung Fu Tse di dalam masyarakat Cina. Pada masa Dinasti Han
banyak melahirkan para sarjana-sarjana yang kelak akan memimpin negara dan
telah membuat Dinasti Han sebagai salah satu dinasti yang besar dalam sejarah
Cina. Sistem pendidikan yang dikembangkan oleh mantan pengikut-pengikut Kung Fu
Tse ini telah melahirkan sebuah golongan yang terkenal dalam sejarah Cina dan
menentukan perjalanan kekuasaan Dinasti Han, yaitu Kaum Gentry. Kaum gentry
merupakan suatu komunitas orang-orang terpelajar yang telah menempuh pendidikan
dan sistem ujian Negara.
Sistem
pendidikan yang diterapkan oleh pihak pemerintahan pada saat itu pada awalnya
bertujuan untuk mencari calon-calon pejabat pemerintahan yang beraliran
konfusius.Jenjang pendidikan didasarkan atas tingkatan daerah administratif
pemerintahan.Setiap distrik memiliki sekolah-sekolah, sampai pada akademi di
ibukota kerajaan.Setiap jenjang tersebut diharuskan melewati system ujian yang
terbagi ke dalam tiga tahapan.System ujian ini dinilai sangat berat,
dikarebakan dari banyak orang yang ikut ujian ini hanya beberapa yang berhasil
lulus. Kekaisaran dinasti han telah memberikan dasar-daar pada sistem ujian di
daratan Cina, walaupun selanjutnya ada perubahan dan penambahan. Sistem
pendidikan ini juga membawa perubahan pada stratifikasi masyarakat dan pola
prestise dalam masyarakat.System pendidikan yang menghasilkan lulusan-lulusan
pelajar secara alami membentuk kelas baru, yang pada akhirnya menggeser posisi
bangsawan dalam stratifikasi masyarakat Cina.Dan pola prestise dalam
masyarakat, dimana masyarakat tidak lagi sepenuhnya memandang orang dari
kepemilikan harta atau keturunananya, tetapi masyarakat memandang seseorang
dari jenjang pendidikan yang telah ditempunya. Disamping itu, kaum gentry ini
diberikan penghormatan dan penghargaan berupa hak-hak istimewa dari
pemerintahan dan masyarakat.
Pada
masa Dinasti Han sudah terdapat sebuah system pendidikan yang ketat.Para
pengikut-pengikut konfusius yang berada di beberapa daerah distrik mendirikan
sekolah-sekolah yang bersifat informal. Disebut sekolah informal dikarenakan
proses belajar mengajar yang dilakukan tidak terikat oleh tempat atau waktu.
Dengan menggunakan gambar yang tertera dalam pembelajaran dapat diketahui
metode mengajar yang digunakan para guru dalam menyampaikan bahan materi
pelajaran.Jadi dari gambar dan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa metode
mengajar yang digunakan oleh guru pada saat itu ialah metode ekspositori
(ceramah).Penyimpulan ini dikarenakan yang dilakukakan serupa dengan metode
ekspositori, dimana guru lebih aktif disini dalam mentransfer ilmu kepada para
murid.
Setelah
tahapan belajar mengajar, maka melangkah kepada tahapan evaluasi atau system
ujian.System ujian yang berlaku pada masa Dinasti Han merupakan suatu hal yang
unik dalam system pendidikan Cina.Pada masa itu sudah berkembang suatu system
evaluasi yang sangat kompleks.Menurut Rochiati Wiriaatmadja, A. Wildan, dan
Dadan Wildan (2003: 144 – 145) mengatakan bahwa ujian ini dibagi ke dalam tiga
tahap atau jenjang. Tiga tahap ujian tersebut antara lain: Ujian tingkat
pertama diadakan di beberapa ibukota prefektur (kabupaten). Calon pegawai yang
dapat melewati ujian tahap pertama ini diberi gelar Hsui-Tsai, bila diartikan
yaitu “bakat yang sedang berkembang”.Selanjutnya, ujian tingkat dua yakni ujian
tingkat provinsi untuk mencapai gelar Chu-Jen, yakni “orang yang berhak
mendapatkan pangkat”.Orang-orang yang berhak mengikuti tahapan ujian ini yaitu
orang-orang yang telah mendapatkan gelar Hsui-Tsai.
Para
peserta ujian tidak langusng mengikuti ujian, tetapi mereka diharuskan
mengikuti latihan di akademi prefektur dalam rangka menghadapi persiapan ujian
Chu Jen.Ujian provinsi ini diadakan tiga tahun sekali. Mereka yang dapat lulus
dari ujian ini dengan nilai tertinggi akanmendapatkan tunjangan belajar. Pada
tahap akhir yaitu ujian tahap tiga yang diadakan di ibukota kerajaan.Ujian ini
diadakan setiap tiga tahun sekali, dilaksanakan setahun setelah ujian
provinsi.Tahapan ujian bertujuan untuk mendapatkan gelar Chih Shih, yakni
“Sarjana naik pangkat”.
Ujian
tersebut dilaksanakan di ruang dalam bangunan-bangunan yang sangat panjang dan
lurus.Bangunan panjang tersebut terdiri dari kamar-kamar kecil yang disekat
(dapat dilihat dalam lampiran 2 & 3).Calon pegawai tersebut tinggal di
dalam kamar selama sehari untuk ujian tahap pertama, tiga hari untuk ujian
tahap kedua, dan lebih lama lagi untuk ujian tahapan ketiga. Output-output yang
dikeluarkan dari system pendidikan ini disalurkan menjadi pegawai-pegawai
pemerintahan dan mereka yang gagal dalam mengikuti ujian ini akan menjadi
tenaga-tenaga pengajar di daerah asalnya.
Pendidikan
memiliki peranan yang sangat strategis dalam membangun suatu masyarakat
bangsa.Melalui pendidikan suatu bangsa dapat mengembangkan masyarakatnya
menjadi masyarakat dan bangsa yang maju. Karena melalui pendidikan akan dapat
dikembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat yang ingin dikembangkanya. Semua keberhasilan itu, tidak
terlepas dari upaya yang dilakukan oleh para pemimpin Cina dalam melakukan reformasi
dalam berbagai aspek kehidupan di Cina, terutama dalam dunia pendidikan.Cina,
dalam beberapa tahun terakhir, berhasil membuat prestasi yang sangat
mengagumkan, yaitu merubah kondisi sosial ekonomi masyarakatnya, yang tadinya
hanya sebagai negara berkembang, yang hanya mampu menyediakan kebutuhan dasar
masyarakatnya, kemudian berubah dan masuk ke tahap awal menjadi masyarakat yang
makmur.
Perubahan
yang dialami Cina merupakan perubahan yang sangat berarti.Perkembangan ekonomi
dan kemajuan yang dialami Cina sangat dikagumi dunia dan dihormati oleh banyak
kalangan.Keyakinan mereka membangun bangsa melalui sektor pendidikan terlihat
dari upaya ekspansi yang berkelanjutan yang dilakukan sejak tahun 1980 sampai
awal tahun 1990.Selama periode ini, pendidikan terus mengalami kemajuan secara
cepat, dan banyak inovasi yang historis selama dekade tersebut. Kemajuan dunia
pendidikan yang terjadi di akhir 90-an dan awal 2000 di Cina tidak lepas dari
peran dari seorang birokrat yang memiliki visi dan komitmen yang kuat terhadap
dunia pendidikan. Li Lanqing, yang pada tahun 1993 di angkat menjadi Wakil
Perdana Menteri Cina, sekaligus ditugasi untuk menangani masalah pendidikan di
negeri tirai bambu tersebut, adalah orang yang dianggap berhasil melaksanakan
tugasnya mendorong kemajuan Cina melalui reformasi dalam bidang pendidikan. Li
Lanqing sebenarnya bukan tokoh yang berlatar belakang bidang pendidikan.
Pada
tahun 1993, tercatat, guru memiliki gaji yang rendah dan disadari, kondisi ini
akan berpengaruh terhadap kinerja dan profesionalitas guru dalam melaksanakan
tugasnya. Bagaimana dapat menuntut guru melaksanakan tugas dengan optimal,
kalau dirinya menghadapi masalah dengan kesejahteraan diri dan keluarganya.
Pada tahun 1989, dana dari negara untuk pendidikan hanya 9,4 milyar yuan.
Dengan dana sebesar itu, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk mengembangkan
dunia pendidikan, yang harus melayani masyarakat lebih dari satu milyar orang.
Li Lanqing memandang bahwa yang bertanggung jawab menyediakan pendidikan yang
layak adalah pemerintah.
Pendidikan
dasar, khususnya untuk wajib belajar, sangat tergantung pada alokasi dana dari
pemerintah. Demikian juga dengan pembiayaan pengembangan infrastruktur untuk
pendidikan keterampilan dan pendidikan tinggi, sangat bergantung pada dukungan
dana dari pemerintah. Hanya permasalahannya adalah semua itu harus diatur
dengan undang-undang.
Beberapa
inovasi lain telah digulirkan Cina adalah, diberlakukannya wajib pendidikan
dasar 9 tahun dan penghapusan buta huruf bagi anak muda dan setengah baya.
Inovasi ini berhasil meningkatkan tingkat pendidikan nasional secara
berarti.Pendidikan tinggi dikembangkan secara cepat dengan beberapa perubahan
awal, diantaranya pembelajaran dikembangkan dengan menekankan pada peningkatan
kualitas siswa, seperti mengembangkan karakter siswa sebagaimana penguasaan
pengetahuan (kognisi).Penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan juga
telah berhasil mendorong mempercepat moderinisasi.Kompensasi, kesejahteraan dan
status sosial guru telah banyak dikembangkan, dan membuat profesi tersebut
mendapat respek dan penghormatan dari masyarakat.Pendidikan swasta berkembang
dengan cepat.Hal ini ditandai dengan banyak jenis sekolah dibangun. Pertukaran
pendidikan dan kerja sama dengan negara lain secara aktif dan luas telah
memperkuat daya saing/kompetisi di dunia.
Pada
dekade terakhir, sejumlah permasalahan besar telah terpecahkan. Total dana
pendidikan nasional telah mencapai rata-rata 20% per tahun, dan mencapai 548
milyar yuan pada tahun 2002, lima kali lebih banyak dibanding tahun 1993. Di
akhir abad 20, wajib pendidikan dasar 9 tahun telah mendekati universal dan
remaja dan orang-orang setengah baya telah bebas dari buta huruf, sementara
pendidikan menengah telah meningkat dengan sangat pesat.Sejak tahun 1999, institusi
pendidikan tinggi telah mengerahkan banyak siswa setiap tahunnya hingga tahun
2002.Terdapat 16 juta siswa di jenis pendidikan tinggi yang berbeda.Berdasarkan
statistik UNESCO terakhir skala pendidikan tinggi Cina adalah terbesar di
dunia.Selama sepuluh tahun perubahan dan pengembangan secara keseluruhan telah
menciptakan suatu pemandangan pendidikan baru di Cina.
2.2 Sistem Pendidikan
Dalam
sebuah buku yang ditulis oleh Ling Langing (mantan Wakil PM China), berjudul
Education for 1.3 Biliion (Pearson Education and China : Foreign Language
Teaching & Research Press, 2005), China menjalankan reformasi pendidikan
yang berhasil membentuk dengan karakter modern. Kebijakannya tentang reformasi
pendidikan diinspirasi pengetahuan tentang bahayanya sistem pendidikan yang
terlalu menekankan hapalan, drilling, cara mengajar yang kaku dan sistem
pendidikan yang hanya berorientasi untuk lulus ujian. Ia juga terinspirasi
pemikiran Howard Gardner tentang mulitiple intelligences dan antusias
untuk menerapkannya dalam sistem pendidikan di China. Pendidikan di China
gratis selama 9 tahun pertama walaupun murid tetap harus mengeluarkan uang
untuk membeli buku-buku pelajaran.Selepas tingkat Junior, orang tua harus
membiayai sendiri pendidikan anak-anaknya.Ini membuat banyak anak-anak pedesaan
atau anak-anak tak mampu untuk bersekolah.
Setelah
tahun 1995 dan 1997, anak-anak di China belajar lima dan lima setengah hari per
minggu. Tahun akademik dibagi menjadi 2 semester, yang terdiri dari 9.5 bulan
dimulai pada tanggal 1 September dan Maret. Dengan libur musim panas dan bulan
Juli dan Agustus dan libur musim dingin pada bulan Januari dan Februari.Semua
siswa sekolah dalam berbagai tingkatan tinggal dalam asrama-asrama.
1. Pendidikan Dasar
Anak-anak
China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun dengan masuk pra sekolah yang
berlangsung selam 3 tahun. Dilanjutkan masuk sekolah dasar pada usia 6 tahun.
Sekolah Dasar berlangsung selama 6 tahun dengan mata pelajaran utama Bhasa
China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains, dan sebagainya.Selain itu ada juga
pendidikan moral dan politik dasar.Dukungan besar juga diberikan untuk
pendidikan jasmani.
Basic
Education meliputi Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah dasar (SD), dan Sekolah
Menengah (SMP dan SMA). Lama pendidikannya yaitu : prasekolah usia 3 tahun ke
atas, Sekolah Dasar selama 5-6 tahun dengan usia masuk SD 6 tahun
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan
menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan menengah akademis dan
pendidikan menengah kejuruan/khusus/teknik.Sekolah menengah akademis dibagi
menjadi dua level, yaitu junior dan senior.Level junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3
tahun. Untuk masuk ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan
menentukan apakah mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas
kejuruan. Level Senior dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3
tahun. Di Sekolah Menengah Senior, murid-murid memilih untuk mengikuti kelas
sains atau sosial. Lulusannya diarahkan untuk lulus Ujian Masuk Perguruan
Tinggi Nasional.Olahraga dan politik juga dimasukkan ke dalam kurikulum.Sekolah
kejuruan memiliki program antara 2 sampai 4 tahun dan memberikan pelatihan
keahlian di bidang pertanian, manajerial, ketenagakerjaan dan teknik.Sekolah teknik menawarkan program 4 tahun
untuk melatih siswanya.Sekolah jenis ini diorientasikan untuk memenuhi
kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.
3. Pendidikan Khusus
China juga memiliki sistem
pendidikan khusus untuk anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak
terbelakang. Anak-anak dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk
melompat kelas. Anak-anak dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk
mencapai kemampuan standar minimum.
4.Pendidikan
Tinggi
Apapun
jenis pendidikan tingginya mereka harus lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi
Nasional yang berlangsung pada bulan Juli dan diadakan pemisahan antara kelas
sosial dan sains.Penempatan jurusan ditentukan oleh hasil tes.Siswa yang
mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang dipilih.Sistemnya serupa
dengan UMPTN di Indonesia.
Pendidikan
tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan. Sebenarnya ada banyak
universitas dan college di China tetapi tingkatan dna kualitasnya sangat
bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing University dan Shanghai’s
University.Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun untuk mendapatkan gelar
sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral, mereka juga harus lulus
ujian. Selain universitas ada college yang menawarkan 2 atau 3 tahun
dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan diploma dan dapat
meningkatkan gelarnya menjadi sarjana.
·
Di China terdapat beberapa
lembaga atau sistem penjamin mutu program Cina. Adapun lembaga atau system
tersebut diantaranya adalah :
1). NOCFL (Cina National Office for Teaching Chinese as a Foreign Language)
1). NOCFL (Cina National Office for Teaching Chinese as a Foreign Language)
NOCFL
(Cina National Office for Teaching Chinese as a Foreign Language) adalah
lembaga yang menyediakan tempat ujian yang berskala internasional.
2).
CEAIE (Cina Education Association for International Exchange)
CEAIE
(Cina Education Association for International Exchange) adalah lembaga yang
menyediakan sekolah unggulan dalam bidang teknologi dan kreativitas.
3).
CSE (Chinese Society of Education)
CSE
(Chinese Society of Education) adalah lembaga eksperimental pendidikan moral
pada sekolah-sekolah swasta.
4).
UNESCO
UNESCO adalah lembaga yang memelopori hal-hal yang
berkaitan dengan riset pendidikan.
5). APEC
APEC adalah lembaga yang bertindak sebagai sistem yang
efisien.
6). CNIER (Cina
National Institute for Educational Research)
CNIER (Cina National Institute for Educational Research)
lembaga eksperimental pendidikan kualitas.
Sistem pendidikan Cina lebih terbuka. Guru diklasifikasi
berdasarkan kualitas. Siswa bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif.
Guru dapat tambahan tunjangan kesejahteraan 10 persen dari gaji pokok. Ciri
khas pendidikan di Beijing adalah adanya klasifikasi guru, mulai dari guru
paripurna sampai guru yang tidak qualified. Siswa juga bebas mengevaluasi guru
secara objektif.
Pada tahun 1990, Cina memiliki 13,45 juta tenaga pengajar
dengan perincian 5,58 juta guru SD; 3,63 juta guru-guru Sekolah Menengah; dan
394.500 adalah guru di Perguruan Tinggi regular. Adapun standar untuk menjadi
guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatan (inservice training) yang
diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan biaya pendidikan sepenuhnya
ditanggung oleh negara.Cina memang menempatkan guru sebagai prioritas dalam
sistem pendidikan mereka.Ini terlihat dari komitmen Pemerintah dengan ungkapan,
Kunci keberhasilan pembangunan nasional terletak pada pendidikan dan kunci
keberhasilan pendidikan terletak pada guru.
Selama lebih dari 100 tahun, pendidikan guru secara
sistematis telah dilakukan di Cina dan telah berkontribusi pada terciptanya
korps guru di negeri itu.Pendidikan guru di Cina saat ini menekankan pada
perubahan pemikiran tentang pendidikan, konsep, materi dan metode pembelajaran,
terutama moralitas guru. Semuanya dilakukan sebagai jawaban atas permintaan
akan pentingnya mudernisasi pendidikan, orientasi global, dan masa depan.
Reformasi pendidikan dan kebutuhan realitas
global mendorong pemerintah Cina untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
guru-guru baru.Pemerintah Cina menyediakan pendidikan yang berkesinambungan
untuk meningkatkan pelayanan guru-guru sekolah, melakukan pemerataan guru
hingga ke daerah-daerah terpencil, dan mendorong berkembangnya institusi
pelatihan guru.Semua dilakukan sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan
dari upaya memajukan pendidikan di Cina.
2.3Kurikulum Pendidikan
Untuk
mengembangkan pendidikan karakter tersebut, maka Li Lanqing melakukan reformasi
pada kurikulum, buku teks, dan sistem evaluasi dan testing. Kurikulum sekolah
dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki anak; kurikulum diarahkan
untuk memfasilitasi semua potensi yang dimiliki anak agar berkembang secara
optimal, melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada siswa melalui
diskusi, mendorong pada pengembangan berfikir inovatif, dan pembelajaran yang
berkualitas.
Berikut
ini adalah kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a.
kelompok mata pelajaran Agama dan Moral
b. kelompok mata pelajaran
Cina dan MA
c. kelompok mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika
d. kelompok mata pelajaran
Sosial dan Politik
e. kelompok mata pelajaran
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
f. kelompok mata pelajaran
Bahasa Cina dan Bahasa Asing
Beban
belajar yang diberikan kepada siswa dalam satu tingkatan dengan tingkatan yang
lain berbeda-beda. Berikut ini adalah beban belajar bagi siswa di China :
1. Beban belajar untuk pendidikan dasar dan
pendidikan menengah menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester
dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing.
2. Beban belajar untuk pendidikan menengah
akademis junior dapat dinyatakan dalam satuan kredit semester (SKS).
3. Beban belajar pendidikan menengah akademis
senior pada jalur pendidikan formal kategori standar dapat dinyatakan dalam
satuan kredit semester. Beban belajar untuk pendidikan menengah akademis junior
pada jalur pendidikan formal kategori mandiri dinyatakan dalam satuan kredit
semester.
4. Beban belajar pada pendidikan kesetaraan
disampaikan dalam bentuk tatap muka, praktek keterampilan, dan kegiatan mandiri
yang terstruktur sesuai dengan kebutuhan.
5. Kurikulum untuk SMP atau bentuk lain yang
sederajat, SMA atau bentuk lain yang sederajat, SMK atau bentuk lain yang
sederajat dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup.
6. Pendidikan kecakapan hidup yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan
vokasional.
7. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan
bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan moral, pendidikan
kelompok mata pelajaran Cina dan MA, pendidikan kelompok mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi serta Matematika, pendidikan kelompok mata pelajaran
Sosial dan Politik, pendidikan kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, dan pendidikan kelompok mata pelajaran Bahasa Cina dan Bahasa Asing.
8. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh
peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan
nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
Jumlah mata pelajaran tiap tingkat pendidikan di Cina
berbeda-beda. Antara Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan atau bahkan Perguruan Tinggi semuanya memiliki
jumlah dan bobot mata pelajaran yang tidak sama yang disesuaikan dengan tingkat
pencapaian materi.
pendidikan dasar memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina. Sementara pendidikan menengah pertama memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran MA, Moral, Cina, Asing, dan Politik.Berbeda dengan SD dan SMP, pada tingkat SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan.Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi, Cina menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
pendidikan dasar memiliki 10 mata pelajaran wajib diantaranya adalah mata pelajaran Moral, Matematika, dan Cina atau Bahasa Cina. Sementara pendidikan menengah pertama memiliki 13 mata pelajaran wajib, diantaranya yaitu mata pelajaran MA, Moral, Cina, Asing, dan Politik.Berbeda dengan SD dan SMP, pada tingkat SMA tidak ada bobot mata pelajaran yang diwajibkan karena mereka mempunyai suatu sistem yang menyesuaikan mata pelajaran dengan keinginan siswa, kebutuhan sosial masyarakat serta kondisi lembaga setempat dengan beberapa mata pelajaran pilihan.Untuk kelulusan SMA, Cina memakai sistem Ujian Nasional (UN) dan untuk masuk ke perguruan tinggi, Cina menggunakan sistem Ujian Masuk atau Seleksi Masuk.
Di Cina tidak terlalu menekankan kepada hapalan dan
orientasi untuk lulus ujian (kognitif) karena dianggap dapat membunuh karakter
anak, misalnya PR yang terlalu banyak, pelajaran yang terlalu berat, orientasi
hapalan dan drilling, yang kesemuanya dapat membebani siswa baik secara fisik,
mental maupun kejiwaan. Sistem sekolah di Cina mewajibkan setiap muridnya untuk
berlatih olahraga selama paling tidak satu jam sebelum pelajaran dimulai.
Kegiatan lain seperti memasak juga menjadi salah satu bagian penting yang harus
dialamai oleh siswa disamping menekuni bidang seni budaya.
Sistem penilaian di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP.Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.
Sistem penilaian di Cina juga berkaitan dengan sistem ujian. Sekolah Dasar dan Menengah melaksanakan empat macam ujian, yaitu : ujian semester, ujian tahunan, ujian akhir sekolah, dan ujian masuk SMP/ SMA. Ujian masuk SMP terbatas pada mata pelajaran Bahasa Cina dan Matematika, sedangkan ujian masuk SMA pelaksanaannya digabungkan dengan ujian akhir SMP.Untuk masuk Perguruan Tinggi, dilakukakn Ujian Seleksi Nasional dengan pemisahan antara pilihan ilmu science dan ilmu sosial.
2.4 Kurikulum Kimia China
Berdasarkan standar nasional
kurikulum kimia China, kurikulum China dibagi menjadi 2, yaitu required
course modules dan selective course modules.Reqired course module
dibagi menjadi 2, yaitu Kimia 1 dan Kimia 2, sedangkan Selective course
modules terdiri dari 6 bagian, antara lain: Kimia dalam Kehidupan
Sehari-hari, Kimia dan Teknologi, Struktur Partikel dan alat bahan, proses
reaksi Kimia, dasr kimia organik, dan praktikum kimia. Masing-masing modul
dirancang untuk 36 jam dan siswa dapat mendapatkan 2 SKS. Untuk requiredcourse
modules masing-masing siswa akan mendapat paling sedikit 6 SKS dalam
pelajaran kimia selama periode di Senior Secondary School. Dapat
dikatakan bahwa siswa kan memilih paling sedikit 1 dari selective course
setelah menyelasaikan kimia 1 dan kimia 2.
Berikut ini adalah materi mengenai required
course modules dan selective course modules :
Course modules
themes
Kimia 1
a.
Mengetahui kimia sebagai sains
b.
Dasar dari praktikum kimia
c.
Unsur organik biasa dan senyawanya serta aplikasi
dalam kehidupan sehari-hari
Kimia 2
a.
Struktur partikel
b.
Reaksi kimia dan energy
c.
Kimia dan pertahanan social devolepment
Kimia dan Kehidupan Sehari-hari
a.
Kimia dan kesehatan diri
b.
Bahan dalam kehidupan sehari-hari
c.
Kimia dan perlindungan terhadap lingkungan
Kimia dan Teknologi
a.
Kimia dan eksplorasi serta aplikasi
b.
Kimia, produksi pabrik dan aplikasi bahan
c.
Kimia , Industri, dan produk pertanian
Struktur Partikel
a.
Struktur atom
b.
Ikatan Kimia dan bahan-bahan
c.
Gaya intermolekuler dan bahan
d.
Nilai dari investigasi struktur partikel
Proses Reaksi Kimia
a.
Reaksi kimia dan energy
b.
Kecepatan reaksi kimia dan kesetimbangan kimia
c.
Kesetimbangan ironic dalam larutan
Dasar Kimia Organik
a.
Komponen dan struktur dari senyawa organik
b.
Bahan dan aplikasi dari hidrokarbon dan
percabangannya.
c.
Sakarida, asam amino, dan protein
d.
Sintesis polimer
Praktikum kimia
a.
Dasar dari praktikum kimia
b.
Penelitian kimia dengan praktikum kimia
2.5 Perbedaan
Kurikulum Pendidikan Indonesia Dengan China
Pendidikan di china menggunakan system kredit dan dapat
melanjutkan ke jenjang selanjutnya apabila telah memenuhi angka kredit
sedangkan di Indonesia, hal tersebut dilaksanakan pada jenjang perguruan tinggi
Tingkatan Pendidikan di China terdapat Pendidikan
khusus.Sedangkan di Indonesia tidak ada tingkatan pendidikan khusus.Muatan dari
materi kimia yang diajarkan lebih menekankan pada aplikasi dan
lingkungan.Sedangkan di Indonesia aplikasi dan lingkungan tidak begitu
diutamakan.
Perbedaan yang lain terletak pada pemahaman mata
pelajaran dan praktiknya, China lebih menekankan praktiknya. Sedangkan kita
ketahui bersama bahwa pendidikan di Indonesia lebih menekankan konsep. Di China
terdapat beberapa lembaga atau sistem penjamin mutu program Cina, lembaga
tersebut termasuk lembaga-lembaga besar.
Pertanyaan
1.teja:
bagaimana cara menentukan kelulusan di China?
Bagaimana sistem kenaikan kelas di China?
2.
apa bedanya kimia I dan kimia II ?
3.dewi:
1.teja:
bagaimana cara menentukan kelulusan di China?
Bagaimana sistem kenaikan kelas di China?
2.
apa bedanya kimia I dan kimia II ?
3.dewi:
apa beda pendidikan khusus dengan pendidikan formal di
China?
Jawaban:
1. Roza: untuk lulus dari suatu jenjang pendidikan di China tidak
menggunakan system ujian, namun Untuk
masuk ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah
mereka dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan.
2. Tiwi: Berdasarkan standar nasional kurikulum kimia China,
kurikulum China dibagi menjadi 2, yaitu required course modules dan selective
course modules. Reqired course module dibagi menjadi 2, yaitu Kimia
1 dan Kimia 2, sedangkan Selective course modules terdiri dari 6 bagian,
antara lain: Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari, Kimia dan Teknologi, Struktur
Partikel dan alat bahan, proses reaksi Kimia, dasr kimia organik, dan praktikum
kimia. Masing-masing modul dirancang untuk 36 jam dan siswa dapat mendapatkan 2
SKS. Untuk requiredcourse modules masing-masing siswa akan mendapat
paling sedikit 6 SKS dalam pelajaran kimia selama periode di Senior
Secondary School. Dapat dikatakan bahwa siswa kan memilih paling sedikit 1
dari selective course setelah menyelasaikan kimia 1 dan kimia 2.
3. Desy: China juga memiliki sistem pendidikan khusus untuk
anak-anak dengan kemampuan khusus dan untuk anak-anak terbelakang. Anak-anak
dengan kemampuan khusus akan diperbolehkan untuk melompat kelas. Anak-anak
dengan kemampuan terbatas akan diarahkan untuk mencapai kemampuan standar
minimum
0 Comments:
Posting Komentar