Pages

Subscribe:

Labels

Perkembangan MIPA Amerika Serikat

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Negara Amerika Serikat merupakan penduduk nomor tiga terbanyak di dunia yaitu berjumlah kira-kira 275 juta jiwa dan terdiri dari 50 negara bagian. Luas wilayahnya kurang lebih 9,5 juta km persegi.
Bangsa Amerika terdiri dari bangsa-bangsa emigran dari berbagai kawasan dunia, terutama dari kawasan Eropa sebagai bagian dominannya. Imigrasi tua berasal dari Eropa Utara dan Barat seperti Inggris, Scotlandia, Prancis, Belanda, Jerman dan sebagainya yang kemudian diikuti oleh imigrasi yang muda berasal dari Eropa Selatan dan timur seperti Italia, Rusia, Polandia, Austria, Hongaria dan lain sebagainya. Setiap bangsa membawa kepercayaan, adat istiadat, bahasa dan segi-segi kebudayaannya masing-masing ke Amerika sehingga Amerika menjadi periuk peleburan bagi segala jenis kebudayaan asli dan pendatang dari benua hitam Afrika. Itulah yang membentuk kebudayaan Amerika sekarang.
Karena bagian terbesar warga Amerika berasal dari kaum imigran Eropa, maka sudah tentu tradisi pendidikan yang berkembang di Amerika adalah tradisi pendidikan bangsa-bangsa  Eropa yang berimigrasi tersebut. Di tempat orang-orang Jerman berimigrasi, sekolah-sekolahnya diawasi oleh orang-orang gereja pada pertemuan-pertemuan gereja. Di daerah New Netherland pengawasan dilakukan oleh petugas-petugas gereja dan dibeberapa tempat oleh kelompok orang tertentu. Pengawasan terhadap sekolah-sekolah yang dilakukan oleh pribadi-pribadi melalui pertemuan-pertemuan orang-orang dan petugas gereja yang terus dipertahankan oleh para imigran itu, menjadi sebab timbulnya tanggung jawab atas sekolah-sekolah pada akhirnya dipikul oleh masyarakat setempat.
Karakteristik geografis dan demografis yang telah diuraikan di atas mengakibatkan penduduk Amerika bervariasi. Misalnya Negara bagian Alaska merupakan daerah yang paling luas tetapi memiliki penduduk yang kecil jumlahnya. Sementara Negara  bagian Rhode Island yang memiliki daerah yang kecil luasnya tetapi memiliki penduduk yang besar jumlahnya di Amerika Serikat
Kota-kota besar seperti New York, Washington DC, Chicago, Detroit dan Los Angeles merupakan tempat-tempat terkonsentrasinya para penganggur, orang miskin, orang yang tidak bisa berbahasa inggris dan minoritas diiringi oleh maslah ekonomi social. Masalah kependudukan lain ialah semakin kurangnya orang yang bergerak di bidang pertanian, kira-kira 50% penduduk bekerja sebagai juru tulis sampai pada tenaga-tenaga professor. Jumlah tenaga wanita pun meningkat sementara tingkat pengangguran relatif tinggi.
Pada pemerintahan presiden Ronald Reagon dimulai pengurangan bantuan dana serta campur tangan pemerintah federal terhadap pendidikan dan menyerahkan tanggung jawab ke negara bagian. Selama ini Amerika Serikat telah berhasil menyediakan pendidikan gratis selama 12 tahun dan biaya pendidikan yang relatif murah pada tingkat pendidikan tinggi.

1.2.Tujuan
Untuk mengetahui perkembangan ilmu matematika serta sistem pendidikan di luar negeri khusunya Amerika Serikat.

1.3.Rumusan Masalah

-          Bagaimana perkembangan ilmu matematika di Amerika Serikat
-          Bagaimana sistem pendidikan di Amerika Serikat

1.4.Manfaat

Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana perkembangan ilmu matematika di luar negeri khususnya Amerika Serikat serta pembaca dapat mengetahui bagaimana sistem pendidikan di Amerika Serikat dan dapat membandingkannya dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia.






























BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pembaharuan Pengajaran Matematika di Amerika Serikat

            Sebelum tahun 50-an sudah ada kesepakatan bersama bahwa pengajaran matematika yang ada tidak berhasil dengan melihat kenyataan bahwa nilai mata pelajaran matematika biasanya lebih rendah disbanding pelajaran lainnya. Pada umumnya siswa takut terhadap pelajaran matematika, dan tidak menyukainya. Banyak sekali orang dewasa yang tidak mampu mempertahankan kemampuan yang dimilikinya, dan banyak pula yang beranggapan bahwa tak ada yang bisa diperoleh dari belajar matematika.

Kemudian pada pertengahan abad ke- 20 di Amerika Serikat terdapat proyek pengajaran matematika yang dipimpin oleh Beberman tahun 1952, yaitu UICSM ( The University of Illinois Committee on School Matematics ) yang menekankan pada pengertian dan penemuan. Karena proyek ini merupakan cikal bakal matematika modern maka Beberman sebagai pemimpin proyek tersebut disebut sebagai Bapak Matematika Modern.

Untuk memajukan teknologinya maka dilakukan proyek perbaikan pendidikan terutama pengajaran matematika. Salah satunya dibuat sebuah gerakan matematika modern yang merupakan kelanjutan dari proyek UICSM yaitu proyek SMSG ( School Mathematics Study Group ) yang dipimpin oleh Dr. E. Begle tahun 1958, yang hasilnya mampu memberi perubahan besar bukan saja di Amerika tapi juga bagi pengajaran matematika di seluruh dunia.

Matematika modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

-          Menekankan pada pengertian dan penemuan.

Matematika modern tidak menitikberatkan pada menghafal dan latihan tetapi lebih mengutamakan pada menemukan konsep dari materi yang sedang dipelajari. Matematika modern mengandung penemuan, logika yang akurat, membedakan bilangan dari lambang bilangan atau angka.

-           Matematika modern memuat materi baru.

Dalam matematika modern mulai diajarkan materi baru yang belum pernah diajarkan dalam matematika tradisional. Seperti misalnya bilangan dasar non desimal, aritmetika, teori himpunan, struktur aljabar, logika matematika, statistika, probabilitas, dan sebagainya. Kesemua materi baru ini ada yang diberikan sebagai ilmu, dan ada juga yang berfungsi sebagai penghubung antara materi satu dengan materi yang lainnya. Misalnya teori himpunan merupakan landasan dari materi lainnya seperti aljabar, geometri, sehingga himpunan merupakan materi yang digunakan dalam seluruh cabang matematika.

Pendekatan materi dalam matematika modern adalah matematika deduktif.
Dalam matematika, pendekatan deduktif merupakan penyajian materi dari materi yang sifatnya umum menuju materi yang sifatnya khusus. Sedangkan pendekatan induktif merupakan penyajian materi dari hal-hal yang bersifat khusus menuju hal-hal yang bersifat umum
            Dalam matematika modern ketepatan bahasa sangat diperhatikan.Dalam penggunaan bahasa sangat teliti disesuaikan dengan konsep dan teori yang ada. Misalnya untuk segitiga sama sisi mempunyai tiga sisi yang kongruen, tidak menggunakan kata “ sama”. Begitu pula kalau dalam matematika lama dikatakan luas segitiga padahal yang tepat adalah luas daerah segitiga. Dalam menyatakan himpunan digunakan tanda kurung kurawal dan bukan tanda kurung biasa.

-          Matematika modern sangat menekankan pada struktur.

Hal ini terlihat dalam materi struktur aljabar yang memuat sifat-sifat komutatif, asosiatif, unsur satuan, unsur invers, unsur komplemen, operasi biner, dan operasi invers.

-          Gerakan Back to the Basics

Dalam proyek SMSG diajarkan bahwa himpunan, fungsi dan sistem matematika dan logika merupakan landasan yang kuat sebagai suatu sistem; Ketidaksamaan dan kesamaan diajarkan secara paralel; geometri bidang disajikan secara terpadu dalam geometri ruang;Ttrigonometri disajikan dengan pendekatan aljabar; Geometri analitik merupakan topik yang menyebar dan disisipkan pada aljabar.


Setelah hasil pengajaran matematika modern diketahui, maka masyarakat mulai mengetahui tingkat keberhasilannya. Sebagian anggota masyarakat menilai bahwa pengajaran matematika modern sangat membantu mereka yang tergolong pandai sebab dapat mengeluarkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara maksimal. Namun anak-anak yang lemah semakin tertinggal dalam kemampuan berhitungnya. Pengajaran matematika modern dinilai kurang memperhatikan keterampilan dasar, khusunya dalam operasi hitung pada aritmetika, sebagai akibat terlalu berorientasi pada struktur, analisis, dan ketepatan bahasa.
Akhirnya muncul suatu kelompok masyarakat yang mengutamakan pada keterampilan dasar dalam berhitung. Kelompok ini dinamakan gerakan Back to the Basics.

Dalam pelaksanaan gerakan Back to the Basics, materi di sekolah-sekolah di Amerika Serikat bersumber pada materi proyek SMSG.Selain itu dalam hal kemampuan memecahkan masalah dan pengertian kebanyakan siswa masih lemah meskipun keterampilan dasar sudah ditekankan. Anak-anak pandai menurun dalam kemampuan memecahkan masalah, dilain pihak anak-anak yang kemampuannya kurang mendapat kemajuan.

Matematika modern banyak ditentang oleh beberapa ahli matematika. Diantara yang menentang itu adalah Prof. Morris Kline, yang dengan tegas menyatakan bahwa matematika modern pada dasarnya memiliki banyak kelemahan. Ia menyatakan bahwa matematika modern terlalu deduktif, dalam hal strukturnya terlalu banyak diawali dengan aksioma atau postulat, aturan yang bersifat umum yang kemudian diambil contoh-contohnya yang kadangkala hal tersebut dapat membingungkan siswa. Di bagian lain Morris Kline juga menegaskan bahwa matematika modern kurang bersifat konkret, sehingga siswa sulit memahaminya karena pada umumnya siswa memerlukan konsep yang dapat ditemui dalam kehidupan nyata. Matematika modern juga dianggap kurang ada hubungannya dengan bidang-bidang studi lainnya, akibatnya siswa tidak mengetahui kedudukan antara matematika dengan bidang studi lain.

Masalah lainnya, seperti juga yang terjadi di negara Indonesia adalah adanya keluhan dari para orang tua yang umumnya tak mampu memberi bantuan dalam hal belajar matematika pada anak-anaknya, karena apa yang sedang dipelajari anaknya itu sama sekali tidak dikenal oleh mereka dan tidak pernah dipelajari saat belajar di sekolah dulu.

Reys dan kawan-kawan mengatakan bahwa gerakan Back to the Basics merupakan suatu gerakan yang membahayakan bagi perkembangan matematika, tergolong gerakan mundur, dan mengandung kesalahan-kesalahan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya gerakan Back to the Basics tidak termasuk memperbaharui pengajaran matematika yang ada tetapi hanya mengurangi beberapa topik dari matematika modern dan penggeseran keseimbangan dari matematika modern yang sifatnya lebih menekankan pada pengertian dan pemecahan masalah kepada matematika yang praktis dengan bahasa yang agak longgar dengan kemampuan secukupnya.
Dengan adanya usulan tentang penggunaan kalkulator dan komputer bagi anak sekolah, nampakjelas bahwa keterampilan dasar dalam berhitung yang mendapat penekanan dalam gerakan Back to the Basics benar-benar mulai tergusur. Keterampilan yang sebenarnya harus dilatih dan sangat mendapat penekanan hilang begitu saja dengan diperbolehkannya siswa memakai kalkulator dan komputer, tanpa harus melakukan keterampilan seperti biasanya.

Di sisi lain NCSM ( National Council of Supervisors of Mathematics ) mengemukakan pendapat bahwa dalam pengajaran matematika hendaknya mengandung segi-segi, pemecahan masalah, penerapanmatematikadalam kehidupan sehari-hari; Perkiraan benar atau salahnya suatu jawaban; Taksiran dan penghampiran; Keterampilan berhitung yang memadai; Geometri; Pengukuran; Membaca; Menginterpretasi; Membuat gambar, diagram dan grafik, Menggunakan matematika dalam pendugaan; dan Mengetahui computer serta mampu mengoperasikannya.

Gerakan Back to the Basics yang ingin memperbaiki pengajaran matematika tidak berhasil mencapai targetnya. Hasil dari program yang dicanangkan oleh gerakan tersebut ternyata memberi gambaran bahwa prestasi belajar siswa menurun, yang bisa dilihat dari dua unsur yaitu pengertian dan pemecahan masalah yang kurang mampu meningkatkan kemampuan siswa.

Untuk siswa yang kurang pandai dapat tertolong dalam mengejar kelemahannya, namun sebaliknya anak-anak yang pandai menjadi korban karena mereka jadi kurang diperhatikan, sebagai akibat program tersebut berusaha memberi bantuan secara khusus kepada anak-anak yang kurang berhasil dalam belajar.

 2.2. Pengajaran Matematika di Beberapa Negara

Amerika Serikat, seperti juga negara-negara lainnya seperti Afrika, Asia, dan Australia sama-sama aktif dalam mengikuti kegiatan internasional seperti kontes Matematika Internasional Tahunan yang dikenal dengan sebutan Olimpiade Matematika Internasional yang diikuti oleh siswa-siswi SLTA. Untuk bisa menjadi peserta olimpiade itu peserta harus melewati seleksi yang amat ketat. Yang berhak mengikuti kontes adalah siswa yang memperoleh hasil terbaik dalam ujian sekolah menengah atas tahunan. Dengan demikian mereka merupakan orang-orang yang terpilih secara ketat dalam mewakili teman-temannya ke kontes intenasional tersebut.

Pembaharuan pengajaran matematika di Amerika Serikat juga diikuti oleh banyak negara- negara di seluruh dunia. Seperti misalnya pengajaran matematika di RRC menggunakan cara formal dengan metode ceramah, dimana siswa duduk dengan rapi mendengarkan uraian dari gurunya.

Versi pelaksanaan pengajaran matematika modern di setiap negara berbeda-beda, disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Tetapi secara umum pengajaran matematika itu tidak menggunakan metode berhitung seperti dalam pengajaran matematika tradisional.


2.3. Sistem Pendidikan di Amerika Serikat
2.3.1. Tujuan Pendidikan

Karakteristik utama sistem pendidikan di Amerika Serikat adalah sangat menonjolnya desentralisasi. Pemerintah federal amerika serikat tidak punya mandat untuk mengontrol atau mengadakan pendidikan untuk masyarakat. Adapun ketentuan dan aturan pemerintah federal mengenai kelompok-kelompok minoritas rasial dan orang-orang cacat. Pemerintah juga mendukung penelitian pendidikan. Tetapi Amerika Serikat tidak mempunyai sistem pendidikan yang berpusat. Namun demikian, tidak berarti bahwa pemerintah federal tidak memberikan arah dan pengaruh terhadap masalah pendidikan pemerintah federal juga ikut menghilangkan sistem sekolah yang memisahkan sekolah berdasarkan ras, khususnya antara orang kulit hitan dan kulit putih. Pemerintah federal menyamakan alokasi pendanaan sekolah, menyediakan akses pendidikan bagi orang miskin dan orang cacat.
Tujuan sistem pendidikan di Amerika antara lain :
1.    untuk mencapai kesatuan dalam kebhinekaan
2.    untuk mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi
3.    untuk membantu pengembangan individu
4.    untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat
5.    untuk mempercepat kemajuan nasional

2.3.2. Jenjang Pendidikan di Amerika Serikat
a. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar di Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fithh grade (Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga Fourth grade (kelas 4), Sixth grade (kelas 6) atau eighth grade (kelas 8) tergantung sisitem kurikulum pada school district tersebut. Kurikulum pembelajaran dipilih oleh school district mengacu pada standar pembelajaran di Negara bagian tersebut. Standar pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai oleh School district yang harus mengacu pada AYP (Adequate yearly program).
Suasana pembelajaran pada sekolah dasar di Amerika Serikat berbeda dengan pembelajaran pada sekolah di Indonesia. Satu kelas terdiri dari dua puluh higga tiga puluh siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali pendidikan lanjutan mengenai perkembangan congnitive and psychological development. Guru-guru di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and Elementary Education.


b. Pendidikan Menengah
Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap (middle school/ junior high) mulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9). Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high (grade/kelas)  di tentukan oleh faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan populasi siswa sekolah yang stabil.  Pada jenjang ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang dikehendaki dan menggunakan system kelas berpindah (moving class).
Senior High(kelas 9,10,11,12)  adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior high, biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth grade(sophomores), eleventh grade(Juniors), twelfth grade(seniors). Perlu diketahui bahwa jenjang middle school/Junior high dan Senior high berbeda-beda di setiap Negara bagian, mengacu pada demografi usia siswa di Negara bagian tersebut.
Pendidikan menengah memiliki struktur kurikulum yang berbeda dengan di Indonesia. Pada jenjang ini, siswa diwajibkan mengabil sejumalah mata pelajaran wajib (mandatory subjects) dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives).

Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi :
§ Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika
§ Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika
§ English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan verbal(praktek)
§ Physical education (Olahraga)
Mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:
§ Atletics  meliputi cross country, football, basketball, track and field, swimming, tennis, gymnastics, waterpolo, soccer, softball, wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking, marching band
§ Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience, Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations
§ Computer word processing meliputi programing and design
§ Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina, Latin, Yunani, Jerman, itali dan Jepang (tidak umum)
§ Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band, orchestra, drama, seni rupa, fotografi, ceramics dan dance
§ Publishing meliputi Journalisme/ Koran siswa, buku tahunan dan majala siswa

2.4. Manajemen pendidikan
1. Otorita
Dalam sejarah pendidikan Amerika Serikat, pendidikan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah negara bagian dan masyarakat setempat. Walaupun demikian semenjak 1872 pemerintah telah ikut campur tangan mulai dari memberikan tanah negara guna membangun fakultas dan juga membantu sekolah dengan program makan siang, menyediakan dana bagi veteran dan menyediakan pinjaman bagi mahasiswa.
Semenjak tahun 1979 dibentuk sebuah departemen pendidikan federal yang dipimpin oleh seseorang yang setaraf sekretaris kabinet. Yang memegang tugas melaksanakan kebijakan pemerintah dalam pendidikan. Hampir semua negara bagian memisahkan antara badan yang memberikan izin pendirian pergfuruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Di perguruan  tinggi memiliki struktur pelaksanaan tugas yaitu :
1.    Presiden
2.    Pembantu presiden bidang akademik dan dekan
3.    Dekan pascasarjana
4.    Pembantu presiden bidang kemahasiswaan
5.    Ketua jurusan
6.    Registar. registar yaitu orang yang menyimpan segala dokumen kemahasiswaan di universitas
7.    Registar pengembangan
8.    Senat universitas
2. Personalia
a. Dosen Perguruan Tinggi
ü  kualifikasi dan pengangkatan
Pada dasarnya kualifikasi doctor S-3 merupakan syarat untuk menjadi dosen pada perguruan tiggi di Amerika Serikat.
ü  Kepangkatan
Pangkat dosen perguruan tinggi amerika serikat lazim disebut instuctor, assistant, proffesor, associate proffesor, dan proffesor emeritus, lecturer
b. Guru Pendidikan Dasar dan Menengah
Pengangkatan guru adalah wewenang pemerintah negara bagian yang memiliki syarat untuk untuk memperoleh sertifikat mengajar. Pendidikan guru untuk sekolah dilakukan di tingkat universitas pada tingkat sarjana muda dan guru sekolah lanjutan disiapkan pada tingkat sarjana yang lamanya 4-5 tahun.
3. Pendanaan
Sumber keuangan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah berasal dari daerah kabupaten dan sumber-sumber lokal lainnya yang sebagian besar berasal dari pajak negara bagian. Anggaran pemerintah federal untuk perguruan tinggi juga meningkat terutama pendidikan kejuruan teknik dan pendidikan bagi orang yang kembali ke kampus untuk belajar.
Pada umumnya , beban biaya pendidikan bagi mahasiswa negeri lebih bera dibanding beban biaya untuk mahasiswa swasta
4. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
Kebiasaan otonomi yang sudah lama dan kuat serta keadaan masyarakat  sangat mempengaruhi bentuk kurikulum serta cara mengajar di Amerika Serikat. Disini tidak ada  kurikulum nasional yang resmi.
Bagian pendidikan negara bagian menggariskan kurikulum dengan tingkat variasi yang cukup besardan memberi peluang pada daerah setempat. Pada awalnya sekolah amerika sangat dipengaruhi oleh agama dan fokus pada keterampilan tulis baca. Semenjak abad ke 19 perhatian terhadap masalah sosial semakin menonjol.
Pada akhir abad ke 19 muncul tuntutan untuk mengubah kurikulum dan metode mengajar dengan mengarahkan perhatian pada kebutuhan muris yang berbeda, serta perhatian terhadap kebutuhan individu. Dengan demikian siswa memiliki peluang yang besar untuk menentukan pilihan. Pertambahan jumlah populasi sekolah yang sangat cepat dan kemajuan iptek menjadi dorongan untuk inovasi-inovasi baru terutama metode pengajaran. Di daerah perkotaan persoalan sosial telah mendorong munculnya mata pelajaran baru yaitu studi etnis, pendidikan lingkungan, pendidikan seks, pendidikan narkoba dan sebagainya. Namun, awal 1980-an ada kecendrungan untuk kembali pada yang lama serta kebutuhan baru atas pendidikan akhir.
Sistem pendidikan di Amerika mempunyai sifat yang khas yang berbeda dari sistem pendidikan di  negara-negara lain. Hal ini terutama karena sistem pemerintahannya yang mendelegasikan kebanyakan wewenang kepada negara bagian dan pemerintahan lokal (distrik atau kota). Amerika tidak memiliki sistem pendidikan nasional yang ada adalah sistem pendidikan dalam artian terbatas pada masing-masing negara bagian. Hal ini berdasarkan padafilosofi bahwa pemerintah (federal/pusat) harus dibatasi perannya, terutama dalam pengendalian kebanyakan fungsi-fungsi publik seperti sekolah, pelayanan sosial dan lain-lain. Karena itu di Amerika dalam pendidikan dasar dan menengah tidak ada kurikulum nasional bahkan tidak ada kurikulum negara bagian. Apa yang ada hanyalah semacam standar-standar kompetensi lulusan yang ditetapkan pemerintahan negara bagian ataupun pemerintahan lokal. Walaupun begitu pemerintah federal (pusat) diberi wewenang terbatas untuk mengintervensi dalam masalah pendidikan bila terkait dengan empat hal yaitu :
·                      Memajukan demokrasi
·                      Menjamin kesamaan dalam peluang pendidikan
·                      Meningkatkan produktivitasnasional
·                      Memperkuat pertahanan/ ketahanan nasional.
Bentuk intervensi pemerintahan pusat tidak dalam bentuk penentuan materi ajar tetapi dalam bentuk usulan-usulan maupun program pendanaandengan tujuan-tujuan tertentu.
5. kenaikan kelas, ujian dan sertifikasi
Kenaikan kelas murid-murid sekolah ditentukan oleh daerah setingkat kecamatan atau negara bagain. Dalam prakteknya, anak-anak boleh tinggal kelas dan mengulang lagi apabila performansinya memang tidak memuaskan.
SLTA tidak dituntut untuk ujian resmi akan tetapi kehadiran murid atau siswa serta rapornya yang baik memang menjadi persyaratan untuk memasuki perguruan tinggi negeri.
6. penelitian pendidikan
Pemerintah federal sudah sejak lama mendukung berbagai penelitian pendidikan. Walaupun hanya kira-kira 25 % dana yang disediakan. Penelitian banyak dilakukan pada bidang-bidang yang menjadi masalah orang banyak, serta pendidikan bagi orang miskin dan orang cacat dan penelitian perubahan pengangguran pemerintah serta perbaikan sistem pengajaran
7. akreditasi
Ada dua hal yang menjamin mutu pendidikan yaitu :
a. sikap bahwa mutu dan standar itu penting
b. adanya otonomi lembaga
Proses akreditasi bertujuan untuk mendapat keyakinan bahwa perguruan-perguruan tinggi mempunyai dan mempertahankan standar akademik, dilaksanakan secara baik dan memenuhi syarat ikut dalam program pemerintah.
Di Amerika Serikat sendiri terdapat beberapa lembaga akreditasi baik regional maupun nasional yang mengakreditasi berbagai bidang pendidikan maupun bidang profesional. Tetapi lembaga akreditasi itu tidak terkait dengan pemerintah baik pusat maupun pemerintahan negara bagian. Lembaga akreditasi tersebut memperoleh pengakuan melalui dua lembaga yaitu : council of higher education accreditation(CHEA) dan US. Department of Education.
2.5. Sekolah Guru di Amerika Serikat
Sekolah di amerika serikat ada 4 macam yaitu :
1. sekolah normal (normal school)
Mengeluarkan guru-guru untuk sekolah rendah, lamapendidikan 4 tahun, yang     diterima disana murid-murid tamatan sekolah rendah. Paling banyak di amerika tetapi telah dihapuskan dan sebahagian dijadikan fakultas guru.
2. fakultas guru (teacher school)
Mengeluarkan guru untuk sekolah menengah
3. jurusan pendidikan di universitas (departemen of education)
Yang dipimpin oleh guru-guru besar seperti dekan dan dosen
4. sekolah atau fakultas pendidikan
Di tengah-tengah fakultas diadakan sekolah atau fakultas khusus untuk pendidikan, maka siswanya diterima sebelum title ilmiah
2.6. Isu-isu pendidikan
Mungkin banyak orang menganggap bahwa pendidikan di negara besar seperti Amerika serikat sudah mantap dan hampir tidak mempunyai masalah yang berarti. Mereka beranggapan seperti ini karena memiliki alasan yang kuat seperti kestabilan ekonomi dan politik yang sangat berpengaruh terhadap pendidikan. Amerika serikat sendiri telah lama merintis dan melaksanakan sistem pendidikan sehingga banyak negara yang mengirimkan warganya untuk belajar di amerika serikat. Pendidikan di Amerika menerapkan model penerapan konsep sekuler-kapitalisme. Walaupun bukan hanya Amerika saja yang menerapkan konsep sekuler-kapitalisme namun karena saat ini Amerika merupakan negara adi daya maka konsepnya dalam berbagai bidang akan terasa pengaruhnya di negeri lain.
Masalah pendidikan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah amerika serikat adalah :
1.  Dinamika perubahan sosial masyarakat amerika serikat yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir sangat mempengaruhi pendidikan. Mulai dari tingkat pra sekolah sampai ke perguruan tinggi. Sebagai hasil emansipasi yang sejak lama diperjuangkan di amerika. Hampir semua wanita sudah mendapatkan pendidikan yang sama dengan pria dan selanjutnya kebanyakan wanita sudah mendapat tempat yang sangat luas dalam lapangan kerja, baik bagi mereka yang belum berkeluarga maupun yang sudah.
2.  Masyarakat Amerika Serikat saat ini dihadapkan pula pada masalah tingkat perceraian keluarga yang sangat tinggi dan mungkin yang tertinggi diantara negara-negara di dunia. Akibatnya adalah makin banyak anak-anak yang hidup atau tinggal dengan satu orang tua (umumnya dengan ibu) yang mau tidak mau harus bekerja untuk hidup mereka.
3.  Sistem pendidikan amerika serikat memiliki berbagai badan-badan resmi yang berfungsi sebagai instrumen monitoring dan evaluasi pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang dikumpulkan dikethui bahwa kualitas pendidikan amerika serikat mengalami kemunduran yang cukup serius dan hal ini telah menjadi isu yang sangat hangat yang dipublikasikan oleh berbagai media masa sejak tahun 1980-an.










BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

            Pada pertengahan abad ke- 20 di Amerika Serikat terdapat proyek pengajaran matematika yang dipimpin oleh Beberman tahun 1952, yaitu UICSM ( The University of Illinois Committee on School Matematics ) yang menekankan pada pengertian dan penemuan. Karena proyek ini merupakan cikal bakal matematika modern maka Beberman sebagai pemimpin proyek tersebut disebut sebagai Bapak Matematika Modern.

Matematika modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
-          Menekankan pada pengertian dan penemuan.
-          Matematika modern memuat materi baru
-          Matematika modern sangat menekankan pada struktur
-          Gerakan Back to the Basics


Sistem Pendidikan di Amerika Serikat
Tujuan sistem pendidikan di Amerika antara lain :
1.      untuk mencapai kesatuan dalam kebhinekaan
2.      untuk mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi
3.      untuk membantu pengembangan individu
4.      untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat
5.      untuk mempercepat kemajuan nasional
Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi :
§ Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika
§ Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika
§ English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan verbal(praktek)
§ Physical education (Olahraga)
Mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:
§ Atletics  meliputi cross country, football, basketball, track and field, swimming, tennis, gymnastics, waterpolo, soccer, softball, wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking, marching band
§ Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience, Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations
§ Computer word processing meliputi programing and design
§ Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina, Latin, Yunani, Jerman, itali dan Jepang (tidak umum)
§ Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band, orchestra, drama, seni rupa, fotografi, ceramics dan dance
§ Publishing meliputi Journalisme/ Koran siswa, buku tahunan dan majala siswa

Manajemen pendidikan
1.      Otorita
2.      Personalia
3.      Pendanaan
4.      Kurikulum dan Metodologi Pengajaran
5.      kenaikan kelas, ujian dan sertifikasi
6.      penelitian pendidikan
7.      akreditasi
3.2. Saran

            Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan mengenal tentang perkembangan ilmu matematika di negara Amerika Serikat. Dengan mengetahui bagaimana perkembangan ilmu matematika di luar negeri dan bagaimana sistem pendidikan di Amerika Serikat dapat menjadi acuan untuk mengembangkan pendidikan matematika di negara kita sendiri.
           































DAFTAR PUSTAKA












































0 Comments:

Posting Komentar