Ini Dia, yang Bikin Ramadhan Jadi Seru! — Ramadhan is coming! Inilah momen paling tepat untuk menghimpun bekal-bekal akherat. Dibulan inilah pahala amalan dilipatgandakan, pahala amalan sunnah bagaikan pahala amalan wajib dibulan lain. Rugi pake banget, kalo Ramadhan kita berlalu begitu saja, dengan amalan yang tak seberapa karena diisi dengan hal yang sia-sia. Nah, lho!!
Ramadhan adalah Madrasah taqwa. Memang banyak hal yang menghalangi kita dalam meraih ketaqwaan, kadang rasa jenuh dan malas menyergap, hingga produktifitas amalan kita menurun. Karnanya kita harus ingat bahwa ketaqwaan ditentukan dari kesungguhan kita dalam meraihnya untuk bekal di akherat kelak.
Nah, salah satu aplikasi dari bentuk keseriusan dan kesungguhan kita dalam meraih taqwa di Bulan Ramadhan adalah dengan membuat target dibulan ini. Inilah yang bikin Ramadhan jadi makin seru! Kenapa seru? Karna hamba yang beriman percaya akan janji Robbnya berupa surga. Sehingga menjalankan amalan-amalan untuk meraihnya meskipun berat, akan membuat hati jadi gembira dan raut muka bahagia. Apa gak seru tuh, kalo tiap hari bawaannya bahagiaa melulu? Hhe.
Kehidupan surga adalah kehidupan yang penuh dengan kenikmatan dan kenikmatan, tak ada disana kesusahan dan permusuhan. Itulah salah satu alasan kenapa surga harus diperjuangkan. Surga merupakan barang dagangan Alloh yang sangat mahal. Karnanya sesuatu yang sangat mahal harus didapatkan dengan keseriusan dan kerja keras, bukan dengan santai-santai. Hanya orang bodoh yang mengikuti hawa nafsunya namun ia mencita-citakan sesuatu yang muluk-muluk kepada Alloh ta’ala. Absurd gitu.
Kembali ke soal target, ia bisa berupa amalan-amalan yang ingin kita lakukan maupun berupa amalan-amalan yang ingin kita tinggalkan. Agar target Ramadhan terasa ringan kita jalankan, ada beberapa poin yang perlu kita lakukan. Berikut baca dengan hati-hati, kalo perlu diulang-ulangi biar jadi motivasi
1. Niat dan Ittiba’ dalam suatu amalan
Dua hal inilah yang menjadi syarat sebuah amalan bisa diterima disisi Alloh ta’ala. Niat yang benar musti dilakukan agar bisa dibedakan dengan sekedar kebisaaan saja . suatu amalan juga harus Ittiba’ atau sesuai petunjuk Rasulullah ShallAllohu ‘alaihi wa salam baik itu sebabnya, waktunya, tempatnya, kadar bilangannya maupun tata caranya. Kita mau sholat shubuh 1.000 rakaat sampe koprol atau puasa sebulan penuh tapi berbuka disiang bolong, ya tidak akan diterima, karena tidak ada contohnya dari Rasulullah ShallAllohu ‘alaihi wa salam. Meskipun kita menganggap baik suatu amalan kalau tidak sesuai tuntunan maka tertolak, tidak akan menjadi baik suatu amalan kecuali dengan ittiba’ kepada Rasulullah shallAllohu ‘alaihi wa salam. Jadi, ga perlu tuh yang namanya kreasi dan inovasi dalam agama ini. Pokoknya tinggal manut aja, gitu aja kok repot, hhe..
Dua hal inilah yang menjadi syarat sebuah amalan bisa diterima disisi Alloh ta’ala. Niat yang benar musti dilakukan agar bisa dibedakan dengan sekedar kebisaaan saja . suatu amalan juga harus Ittiba’ atau sesuai petunjuk Rasulullah ShallAllohu ‘alaihi wa salam baik itu sebabnya, waktunya, tempatnya, kadar bilangannya maupun tata caranya. Kita mau sholat shubuh 1.000 rakaat sampe koprol atau puasa sebulan penuh tapi berbuka disiang bolong, ya tidak akan diterima, karena tidak ada contohnya dari Rasulullah ShallAllohu ‘alaihi wa salam. Meskipun kita menganggap baik suatu amalan kalau tidak sesuai tuntunan maka tertolak, tidak akan menjadi baik suatu amalan kecuali dengan ittiba’ kepada Rasulullah shallAllohu ‘alaihi wa salam. Jadi, ga perlu tuh yang namanya kreasi dan inovasi dalam agama ini. Pokoknya tinggal manut aja, gitu aja kok repot, hhe..
2. Taubat, Istighfar dan mengingat maut
Taubat dan istighfar akan menambah semangat dan kekuatan kita dalam beramal shalih dan dengan mengingat maut kita akan terpacu untuk meningkatkan amal kita.
Taubat dan istighfar akan menambah semangat dan kekuatan kita dalam beramal shalih dan dengan mengingat maut kita akan terpacu untuk meningkatkan amal kita.
3. Memohon pertolongan Alloh ta’ala
Memohon pertolongan Alloh ta’ala sangatlah penting, sebab taufik dan kekuatan segala sesuatu berasal dari Alloh ta’ala.
Memohon pertolongan Alloh ta’ala sangatlah penting, sebab taufik dan kekuatan segala sesuatu berasal dari Alloh ta’ala.
4. Sesuai kemampuan dan tidak memberatkan
Amalan shalih banyak macamnya. Maka pilih amalan sunnah yang kita sanggup melakukannya, tidak memberatkan serta bisa istiqomah meski sedikit. Sehingga menumbuhkan motivasi diri. Karena jika kita memaksakan atau memberatkan diri, khawatir nanti akan menimbulkan kebosanan dan kebencian dalam diri kita terhadap sunnah / amalan tersebut. Akibatnya kita akan meninggalkan amalan tersebut secara keseluruhan. Na’udzubillah.
Amalan shalih banyak macamnya. Maka pilih amalan sunnah yang kita sanggup melakukannya, tidak memberatkan serta bisa istiqomah meski sedikit. Sehingga menumbuhkan motivasi diri. Karena jika kita memaksakan atau memberatkan diri, khawatir nanti akan menimbulkan kebosanan dan kebencian dalam diri kita terhadap sunnah / amalan tersebut. Akibatnya kita akan meninggalkan amalan tersebut secara keseluruhan. Na’udzubillah.
5. Moment muhasabah
Momentum untuk berbuat baik bisa datang kapan saja. Intropeksi diri dan bercermin dari ibadah hari kemarin akan membuat kita termotivasi dalam beramal shalih.
Momentum untuk berbuat baik bisa datang kapan saja. Intropeksi diri dan bercermin dari ibadah hari kemarin akan membuat kita termotivasi dalam beramal shalih.
6. Tulis target dan pajang
Dengan menuliskan target, akan membuat kita terarah dan istiqomah dalam beramal. Agar akses dalam membaca kita mudah, maka pajang target yang kita buat di tempat yang mudah dilihat.
Dengan menuliskan target, akan membuat kita terarah dan istiqomah dalam beramal. Agar akses dalam membaca kita mudah, maka pajang target yang kita buat di tempat yang mudah dilihat.
Itulah 6 poin tentang target Ramadhan. Mengutip dari perkataan seorang ustadz, “Ramadhan adalah bulan sibuk. Kalau anda kurang sibuk atau santai-santai saja, mungkin ada yang salah dengan anda? Ramadhan adalah tamu agung. Maka perbanyaklah do’a, shalawat dan amalan baik lainnya.” Begitulah dalam meraih ketaqwaan memang kita harus sibuk, mempunyai keseriusan dan kesungguhan melawan rasa bosan, malas dan keinginan berbuat hal yang sia-sia. Semoga Alloh memudahkan kita dalam melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, serta membukakan pintu surga bagi kita. Aamiin. Wallohu a’lam bish shawab
0 Comments:
Posting Komentar