Qualcomm vs MediaTek semakin seru dengan teknologi tidak berbeda.

Jangan bosan membaca artikel yang satu ini. Karena menyangkut sebuah perangkat yang kita gunakan atau akan kita beli. Setidak dapat mengetahui mengapa  procesor smartphone terus keluar dengan model baru. Dan apa perbedaan diantara disain smartphone, seperti procesor Mediatek, Snapdragon, Kirin, Nuclun, HiSilicon, Intel, Exynos, Tegra dan Marvel

Yang perlu kita ketahui adalah nama perusahaan dengan nama procesor yang mereka produksi.
  • Qualcomm mengunakan nama Snapdragon procesor
  • Mediatek mengunakan nama MTxxxx
  • Huawei mengunakan nama Kirin
  • LG mengunakan nama Nuclun
  • Samsung mengunakan nama Exynos
  • Nvidia mengunakan nama Tegra
  • Marvell mengunakan nama PXAxxxx
  • Broadcomm mengunakan nama BMCxxxx
  • Intel mengunakan nama Atom X.

Untuk awalnya kita mengenal 2 produsen procesor terbesar (sementara saat ini). Produsen chip mobile setiap tahun menampilkan procesor baru. Mediatek dan Qualcomm masih mendominasi produk procesor Android.

Tahun 2014 Mediatek menampilkan procesor mobile MT 6595 dengan disain Arm Cortex A17 Octa Core , dan MT 6732 dari disain Cortex A53 Quadcore. Kuartal 1 tahun ini Mediatek sudah memiliki roadmap MT 6591 dengan 6 core, dilanjutkan Mediatek baru menyiapkan versi 64bit Octa core MT 6752 dengan Arm Cortex A53 dengan arsitek yang sama di Qualcomm Snapdragon 600.
Tahun 2015 MediaTek MT6795 dengan True 8 core.

Qualcomm menampilkan 2 procesor 64 bit Snapdragon 600. Cortex A53 quad core MSM8936 dan Octo core MSM8939. Paling baru dengan Snapdragon 810 untuk 64bit dan teknologi video 4K. Akhir tahun 2015 Snapdragon mengeluarkan banyak procesor baru di semua kelas, termasuk paling tinggi Snapdragon 820.

Proses pembuatan chip kedua perusahaan agak berbeda. Qualcomm akan mengunakan proses 28nm LP untuk memproduksi procesor mereka. Biaya produksinya lebih murah. Sedangkan Mediatek akan mengunakan proses produksi HKMG untuk performa.
Mengapa selalu ada kata ARM.

Apa perbedaan diantara procesor tersebut dan hubungannya dengan kata ARM

Sebelum membandingkan perbedaan Mediatek vs Qualcomm. Yang perlu diketahui dengan produk procesor dan disain procesor
  • Kembali ke rancangan procesor mengunakan disain chip berbasis arsitek ARM.
  • ARM adalah teknologi arsitek procesor. Tapi perusahaan ARM bukan pabrik procesor, hanya disainer atau perancang chip dan memberikan paten disain chip mereka untuk dibuat ke pabrik lain.
  • ARM merancang alur procesor, membuat sampel dan menguji. Nantinya gambar rancangan procesor ARM dibuat oleh pabrik procesor seperti Mediatek, Qualcomm atau Samsung dan Huawei Kirin atau pabrik lainnya.
  • Masing masing pabrik mengembangkan model dan disain lanjutan dari ARM. Misalnya dibuat dengan teknologi baru seperti kerapatan procesor.  Untuk rancangannya sama, tapi bentuk chip dan kecepatannya belum tentu sama. Masing masing pabrik harus menguji sendiri procesor yang mereka buat bahkan menambahkan perangkat lain. Contoh Mediatek membuat chip procesor smartphone dengan penerima satelit navigasi GPS. Qualcomm memberikan internal navigasi mereka dengan Glonass dan GPS. Tapi perbedaan tersebut bisa berubah sesuai kebutuhan pasar dan produsen pembuat chip. Atau teknologi 4G LTE, ketika chip procesor Qualcomm sudah memberikan fitur tersebut. Tapi tidak beberapa bulan kemudian barulah Mediatek menawarkan 4G LTE.

Beberapa contoh disain pasar procesor yang di produksi sendiri, diproduksi oleh pabrik lain, dijual atau diberikan lisensi ke perusahaan lain.
  • Intel, disainer chip procesor, membuat procesor sendiri, dan memasarkan sendiri. Sebagian seperti chipset dijual untuk dipakai pabrik lain untuk dipakai pada motherboard notebook dan computer. Di pasar computer Intel tidak membuat PC, hanya menjual chip.
  • AMD, disainer chip procesor dan GPU, seluruh procesor dan GPU di produksi dari pabrik lain, hasil produknya dijual sendiri seperti procesor, beberapa produk seperti VGA di kemas oleh pabrik lain dan AMD hanya menjual chip GPU. 
  • Nvidia, disainer chip procesor GPU, chip seluruhnya diproduksi oleh pabrik lain, hasil produksinya dijual kembali ke perusahaan lain, dan dikemas dalam bentuk VGA oleh pabrik lain. Praktis Nvidia hanya memesan berapa banyak chip di pabrik lain.
  • Untuk perangkat Android berbasis arsitek ARM, maka ARM sebagai disainer chip. Memberikan lisensi ke pabrik/merek lain dan chip diproduksi oleh pabrik seperti Mediatek, Qualcomm, Samsung, atau LG. Tapi chip dijual kembali ke produsen smartphone / tablet atau dipakai sendiri menjadi produk Samsung, LG smartphone, Huawei, Oppo, dan merek lain. Contoh Samsung bisa saja menjual procesor ke Huawei untuk smartphone mereka. Dan Samsung bisa mengunakan procesor buatannya sendiri untuk smartphone Samsung.

Apakah Mediatek selalu kalah dengan Qualcomm Snapdragon
Informasi bulan Februari 2015, dari Geekbench. Chip Mediatek MT6795 dengan kinerja Full Core memiliki score 4536. 
Dibanding dengan Snapdragon 810 mendapatkan score 4345 atau dibawah kemampuan Mediatek.
Perbedaan lain di Single Core, Mediatek lebih rendah dengan score 885 dan Qualcomm Snapdragon 810 lebih tinggi 1144. Kedua chip mengunakan teknologi Octa Core 64bit.
Untuk Full Core 8 bit Mediatek saat ini lebih tinggi, tapi chip MT6795 belum tampil dipasaran. Snapdragon 810 sudah tersedia, setidaknya digunakan oleh LG.


Test score Mediatek vs Snapdragon Februari 2015
Masalahnya apakah penting kecepatan procesor smartphone. Sebenarnya tidak, yang penting adalah berapa jumlah core yang dibutuhkan untuk aplikasi yang kita pakai. Bukan kecepatan dengan smartphone yang mahal. Semakin mahal semakin baik kualitas smartphone, tapi belum tentu kita butuhkan.

Procesor Mediatek merancang procesor murah, tentu untuk smartphone kelas menengah kebawah, Qualcomm memilih seluruh pasar dari high end dan low end.

Mengapa Mediatek kadang agak terlambat merilis procesor baru mereka untuk diproduksi
Mungkin strategi Mediatek yang sama seperti merek procesor lainnya, sementara produsen lain menawarkan teknologi LTE sejak tahun 2014 lalu. Tapi Mediatek memilih menunggu pasar lebih matang.

Qualcomm lebih siap untuk jaringan LTE di negara Eropa, Amerika dan negara maju di Asia. Tetapi kalangan analis mengatakan teknologi Mediatek hanya menunggu waktu untuk mengejar teknologi Qualcomm. Mediatek lebih memilih pasar kelas menengah ke bawah, karena pasar belum memerlukan teknologi terbaru tapi membutuhkan procesor murah. Dan itu terjadi, tahun 2015 Mediatek sudah menyiapkan 4G LTE, hanya agak lambat saja mengeluarkan procesor dibanding Qualcomm yang memilih heboh lebih dahulu walau ketika itu teknologi jaringan 4G LTE (2014) belum banyak digelar di beberapa negara.

Baik Mediatek dan Qualcomm memiliki roadmap berbeda. Kedua perusahaan terlihat unik, karena memperhitungan beberapa variabel kebutuhan pasar termasuk keinginan produsen smartphone.Awalnya Mediatek tetap bermain dipasar low dan kelas menengah. Karena smartphone dengan harga terjangkau lebih banyak dibutuhkan masyarakat. Teknologi Mediatek terlihat mundur satu langkah, karena ingin menawarkan produk lebih murah khususnya smartphone kelas menengah kebawah (setidaknya sampai tahun 2015 ini). Tapi Mediatek memiliki satu procesor X20 yang paling heboh dengan 10 core sementara Qualcomm belum memiliki procesor 10 core di tahun 2015.

Qualcomm mengejar teknologi terbaru seperti jaringan LTE, video recording 4K dan sensor camera lebih besar.Teknologi terbaru seperti Codec H.265, 4G LTE, kemampuan recording 4K dan sensor MegaPixel sudah ditawarkan oleh chip Qualcomm terbaru. Hanya teknologi baru seperti ini pasti mahal, dan hanya menarik produsen smartphone papan atas dan pembeli yang kaya.

Hari ini Qualcomm mengumumkan chip 64 bit sudah diproduksi pada merek smarpthone A, tapi beberapa bulan kemudian Mediatek akan menawarkan teknologi yang sama dan murah untuk produsen di merek B.

Yang penting bagi pembeli smartphone adalah harga. 
Persaingan smartphone kelas menengah dan atas akan semakin tajam. Sementara Qualcomm masih menguasai perangkat di pasar high end. Secanggih apapun sebuah smartphone, fungsinya tetap sama sebagai alat komunikasi. Baterai tetap menjadi kendala walau aplikasi di smartphone sudah baik. Khususnya multitasking dan foto membutuhkan kinerja procesor lebih baik. Kecuali kebutuhan teknologi baru, camera yang lebih tajam (dalam ukuran megapixel), atau camera video recording dan jaringan LTE (terakhir Gen6).

Hal ini tergantung dari teknologi procesor. Semakin canggih procesor, maka procesor dapat memanfaatkan teknologi camera 4K (Full HD X 4) atau display resolusi tinggi dapat ditangani

Sedangkan procesor murah hanya mampu menangani display paling tinggi untuk Full HD 1080p atau lebih rendah dengan HD 720p. Sehingga di pasang layar smartphone dengan resolusi rendah.

Resolusi lebih tinggi dan camera lebih tajam adalah biaya, sehingga harga smartphone akan lebih mahal. Menurunkan perangkat lebih rendah seperti camera 8-10Mpix dengan resolusi lebih kecil dibanding smartphone high end, dan layar smartphone dengan resolusi lebih kecil, maka biaya produksi lebih murah termasuk procesor yang dipakai dapat mengunakan tipe menengah. Jadilah rancangan smartphone kelas menengah atau kelas pemula.

Anda bisa melihat kemampuan 4 model smartphone dibawah ini.
  1. Mediatek X10 MT6795T. Mampu menangani camera 20MPix camera dan 4K video, dan mendukung satelit navigasi GPS & Glonass
  2. Mediatek MT6753. Mampu menangani maksimum 13Mpix camera dan Full HD video, navigasi Glonass, GPS dan A-GPS.
  3. Mediatek MT6752. Mampu menangani maksimum 13Mpix camera, dengan Full HD video, navigasi A-GPS dan Glonass
Bisa dilihat perbedaan antara Mediatek X10 model tertinggi (sebelum X20), memiliki kemampuan yang sama seperti Snapdragon 615 di kelas Mid-range. X10 lebih unggul untuk memakai camera 20Mpix. Dan keduanya memiliki kemampuan recording video 4K.

Berbeda dengan MT6753 dibawahnya, menangani camera yang sama seperti Snapdragon 615, tapi kemampuan video recording lebih rendah hanya Full HD 1080p.

Perbandingan Mediatek vs Snapdragon
Tapi apakah kebutuhan tersebut harus dibayar mahal oleh mereka yang menginginkan smartphone high end. Sepertinya teknologi smartphone terkait dengan tren. Misal tren Selfie dengan camera (ketajaman sensor camera), atau kecepatan upload di sosial media (4G LTE). Mengapa penguna smartphone tidak mau mengunakan camera biasa, alasannya sudah pasti "kurang praktis". Hanya kata praktis itu mahal. Tanpa terasa membeli smartphone 6 sampai 8 juta untuk mendapatkan camera lebih tajam. Harga smartphone tersebut sudah mencapai biaya camera pocket kelas high end bahkan DSLR kelas pemula.

Bukan berarti harga smartphone mahal akan menutupi semua kebutuhan kita. Misalnya hanya kebutuhan internet dari WIFI dan telepon dual GSM, tentu tidak membutuhkan jaringan LTE, tapi WIFI yang lebih diutamakan dan smartphone murah. Tapi kebutuhan foto diatas 13Mpix atau smartphone yang mampu merekam resolusi tinggi 4K memang tidak ada pilihan. Karena teknologi tersebut (sementara) masuk kelas smartphone premium dan high end seperti teknologi i Snapdragon 805, 810 atau 820 (2015)

Bila anda tidak peduli dengan gengsi, mungkin fungsi dasar pada smartphone sudah terpenuhi. Dengan smartphone murah atau kelas menengah sudah lebih dari cukup. Memang fitur lain yang lebih canggih hanya ada di smartphone premium, tetapi apakah fitur tersebut dipakai. Jangan membeli smartphone karena mahal, tapi kita tidak tahu apa yang akan kita dapatkan.

Sejauh ini  tidak ada yang rugi dengan teknologi smartphone. Siapa yang diuntungkan, tentunya pembeli. Karena semakin banyak pilihan dari jenis procesor dan smartphone. Dan jangan lupa bahwa produsen CPU smartphone bukan di dominasi kedua merek itu saja. Masih ada produsen procesor seperti Samsung Exynos, Intel, Marvell , Hisilicon dan lainnya.

Pembeli perangkat harus jeli apa yang ditawarkan oleh produsen smartphone. 
  • Lihat jenis procesor, apakah yang bisa dilakukan. Misalnya Mediatek MT6752 memiliki teknologi 8 core dengan arsitek ARM Cortex A53.
  • Sudah mendukung teknologi video H.265 terbaru atau hanya H.264 recording video.Tanyakan kepada diri kita apakah mengenal kata H.265.
  • Perhatikan teknologi procesor MT6752 seperti kemampuan mengakses camera sampai 16 Megapixel dan jaringan 4G. Model nomor procesor tersebut menentukan teknologi yang dimiliki.
  • Apakah mendukung 3G atau 4G LTE serta lihat standar Category  LTE  (Cat x). Kebutuhan kita apakah membutuhkan koneksi super cepat, bila di daerah sepertinya 4G LTE masing sulit di akses. Jangan lupa lihat dukungan dari opeator di Indonesia.
  • Dukungan satelit navigasi dari GPS, Glonass atau mungkin saja satelit Baidu dari China. Disini kita menanyakan apakah perlu sistem navigasi dari smartphone
Hal seperti diatas perlu dipelajar lebih lanjut.

Procesor Mediatek 
Untuk MT6573 True 8 Core. Memiliki kemampuan video Full HD 60 fps, dan mendukung video H.265, emampuan untuk camera 16Mpix. Di tahun 2015 untuk smartphone kelas menengah.

Mediatek MT6752, 8 core, 16Mpix camera, Full HD video, LTE Cat4
Mediatek MT6732, 4 core, 13Mpix camera, Full HD, display HD, Cat4
Mediatek MT6735, 4 core Cortex A53, 13Mpix, camera Full HD, layar HD, Cat4 dan EVDO
Mediatek MT6753, 4 core Cortex A53, Full HD, 4G LTE Cat4
Mediatek MT6570, 2 core , Cortex A7
Mediatek MT6580, 4 core, Cortex A7, HD
Mediatek MT6755, 8 core, camera 21Mpix, Full HD, 4G LTE Cat6
Mediatek X10 MT6795, 64bit Octa Core, camera 21Mpix, video H.265 4K 2K 30 fps, layar 2560x1600 (2K), 4G LTE Cat4
Mediatek X20 MT6797, 3 cluster 10 core, Cortex A72 + A53, camera 32Mpix, video H.265 / VP9, video 4K2K 30fps, layar 2K, 4G LTE Cat6

Qualcomm 
Memiliki seri 200, 400, 600 dan 800. Masing masing berbeda untuk perangkat hardware.
Qualcomm Snapdragon seri S800 fitur resolusi 4K video dan masuk di kelas high end procesor.
Snapdragon 815, 8 core, grafik Adreno 450
Snapdragon 820, 8 core, 64bit TW2, grafik Adreno 530

Seri Snapdragon 600 memiliki 4 model dengan Snapdragon 610, 615 disusul 618 dan 620
Snapdragon 600, 4 core, grafik Adreno 320, camera 21Mpix, video Full HD H.264
Snapdragon 602A, 4 core, grafik Adreno 320, update di Playback dan video1080p 30fps, simulasi camera sampai 3 unit
Snapdragon 610, 4 core, grafik Adreno 405, camera 21Mpix, video 1080p60 H.264 dan 1080p30 H.265, display meningkat untuk 2K, mendukung 4G LTE Cat4, untuk 32 bit dan 64 bit
Snapdragon 615, 8 core, grafik Adreno 405, camera 21Mpix, video 1080p60 H.264 dan 1080p30 H.265, display meningkat untuk 2K, mendukung 4G LTE Cat4, untuk 64 bit
Snapdragon 616, 8 core, camera 21Mpix, video 1080p30 H.264 dan 1080p30 H.265, display meningkat untuk 2K, mendukung 4GX5  LTE
Snapdragon 618, 6 core (?), grafik Adreno (?), camera 21Mpix, video 4K, display meningkat untuk 4K, mendukung 4G LTE Cat7, untuk 64 bit
Snapdragon 620, 8 core, grafik Adreno 418, camera 21Mpix, video 14k, display meningkat untuk 4K dan hardware encode decode H.265, mendukung 4G LTE Cat7, untuk 64 bit
Snapdragon 625, 8 core, grafik Adreno 418, 4G LTE Cat10 (dibuat oleh HKMG Samsung)

Seri Snapdragon 400 memiliki 2 model dengan Snapdragon 415, 425. Perbedaan Snapdragon 410 vs 415 dan 425.
Snapdragon 410 hanya 4 core, grafik Adreno 306, camera 13,5 Mpix, video 1080p H.264 dan 720p H.265, dukungan jaringan 4G LTE Cat 4 (150Mbit/s)
Snapdragon 412 dengan 4 core, grafik Adreno 306, camera 13,5Mpix, video 1080p H.264 dan H.265, dukungan jaringan 4G X5 LTE
Snapdragon 415 dengan 4 core, grafik Adreno 405, camera 13Mpix, video 1080p H.264 dan H.265, dukungan jaringan 4G X LTE Cat4
Snapdragon 425 dengan 4 core, grafik Adreno 405, camera 21 Mpix, video 1080p H.265 dan H.265 30 fps, dukungan 4G X8 LTE Cat7

Snapdragon seri 200 adalah untuk smartphone kelas pemula dengan quad core.
Snapdragon 212 terbaru mendukung X5 LTE, grafik Full HD, camera maksimum 8Mpix.

Samsung Exynos
Memiliki 3 model, dengan 4 core di Galaxy S5, 6 core di Galaxy Note 3 dan Galaxy K Zoom dan 8 core di Galaxy Alpha serta digunakan smartphone Meizu MX4 Pro. Setahun berlalu, 2015 akan ditampilkan procesor baru dari Samsung Exynos 7.
Samsung Exynos 7 7420 Octa, Cortex A57 + A53, grafik Mali T760

Huawei 
Hisilicon Kirin
Procesor smartphone Android Kirin umumnya digunakan untuk smartphone Huawei sendiri Dan seri yang dibuat tidak banyak untuk tahun 2015
Kirin 930, 8 core A53 + A57, grafik ARM Mali T628, ISP 32MP, Video 1080p, Cat6
Kirin 940, 8 core A53 + A72. grafik ARM Mali T860, ISP 32MP, Video 4K, Cat7
Kirin 950, 8 core A53 + A72, grafik Mali T880, ISP 42MP, video 4K, Cat10

Ini yang dilupakan oleh pembeli. Apakah mereka membaca spesifikasi sebuah produk. Bila melihat procesor Qualcomm, model procesor apa yang dipakai. Bila menyebut Mediatek, model procesor apa yang dipakai. Setiap model procesor smartphone dibuat untuk kebutuhan dan teknologi terbaru. Masing masing tipe procesor memiliki kemampuan dan batasan. Semakin canggih semakin lengkap, semakin rendah tentu ada batasannya.

Setiap model procesor memiliki batas maksimum
Setiap tahun tampil tren baru, seperti Selfie maka banyak yang membutuhkan camera. Video recording teknologi baru H.265 dengan warna lebih baik karena kebutuhan rekaman video lebih kecil. Teknologi video 4K yang lebih tajam karena munculnya teknologi TV 4K termasuk layar di smartphone harus dibuat lebih tajam setara 4K atau 2K. Jaringan internet teknologi baru dengan 4G LTE  dan X5 yang konon lebih cepat.
Disini kita harus menanyakan kepada diri kita sendiri, apakah kita butuh 4K atau 2K untuk merekam video. Walau mengunakan computer yang canggih ala desktop PC, untuk mengedit video 4K sangat susah dan kinerja procesor menjadi lambat. Itu bila anda mentranfer file video dari smartphone dan ingin di edit dari PC. Setidaknya membutuhkan 8 core untuk proses editing video 4K.

Jumlah pixel sensor maksimum dari camera di smartphone, video recording , generasi codec video H.264 atau codec H.265 (terbaru), apakah memerlukan jaringan 4G LTE dengan Gen (generasi), atau jumlah pixel dari resolusi display smartphone maksimum seperti HD 720pixel, Full HD 1080pixel atau UHD 2160 pixel. Hal seperti ini mengharuskan procesor mampu menangani perangkat seperti camera, jaringan telekom dan kompresing video.

Sehingga setiap merek smartphone mengeluarkan satu model smartphone. Artinya ada sesuatu yang berbeda dibanding dengan model sebelumnya. Biasanya  pembaharuan dari procesor smartphone yang dipakai untuk menyesuaikan perkembangan dari OS Android dan kemampuan hardware yang mengikuti kemampuan procesor.

Sementara pabrik smartphone mengunakan procesor Qualcomm paling canggih dipastikan tampil di smartphone model High End dan harga premium. Sedangkan produsen smartphone dengan Mediatek umumnya mengeluarkan model yang sederhana dengan harga murah.  Tinggal memperbaharui perangkat yang dipakai dengan kemampuan procesor sendiri dan menghitung kembali berapa biaya perubahan komponen yang dipakai.

Bila membeli smartphone model high end yang harganya selangit, dalam 2 tahun perangkat yang baru saat ini akan usang.
Bila tidak memerlukan rincian diatas, tidak masalah. Tinggal dilihat kembali harga yang cocok dengan kantong sesuai perangkat yang dibutuhkan. Toh 2 tahun lagi smartphone akan berganti teknologi dan semakin murah. Beli saja yang lebih baru.

April 2015
Industri smartphone di China dikabarkan akan mengeluarkan smartphone dengan procesor Qualcomm yang lebih bertenaga. Alasannya dalam perbandingan kinerja, Qualcomm lebih maju. Produsen lebih memilih procesor Qualcomm untuk smartphone high end. Tetapi tetap mengunakan MediaTek untuk smartphone murah dan kelas menengah. Setidaknya informasi tersebut yang didapat pada tahun 2015.