MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA MELAYU
ADAT PANTANG LARANG MASYARAKAT MELAYU
OLEH :
AHMAD KHAIRU RAMADHAN (1405112661)
ARIF RAHMAN SYAFE’I (1405112699)
NURUL HANIFAH (1405113122)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN
MIPA
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan salam sejahtera untuk kita semua, semoga apa
yang kita lakukan pada kesempatan kali ini bernilai ibadah disisi Allah swt. Salawat dan salam kita kirimkan atas junjungan Nabi
Muhammad saw yang telah membawa perubahan dari dunia kegelapan menjadi dunia
yang terang bercahaya.
Makalah dengan judul “Adat Pantang Larang Masyarakat Melayu” yang disusun
dari berbagai sumber pendukung untuk kembali memunculkan petuah melayu yang
sudah mulai pudar dikalangan masyarakat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak
yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas pembuatan makalah ini. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat untuk kita semua, terutama kepada penulis. Namun penulis menyadari bahwa karya ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, jika terdapat hal-hal yang dianggap kurang atau
keliru dalam hal penulisan ataupun penyampaian lisan, maka penulis tidak menutup diri untuk menerima saran ataupun
kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan tugas-tugas selanjutnya.
Akhirnya
penyusun mengucapkan terima kasih.
Wassalamu
alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pekanbaru,
12 April 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada masa kejayaan masyarakat melayu
yang merupakan penduduk asli Indonesia, masyarakat melayu merupakan masyarakat yang disegani
dari berabagai aspek, baik itu tata krama, sosial masyarakat dan perniagaan. Masyarakat Melayu sangat terkenal dengan perniagaannya, jiwa dagang telah tertanam pada masayarakat melayu yang menjadi estapect
perekonomian masyarakat melayu selain berkebun dan nelayan.
Seiring berjalannya waktu masyarakat
melayu meguasai hampir seluruh sumatra dan nusantara, selain sopan dan beradab yang baik dasar agama yang
dianut adalah agama kedamain yaitu Islam yang membuat masyarakat melayu mudah
diterima dimanapun mereka berada. Bahasa yang
digunakanpun mudah dimengerti hampir semua suku bangsa, sehingga bahasa melayu dijadikan acuan dalam bahasa
persatuan indonesia.
Semua pencapain itu tidak terlepas
dari prinsip-prinsip yang dipegang oleh masyarakat melayu yang
menjadi pedoman dalam hidup setelah Al-qur’an dan Hadist yang terangkum dalam
Adat Pantang Larang Masyarakat Melayu.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah pengertian adat pantang larang masyarakat melayu?
2. Bagaimana
pengklasifikasian
adat pantang larang masyarakat melayu?
3. Apa saja contoh-contoh adat
pantang larang masyarakat Melayu?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian adat pantang larang masyarakat melayu
2. Untuk mengetahui pengklasifikasian adat
pantang larang masyarakat melayu
3. Untuk mengetahui contoh-contoh adat pantang
larang masyarakat Melayu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Adat Pantang Larang Masyarakat Melayu
Setiap kaum atau bangsa yang ada di dunia ini mempunyai adat
dan tradisi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh sebab itu, setiap
kaum mempunyai berbagai kebudayaan dan corak hidup yang berbeda-beda. Hal ini
memang jelas, karena pada saat ini kita semua dapat melihat hal ini
dengan nyata. Kita tidak perlu melihat ke tempat yang lebih jauh, karena di
negara kita sendiri pun terdapat berbagai suku bangsa yang masing-masing
mempunyai adat dan tradisi yang berbeda. Bangsa Melayu dahulu meninggalkan
bermacam-macam kepercayaan yang di dalamnya mengandung berbagai pantang larang,
tunjuk ajar yang halus dan nasehat yang berguna bagi anak cucunya yang belum
berpengalaman dalam kehidupan mereka.
Pantang larang orang Melayu merupakan kepercayaan
masyarakat Melayu
zaman dahulu yang berkaitan dengan adat dan budaya warisan nenek moyang. Kebanyakan pantang larang diturunkan secara
lisan dan turun kemurun. Pantang
larang orang tua-tua bertujuan untuk mendidik masyarakat, khususnya
generasi muda agar dapat diterapakan nilai-nilai baik yang bisa diamalkan dalam
kehidupan. Apa yang dikatakan bukan untuk dipercayai, melainkan untuk dihayati
pesan yang terkandung di balik pantang larang yang telah diturunkan secara lisan dari zaman ke
zaman.
Pantang larang diamalkan oleh masyarakat Melayu
bertujuan untuk mendidik masyarakat agar mengamalkan nilai-nilai murni dalam
kehidupan mereka. Pantang larang
juga diamalkan karena pantang larang
merupakan harta pusaka atau warisan dari nenek moyang mereka dan mereka
bertanggung jawab untuk mengamalkannya dan menurunkan tradisi tersebut kepada
anak-anak atau cucu-cucu mereka. Setiap pantang
larang mempunyai arti tersendiri yang memberi manfaat bagi kehidupan.
Orang-orang tua Melayu dahulu selalu mengingatkan anak cucunya supaya tidak
melanggar pantang larang.
Melanggar pantang larang
samalah dengan tidak mendengarkan nasehat.
Orang tua kita pada zaman dahulu memang banyak pantang larang. Ada yang mengatakan pantang larang itu membebankan,
tetapi ada saja pantang larang
yang masih diamalkan. Namun, Sekarang ini masyarakat Melayu
tidak begitu aktif mengamalkan pantang
larang. Ketika mereka mengetahui bahwa adanya pantang larang semata-mata untuk memberi petunjuk dan
kadang kala menakutkan, mereka sudah mengubah persepsi dan mengaggap bahwa pantang larang itu tidak benar.
Namun, tidak semua orang beranggapan demikian, hanya sebagian saja, dan ada
juga beberapa pantang larang
yang telah mereka ubah.
B.
Pengklasifikasian
Adat Pantang Larang Masyarakat Melayu
Yusriadi, dkk (2009:32)
mengklasifikasikan pantang larang
menjadi 5 bagian, yaitu:
- Berkaitan
dengan keselamatan jiwa, yaitu: berkaitan dengan kematian, sakit atau penderitaan, dan kesialan atau
naas.
- Berkaitan
dengan waktu, yaitu: waktu malam, sore menjelang malam.
- Berkaitan
dengan tempat, yaitu: berkaitan dengan di ladang, di tengah jalan, di
hutan, dan di kuburan.
- Berkaitan
dengan jenis kelamin, yaitu: berkaitan dengan laki-laki dan perempuan,
baik anak-anak maupun orang dewasa.
- Berkaitan
dengan pekerjaan dan aktivitas, yaitu: orang melahirkan dan perawat bayi,
mengurus orang mati dan ke kuburan, berjalan, sedang bermain, bekerja,
membuat rumah, sedang makan/minum.
Sedangkan Nufnang (2007) mengklasifikasikan pantang larang menjadi:
- Pantang
larang di dalam hutan
- Pantang
larang bagi anak-anak
- Pantang
larang di sungai
- Pantang
larang ketika duduk
- Pantang
larang ketika makan
- Pantang
larang bagi laki-laki
- Pantang
larang bagi perempuan.
Dengan demikian,
pantang larang yang diamalkan oleh masyarakat Melayu tidak terbatas pada
satu aspek saja, akan tetapi terdapat beberapa aspek pantang larang, yang masing-masing aspek mempunyai maksud dan
tujuan yang berbeda.
C.
Contoh-Contoh
Adat Pantang Larang Masyarakat Melayu
Orang Melayu kaya dengan pantang larang yang diwariskan kepada anak masing-masing dalam
usaha mereka untuk menjaga perlakuan keluarga dan hubungan sesama anggota
masyarakat maupun kepada alam sekitar. Pantang
larang seakan-akan memang seperti menyekat kebebasan individu dan
kedengarannya seperti tidak masuk akal, meskipun hakikatnya pantang larang yang diamalkan itu
dapat dilihat kebenarannya hingga kini. Sebagian orang melihat pantang larang Melayu tidak lagi
sesuai diamalkan pada masa kini karena khawatir akan merusak akidah masyarakat
khususnya dalam hal berkaitan dengan musibah, jodoh, rejeki, ajal dan maut
kerana semua itu sudah diatur oleh Ilahi.
Pantang larang yang diamalkan oleh orang Melayu
sebagai panduan hidup mengenai sesuatu yang boleh dilakukan dan larangan untuk
tidak dilakukan. Masyarakat tradisional belajar sesuatu melalui lisan dan
pantang larang yang menjadi amalan disampaikan dari generasi ke generasi
berbanding masyarakat primitif terdahulu yang belajar melalui tulisan. Pantang larang dalam masyarakat
Melayu ialah sesuatu yang disepakati mengenai perkara tertentu untuk dijadikan
panduan hidup selain dihormati, pantang
larang merupakan suatu usaha dalam melahirkan keharmonian bermasyarakat
dan mewakili nilai maupun norma.
Dalam kehidupan masyarakat Melayu ada 1001 jenis pantang larang. Tidak semua pantang larang itu dapat diterima
oleh akal, namun tetap indah dan berseni, terutama dalam membentuk struktur
kehidupan yang sempurna. Walaupun banyak yang beranggapan pantang larang tidak sesuai digunakan
terutama menghadapi kehidupan pada zaman modern ini, tidak ada tanda bahwa pantang larang akan dimusnahkan
begitu saja. Masyarakat Melayu mampu mengubah pantang larang sesuai dengan perkembangan zaman agar lebih
sesuai dengan cara hidup masyarakat beragama. Hanya pantang larang yang berunsur animisme warisan lama,
perlahan-lahan terkikis dan sirna.
Contoh-contoh pantang
larang yang masih diamalkan sebagai berikut:
Pantang Larang Bagi Bayi
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Bayi
tidak boleh ditegur jika badannya gemuk, hanya boleh dikatakan ‘semangat’
|
Bayi
tersebut akan menjadi kurus
|
Menjaga
perasaan orang tuanya
|
Bayi
tidak boleh dicium sewaktu tidur terutama di atas ubun-ubun kepala dan pada
pusarnya
|
Akan
pendek umur
|
Dikhawatirkan
bayi tersebut akan terbangun dan mengganggu tidurnya
|
Dilarang
mencubit mulut bayi
|
Tidak
selera makan
|
Kulit
bayi masih sensitif, jika dicubit pasti terasa sakit dan memar
|
Jangan
dibangunkan ketika bayi sedang tidur, kadangkala kita melihat dia
tersenyum, tertawa dan ingin menangis
|
Dikatakan
bayi sedang bermain dengan urinya
|
Bayi
tersebut sedang bermimpi
|
Kain
lampin tidak boleh direndam
|
Perut
kembung
|
Dikhawatirkan
lampin tersebut berbau busuk jika tidak segera dicuci
|
Sisa
makanan bayi tidak boleh dimakan oleh orang tuanya
|
Melawan
ucapan orang tua
|
1.
Orang tua tidak baik makan makanan sisa anak
2.
Makanan bayi tidak cocok dimakan oleh orang tua
|
Tidak
boleh mencium pipi bayi saat si bayi sedang buang air besar
|
Wajah
bayi akan terlihat masam
|
Akan
mengganggu konsentrasi bayi yang sedang buang air besar
|
Tidak
boleh meletakkan bayi di atas lutut
|
Akan
sakit perut
|
Dikhawatirkan
bayi tersebut akan jatuh
|
Tidak
boleh meniup mulut bayi
|
Bisu
|
Akan
mengganggu pernapasannya
|
Pantang Larang Bagi Anak-anak
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Dilarang
berbicara di dalam toilet
|
Mata
ketumbit
|
Di
dalam toilet tidak baik untuk berbicara, karena tempat orang membuang kotoran
|
Dilarang
bermain atau keluar rumah waktu senja
|
Disembunyikan
hantu
|
Waktu
senja mendekati maghrib, jadi sebaiknya bersiap untuk melaksanakan shalat
|
Dilarang
duduk di atas bantal
|
Punggung
terkena bisul
|
Untuk
menjaga bantal agar tidak pecah atau sobek. Tambahan lagi, tidak baik benda
untuk meletakkan kepala diletakkan di punggung
|
Dilarang
bersiul di dalam rumah
|
Ular
akan masuk
|
Untuk
menjaga ketentraman rumah dari suara ribut
|
Dilarang
memetik buah diwaktu senja
|
Diganggu
hantu
|
Waktu
senja tidak baik untuk melakukan kegiatan di luar rumah
|
Dilarang
mengangkat kaki ketika meniarap
|
Ibu
akan meninggal
|
Dikhawatirkan
akan sesak nafas dan untuk mendidik anak agar berprilaku sopan
|
Jangan bergendang di
dalam rumah
|
Harta akan habis dicuri
orang
|
Dikhawatirkan akan
mengganggu tetangga dan mengganggu ketentraman rumah |
Jangan
meludah ketika buang air besar
|
Mulut
akan ber bau busuk
|
Untuk
menjaga kebersihan toilet
|
Jangan
mengambil kembali barang yang telah diberikan kepada orang lain
|
Buruk
siku
|
Untuk
mengajarkan keikhlasan
|
Jangan
membuka payung di dalam rumah
|
Kepala
akan berkudis
|
Untuk
menjaga payung supaya tidak cepat rusak
|
Jangan
meniup api lilin atau api dapur atau api pelita berdua
|
Yang
seorang akan menjadi bisu
|
Untuk
menghindari kebakaran
|
Jangan menyisakan nasi ketika
makan, harus dihabiskan
|
Kalau tidak nasi akan menangis
|
Untuk menghindari
pembaziran
|
Tidak
boleh memotong kuku di waktu malam
|
Pendek
umur
|
Untuk menghindari dari terpotong dagingnya
|
Tidak
boleh menjelir lidah
|
Lidah
akan terpotong
|
Menjelir lidah akan menyakiti hati
orang lain
|
Tidak
boleh memakan kepala ikan
|
Menjadi
bodoh
|
Kepala
ikan umumnya terdapat banyak tulang
|
Tidak
boleh menunjuk pelangi
|
Jari
kudung
|
Dikhawatirkan
tertunjuk orang
lain dan akan mengakibatkan salah paham |
Tidak
boleh menggigit kain
|
Gigi
berulat
|
Menjaga
agar kain tidak sobek
|
Tidak
boleh memakan empedal ayam
|
Susah
bersunat/khitan
|
Empedal
ayam kurang mengandung gizi jika dibandingkan dengan bagian yang lain
|
Tidak boleh memanjat pohon pisang
|
Perut akan terbelah
|
Dikhawatirkan pakaian akan
terkena getah pisang
|
Pantang Larang Bagi Perempuan
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Dilarang
menyanyi di dapur ketika sedang masak
|
Akan
menikah dengan orang tua
|
1. Untuk menghindari
masakan hangus karena asik
bernyanyi
2.Dikhawatirkan masakan tersebut
tercemar oleh air liur yang keluar akibat keasikan bernyanyi
|
Dilarang
menjahit baju yang sedang dipakai
|
Utang
tidak akan lunas
|
Dikhawatirkan akan tertusuk
jarum
|
Dilarang
mencari kutu ditangga
|
Akan
dinikahi oleh orang tua
|
Tidak
bagus dilihat tetangga atau orang yang lewat
|
Dilarang
menjahit pada waktu malam
|
Akan
sial
|
(a)
Untuk menjaga kesehatan mata supaya tidak menjadi kabur
(b) Menghindari tangan agar tidak tertusuk jarum |
Dilarang
bercermin di depan cermin retak
|
Wajah
pucat di malam pertama
|
Wajah
tidak terlihat seutuhnya pada cermin
|
Dilarang
memakai pakaian basah
|
Badan
berkurap
|
Dikhawatirkan
akan masuk angin
|
Dilarang
memotong kuku diwaktu malam
|
Akan
sial
|
Dikhawatirkan
akan terpotong dagingnya
|
Dilarang tertawa
diwaktu
maghrib
|
Hantu
akan datang
|
Kita
haruslah
menghormati waktu orang sedang melaksanakan shalat |
Jangan
bercermin ditengah malam
|
wajah
menjadi tinjau belukar. Dari jauh terlihat cantik, dipandang dekat terlihat
jelek
|
Tengah
malam itu waktunya tidur
|
Jangan
menyapu lantai diwaktu malam
|
Semua
rejeki yang kita cari pada waktu siang semuanya akan keluar
|
Akan
mengganggu orang yang ingin beristirahat
|
Jangan
bangun lewat atau bangun siang
|
Sukar
mendapat jodoh
|
Banyak
pekerjaan yang harus dilakukan, jika bangun siang maka pekerjaan akan terbengkalai
|
Jangan
mencuci piring pada malam jumat
|
Sulit
mendapatkan rejeki
|
Malam
jumat itu sebaiknya membaca yasin
|
Jangan
bercerita di tangga
|
Nanti
dipinang orang hanya di teras rumah saja
|
Mengganggu
orang yang akan turun-naik tangga, serta Tidak baik dilihat oleh orang
yang lewat
|
Jangan
merendam pakaian diwaktu malam
|
Mudah
mendapat penyakit
|
Dikhawatirkan
baju akan menjadi busuk
|
Jangan
tidur selepas
makan
|
Perut menjadi buncit
|
Karena proses
pencernaan makanan dalam lambung kita berlangsung selama 2 jam |
Tidak
boleh menyapu nasi pada waktu malam
|
Sulit
mendapatkan rejeki
|
Nasi
tersebut dikhawatirkan akan dikerumuni semut
|
Tidak
boleh duduk di atas
tangga
ketika Maghrib
|
Kerasukan/kesurupan
|
Pada
waktu maghrib
sebaiknya kita menunaikan shalat fardhu maghrib |
Pantang Larang Bagi Laki-laki
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Dilarang
bersiul di dalam rumah
|
Ular
akan masuk ke rumah
|
Menjaga
ketentraman rumah dari keributan
|
Dilarang
buang air kecil di atas busut/bukit
|
Buruk
kemaluan
|
Menjaga
adab dan kebersihan alam sekitar
|
Dilarang
mengintip orang mandi
|
Mata
ketumbit
|
Karena biasanya ketika mandi orang tidak berpakaian
|
Dilarang
tidur di tanah lapang
|
Ibu
akan meninggal
|
Tidur
ssebaiknya di kamar
|
Jangan
membuat pintu rumah menghadap ke jalan raya
|
Mudah
terjangkit penyakit
|
Menghindari
berbagai musibah, seperti kecelakaan jika keluar dari pintu yang menghadap
jalan raya, selain itu mencegah agar rumah tidak terganggu oleh suara
kendaraan yang lewat
|
Jangan
membiarkan tempayan beras dalam keadaan kosong
|
Memendekkan
rejeki
|
memberi
peringatan kepada tuan rumah agar senantiasa bersedia menerima tamu dan tidak
pelit menjamu mereka.
|
Pantang Larang Sebelum Pernikahan
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Jangan
keluar dengan pasangan selama 40 hari sebelum diijabkabul
|
Hubungan
tidak langgeng
|
Untk
menghindari pasangan tersebut dari prasangka negatif orang dan dari perbuatan
yang melanggar agama
|
Jangan
tidur di rumah orang lain
|
Terkena
ilmu jahat
|
Untuk
menjaga nama baik keluarga
|
Jangan
bebas keluar ke mana-mana
|
Disantet
oleh mereka yang mempunyai niat tidak baik
|
Untuk
mengelakkan kedua pihak melanggar hukum agama
|
Jangan
makan nasi dengan gulai berkuah beberapa bulan sebelum menikah
|
Perut
buncit
|
Gulai
mengandung lemak yang akan menambah berat badan
|
Jangan
makan ulam yang berbau busuk seperti petai dan jering
|
Gagal
menikah
|
Nafas
tidak segar
|
Jangan
bercermin terutama selepas maghrib
|
Menghindarkan
diri dari perkara sihir
|
Sebaiknya
melaksanakan shalat maghrib
|
Jangan
membuang air kecil dan air besar serentak di dalam air, contohnya dalam
sungai
|
Melemahkan
organ seks
|
Jika
ingin membuang air kecil dan air besar sebaiknya di toilet
|
Jangan
meminum air bergas karena air tersebut mengandung gula dan gas yang tinggi
|
Menyebabkan
kencing manis
|
Minuman
bergas tidak baik untuk kesehatan
|
Jangan
mandi pada malam hari
|
Tidak
bagus untuk persendian
|
Mudah
terkena reumatik
|
Jangan
terlalu banyak makan, cukup 1 kali sehari
|
Akan
disayang calon suami
|
Menghindari
kegemukan
|
Jangan
mencukur alis mata
|
Akan
menghilangkan seri muka
|
Tidak
ada perbedaan saat di rias ketika bersanding
|
Dilarang
memandang cermin ketika dirias oleh juruandam
|
Seri
wajah akan hilang
|
Juru
andam akan sulit menghias dan mengganggu konsentrasi juru andam
|
Jangan
keluar rumah tanpa tujuan menjelang perkahwinan
|
Calon
pengantin mengalami kemalangan jika berada di luar
|
Sebaiknya
berada di rumah untuk mempersiapkan pernikahan
|
Pantang Larang Bagi Wanita Hamil
Pernytaaan
|
Akibat
|
Logika
|
Dilarang
mencaci-maki atau menceritakan kecacatan seseorang
|
Anak
yang lahir juga akan cacat
|
untuk
menjaga
perkataan agar tidak melukai hati orang lain |
Dilarang
memukul, mendera atau menyakiti binatang
|
Anak
yang lahir akan cacat
|
Untuk
menghindari penganiayaan pada hewan
|
Dilarang
memaku, memahat, mengail atau menyembelih binatang
|
Anak
yang akan lahir, bibirnya akan terbelah atau sumbing
|
Ibu hamil tidak boleh melakukan
pekerjaan berat seperti bertukang
|
Dilarang
bergaduh dengan ibu mertua
|
Akan
mengalami kesulitan ketika melahirkan
|
Untik
menjaga
kenteteraman keluarga, terutama apabila tinggal bersama mertua setelah melahirkan anak |
Dilarang
memakan cumi-cumi
|
menghadapi
masalah ketika bersalin, atau Anak mungkin terlilit tali pusarnya
|
Cumi-cumi tidak baik untuk
kesehatan ibu hamil
|
Dilarang
mencerca atau melihat sesuatu yang ganjil
|
Anak
yang akan lahir akan cacat
|
Untuk menjaga ucapan dan perkataan
|
Dilarang
meminum air tebu atau kelapa di awal kehamilan
|
Akan
mengalami keguguran
|
Air kelapa mengandung gas yang
tidak baik untuk janin
|
Dilarang
melangkahi kucing yang sedang tidur
|
Mata
anak tertutup seperti kucing yang sedang tidur
|
Takut
terinjak dan kemudian dicakar kucing
|
Dilarang
menyusup atau lewat di bawah jemuran
|
Nanti
anak sulit dilahirkan
|
Dikhawatirkan ibu hamil
akan tersandung dan jatuh, dan akan membahayakan kandungan |
Dilarang
makan makanan yang berakar seperti pegaga
|
nanti
terlekat uri
|
Ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi
makanan yang hanya mengandung banyak protein
|
Dilarang
tidur diwaktu pagi
|
Kepala
anak akan menjadi besar
|
Ibu
hamil sebaiknya berolahraga diwaktu pagi agar mempermudah proses melahirkan
|
Jangan
duduk di atas tunggul
|
Nanti
uri lekat
|
Dikhawatirkan akan jatuh dan
punggung terasa sakit
|
Jangan melihat gerhana
matahari
|
Nanti anak akan
bertompok hitam atau bermata juling |
Melihat matahari
sewaktu gerhana mampu menyebabkan mata menjadi buta |
Tidak
boleh melilitkan handuk di leher
|
Ari-ari
ibu akan melilit di leher anak
|
Handuk itu fungsinya menutupi
badan
|
Tidak
boleh duduk di depan pintu
|
Akan
mengalami kesulitan saat melahirkan
|
Akan mempersulit orang yang ingin
lewat
|
Tidak
boleh menyimpan sesuatu di kantong baju
|
Kemaluan
anak akan besar
|
Dikhawatirkan barang-barang yang
disimpan tersebut menambah beban yang dibawa ibu hamil
|
Pantang Larang Ketika Makan
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Dilarang
makan berpindah tempat
|
Akan
memiliki banyak suami/istri
|
Untuk
menjaga kebersihan rumah dari makanan yang berserakan di mana-mana tempat
|
Dilarang
meletakkan piring di telapak tangan ketika makan
|
Akan
merampas suami orang
|
Dikhawatirkan
nasi tersebut akan tumpah
|
Jangan
memakan pisang kembar
|
Akan
beranak kembar
|
Menghindari
sifat tamak
|
Jangan
makan diwaktu Maghrib
|
Makan
bersama hantu
|
Maghrib
itu waktu shalat
|
Jangan
makan sisa anak
|
Anak
akan degil
|
Kita
haruslah
mendahulukan orang tua kita ketika makan |
Jangan
makan sambil menatang piring
|
Nanti
seumur hidup menanggung hutang
|
Dikhawatirkan
nasi akan tumpah
|
Jangan
menggunakan piring yang berlapis ketika makan
|
Akan
dimadu orang
|
Mubazir
|
Jangan
tidur setelah makan
|
Perut
buncit
|
Pencernaan
terganggu
|
Jangan
makan sambil berjalan
|
Sakit
perut
|
Tidak
sopan
|
Jangan
makan nasi di sendok besar
|
Susah
mendapatkan rejeki
|
Makan
itu menggunakan sendok makan, karena sesuai dengan ukuran mulut
|
Jangan
makan menggunakan piring berlapis
|
Akan
beristeri dua
|
Mubazir
piring
|
Jangan
makan di dalam piring yang retak
|
Dapat
anak bibir sumbing
|
Dikhawatirkan
akan terluka oleh retakan piring
|
Jangan
makan dalam belanga
|
Dapat
anak yang berwajah jelek
|
Agar
makan menggunakan piring saja
|
Jangan
berlunjur ketika makan
|
Akan
jadi pemalas
|
Tidak
sopan, dan sebaiknya makan itu duduk bersila
|
Jangan
mencangkung ketika makan
|
Susah
mendapatkan rejeki
|
Tidak
sopan, karena mencangkung itu seperti orang yang sedang membuang kotoran
|
Ketika
makan, piring jangan diletakkan di atas pangkuan
|
Nanti
suami diambil orang
|
Nanti
piringnya jatuh dan pecah
|
Tidak boleh makan dalam gelap
|
Dikatakan
makan
dengan
iblis
|
Dikhawatirkan
makanan
tertumpah dari piring dan mengakibatkan pembaziran |
Pantang Larang Ketika Tidur
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Jangan
tidur di depan pintu
|
Akan
dilangkahi hantu
|
Menghalangi
dan mampersulit orang yang ingin keluar-masuk rumah
|
Jangan
tidur di atas pohon
|
Dimakan
setan
|
Dikhawatirkan
akan jatuh dari pohon
|
Jangan
tidur di atas sajadah
|
Kurapan
|
Sajadah
digunakan untuk shalat, jadi tidak baik digunakan untuk alas tidur
|
Jangan
tidur setelah makan
|
Ditindih
hantu
|
Tidak
baik untuk kesehatan pencernaan
|
Jangan
biarkan nasi melekat pada kaki ketika tidur
|
Mimpi
buruk
|
Agar
membersihkan diri sebelum tidur
|
Pantang Larang
Ketika Duduk
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Tidak
boleh duduk di atas bantal
|
Bisulan
|
Untuk
menjaga bantal agar tidak pecah atau sobek. Tambahan lagi, tidak baik benda
untuk meletakkan kepala diletakkan di bawah punggung
|
Tidak
boleh duduk di atas tangga ketika Maghrib
|
Kerasukan
makhluk halus
|
Agar
melaksanakan shalat maghrib
|
Tidak
boleh menggoyang kaki
|
Utang
tidak terbayar
|
Mencegah
dari kebiasaan menggoyangkan kaki
|
Tidak
boleh duduk di beranda tangga
|
payah
rezeki
|
Akan
menghalangi orang yang ingin turun naik atau melewati tangga
|
Tidak
boleh duduk di atas lesung
|
Dubur
berkudis
|
Sangat
tidak baik meletakkan punggung pada tempat yang digunakan untuk menghaluskan
berbagai jenis bahan makanan
|
Pantang Larang Ketika Berdiri
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Buang
air kecil tidak boleh berdiri
|
Punggung
akan dipegang oleh hantu
|
Karena
jika kita buang air kecil berdiri proseder pundi kemih tidak
berada dalam keadaan yang benar |
Jangan
berdiri dengan kaki bertindihan
|
Rejeki
akan jauh
|
Dikhawatirkan
kaki yang tertindih itu akan sakit
|
Pantang Larang Di Hutan
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Dilarang
berbicara ketika berada di hutan
|
mendapat
bencana
|
Untuk
menghinddari dari gangguan binatang buas
|
Dilarang
menegur sesuatu yang aneh atau ganjil di hutan
|
Akan
kerasukan atau mendapat musibah
|
Agar
terhindar dari gangguan binatang dan gangguan makhluk halus
|
Jangan
bersiul di dalam hutan
|
Disambar
hantu
|
Dikhawatirkan
akan diganggu berbagai jenis binatang
|
Jika
terdengar sahutan di hutan, jangan dijawab
|
Pangggilan
hantu
|
Dikhawatirkan
suara tersebut adalah suara binatang yang akan membahayakan dirinya
|
Jangan
mengambil batu atau benda ganjil di hutan
|
Takut
berpenunggu atau dihuni makhluk halus
|
Dikhawatirkan
akan diganggu makhluk ghaib
|
Jika sesat di hutan, jangan
tidur di tepi sungai
|
Dimakan hantu
|
Dikhawatirkan binatang buas
seperti buaya akan menyerang
|
Pantang Larang Di Sungai
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Jika
terlihat air berpusar, jangan dihampiri
|
Petanda
buaya bergerak atau mengiring
|
Dikhawatirkan
binatang berbahaya atau sesuatu
yang berbahaya akan menimpa |
Dilarang
membawa jeruk purut
|
Dimakan
buaya
|
Jeruk
purut tidak ada manfaatnya jika dibawa ke sungai
|
Pantang
Larang Di Kebun
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Tidak
boleh makan berjalan di kebun
|
Segala
tanaman di kebun akan habis dimakan binatang
|
Kebun
sebagai tempat orang bekerja, dikhawatirkan jika ada yang makan berjalan akan
mengganggu pekerjaan
|
Pantang Larang Di Kuburan
Pernyataan
|
Akibat
|
Logika
|
Tidak
boleh bersenda gurau ketika memasuki daerah pemakaman
|
Akan
ditegur makhluk halus
|
Sebaiknya
berdoa untuk para ahli kubur
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan memperhatikan peninggalan yang sangat berharga berupa prinsip yang
telah tertanam secara turun temurun untuk pedoman masyarakat melayu yang
merupakan aset yang tak ternilai yang harus menjadi tolak ukur dalam bertindak
oleh mayarakat agar terciptanya masyarakat yang benar beanar disegani karena prestasi dan sisi baiknya, maka sudah sepantasnya generasi yang akan menjadi
pewaris seluruh kekayaan budaya melayu ini harus mampu memposisikan diri untuk melestarikan pencapaian yang telah dicapai oleh pendahulnya, dengan tetap berpegang pada agama dan budaya yang
diwariskan ini.
Disadari
atau tidak oleh manusia (masyarakat melayu), pantang larang sangat melekat
dalam kehidupan mereka. Hal ini disebabkan oleh pengaruh budaya dari generasi
ke generasi yang mengamalkan pantang larang secara turun-temurun. Dengan kata
lain, mulai dari orang tua, dewasa, remaja hingga anak-anak mengamalkan
pantang larang yang telah diturunkan dari nenek moyang mereka. Pantang larang
kerap kali dipatuhi oleh masyarakat melayu, karena menurut orang melayu,
melanggar pantang larang samalah halnya dengan tidak mendengarkan nasehat.
B.
Saran
Sebagai generasi muda, kita harus dapat melestarikan
adat budaya yang sudah ada dan turun temurun, termasuk di dalamnya adat pantang
larang ini. Caranya adalah dengan tetap menggunakannya dalam kehidupan
sehari-hari, karena selain melestarikan adat didalamnya juga terkandung nilai-nilai
positif.
Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah
memperkenalkan dan mewariskan adat atau tradisi ini kepada generasi berikutnya
agar budaya Melayu tetap terkenal dan beradab.
0 Comments:
Posting Komentar