Pages

Subscribe:

Labels

7 Produsen Sistem Chip Terbesar Se-Dunia


Daftar 7 Produsen Sistem Chip Terbesar Se-Dunia ini adalah untuk smartphone dan tablet. Mereka adalah Qualcomm, Apple, Samsung, Intel dan Nvidia kami masukkan dalam “big five”, disusul MediaTek dan HiSilicon adalah kedua nama yang saat ini masih berkibar sebagai produsen SoC. Sementara out of competition dengan produknya bernama OMAP, yaitu Texas Instrument sengaja kami keluarkan dari daftar ini, karena sudah tidak produktif lagi.
Sebenarnya Sistem Chip sendiri juga digunakan pada kategori automobil dan perangkat lainnya, namun volume penjualan SoC sendiri dikendalikan oleh ponsel dan tablet, sehingga fokus kami hari ini hanya untuk kedua perangkat itu. Selain itu, tidak ada perangkat yang benar-benar “komplit” selain smartphone dan tablet yang secara menyeluruh dan maksimal dalam penggunaan SoC itu sendiri menurut fungsionalitas dan tujuan dari di desain nya SoC tersebut.
Sedikit kami bahas tentang “sebutan” dan “istilah”. Nama lain boleh-boleh saja Anda sebut, misalnya; prosesor, chipset, chip dan beberapa istilah lain, namun yang benar sebenarnya adalah “System on Chip” atau disingkat SoC, atau boleh juga dengan deretan huruf besar SOC.
Apa itu SoC? Ini bukanlah prosesor CPU seperti di komputer, sama sekali tidak! Karena System on Chip merupakan gabungan dari CPU, GPU, dan tersedia dukungan RAM, Wireless, kamera, sensor-sensor serta dukungan I/O digital ataupun analog dari komponen-komponen lain. So, merujuk pada fungsinya, jelas ini lebih luas dari sekedar nama “prosesor” yang mungkin disebutkan oleh beberapa situs review teknologi dan gadget.
Kenapa prosesor CPU dan GPU dan komponen lain harus digabungkan menjadi satu chip yang disebut Sistem Chip? Jawaban pasti adalah “untuk inovasi teknologi”, yang nana SoC akan menghadirkan kinerja tinggi dengan kebutuhan daya rendah, dan itu sudah cukup untuk menjalankan Sistem Operasi, Antarmuka Pengguna dan Aplikasi dari smartphone dan tablet yang lebih kecil data-datanya dibandingkan dengan laptop dan desktop PC.

Pendahuluan

Ada “Big five” perusahaan pembuat SoC, mereka adalah; Qualcomm, Apple, NVidia, Intel dan Samsung. Sementara 2 datang dari “harga bersahabat”, mereka adalah; MediaTek dan HiSilicon. Dan tampak perusahaan Huawei dengan anak perusahaan nya, HiSilicon, di tahun 2014 ini mulai berkibar dengan bendera “Kirin”, yang menurut kami range harga ada diantara MediaTek dan top 5 produsen SoC yang kami telah singgung di paragraf pertama.
Oke, dari sini kita ambil poin penting bahwa, ketika sebuah perangkat menggunakan Sistem Chip dari “Big Five” itu akan lebih mahal harganya. Dan, jangan berharap sama mengenai kualitas yang dihasilkan. Dan sekali lagi jangan berharap harga yang sama dengan spesifikasi yang sama. Ya, itu perbedaan yang harus diketahui untuk saat ini.

Dikatakan Produsen SoC Terbesar, karena Laporan Penjualan dan Nama Besar dari Mitra Perusahaan CE

Laporan penjualan smartphone dari IDC di kuartal 2 dan 3 tahun 2014 tercatat 6 nama, mereka adalah; Samsung, Apple, Lenovo, LG, Xiaomi dan Huawei. Dari situ dapat kami lihat masing-masing perangkat telah menggunakan SoC dari 8 nama yang kami daftar hari ini sebagai 7 Produsen Sistem Chip Terbesar Se-Dunia.
Sementara nama-nama besar seperti ASUS, Sony, HTC, Nokia, Microsoft, Google dan perusahaan dengan saham besar lainnya akan mengambil andil besar dari popularitas produsen SoC yang bahkan sangat signifikan. Tentunya, perusahaan yang saya sebutkan ini bermitra dengan salah satu dari 7 Produsen Sistem Chip Terbesar Se-Dunia yang kami buat hari ini.

Fungsi System on Chip

Fungsi utama dari setiap SoC akan datang dari core CPU, di mana desain modern biasanya menggunakan dua atau empat core. Inovasi teknologi saat ini bahkan menawarkan prosesor 8-core, dengan beberapa persembahan termasuk daya yang rendah yang menawarkan baterai yang lebih baik dengan empat core sisi kinerja yang lebih tinggi ketika ada pekerjaan yang harus dilakukan, dan sisi 4 core lain untuk mode “diam”.
Berikutnya setelah CPU, sama pentingnya adalah GPU/ prosesor grafis, dan lagi-lagi Anda dapat menemukan SoCs dengan beberapa GPU “core” dikombinasikan untuk meningkatkan kinerja grafis (misalnya MP1 untuk satu inti, MP2 untuk dua, dan sebagainya).
Desain dari proses adalah teknologi juga. Proses manufaktur untuk SoC, sebagai angka yang lebih rendah umumnya berarti lebih kecil, dan akan lebih banyak menyuguhkan kekuatan chip, juga lebih efisien. Kami telah melihat variasi manufaktur 28nm selama beberapa tahun, generasi berikutnya sekarang pindah ke 20nm untuk sebagian besar perusahaan. Khusus untuk perusahaan Intel, kami lihat mereka datang dengan ciri khas tersendiri, teknologi proses pertama adalah 32nm pada tahun 2012, disusul 20nm tahun 2013-2014 dan berikutnya Intel akan datang dengan 14nm (roadmap tahun 2015).
Kemudian dukungan dari SoC tersebut untuk diklaborasikan dengan RAM, Wireless, kamera, sensor-sensor seperti accelerometer, barometer, compass, proximity dan lain sebagainya adalah pilihan yang juga diperhitungkan. Namun biasanya dengan CPU dan GPU yang berada pada tingkat atas, maka fitur-fitur lain akan mengikuti, termasuk kompatibilitas dengan sistem operasi (OS) dan antarmuka pengguna (UI).

Pada Akhirnya “User Experiences” adalah Segalanya

Sudah beberapa tahun ini tampaknya desain baru System-On-Chip (SoC) menggunakan arsitektur berbasis ARM selalu muncul. Apalagi sejak ARM memperkenalkan teknologi big.LITTLE yang sangat signifikan untuk menghemat daya.
Sementara kompetisi semakin besar, tak heran banyak perusahaan yang mencetak SoC telah menawarkan fitur yang serupa untuk spesifikasi secara umum dengan harga yang lebih rendah, tampak kita lihat MediaTek dan baru-baru ini HiSilicon Kirin.
Pada akhirnya, apa yang turun di pasar dalam bentuk smartphone dan tablet adalah segalanya. Inilah yang kami sebut sebagai “user experiences” atau pengalaman pengguna. Dari merekalah opini dan pendapat tentang handset yang mereka beli yang berimbas pada pengelompokan “handset terbaik”. Dan tentu saja, apa yang terbaik disana tercatat “SoC yang ditanam”.
Akhir dari pengalaman pengguna merupakan topik yang sangat luas dan keluar dari ruang lingkup artikel ini. Sebagai catatan singkat, kecepatan teknologi di smartphone dan tablet telah cukup cepat, imbasnya adalah pembelian perangkat yang lebih dari 2 tahun akhirnya merasa cukup lamban, dan setelah 3 tahun sebagian besar pengguna siap untuk upgrade.
Gagasan umum tentang upgrade untuk smartphone, dengan kata lain “membeli ponsel baru, menjual ponsel lama”, waktu terbaik untuk meng-upgrade biasanya tepat setelah kemajuan teknologi besar. Kira-kira dua tahun lalu kami mulai melihat desain proses 28nm untuk ARM Cortex-A15 telah di-desain bersaing dengan arsitektur Apple A6. Nah, saat ini kita sekarang di ambang generasi berikutnya dari Sistem Chip, berkat pergeseran ke proses manufaktur 20nm bersama dengan desain terbaru dari ARM 64-bit Cortex-A53 dan Cortex-A57, jadi ini waktu yang tepat untuk membeli perangkat dengan arsitektur tersebut. Sementara Intel datang dengan ciri khas arsitektur mereka, juga sedang siap-siap memijakkan kakinya lebih dalam di dunia ponsel dan tablet setelah tahun ini sukses dengan SoC dengan kode Bay Trail.

Daftar 7 Perusahaan Sistem Chip Terbesar di Dunia

Dari waktu ke waktu pemain utama di pasar SoC telah bergeser, misalnya Texas Instruments dengan OMAP, mereka telah keluar ruang untuk perangkat mobile, sedangkan Huawei muncul di tahun ini dengan desain baru. Masih banyak perusahaan yang memproduksi SoC dan siap bekerja sama dengan vendor smartphone, tablet dan perangkat mobile lain, tetapi beberapa di antaranya di ujung bawah, sehingga tidak bisa untuk benar-benar bersaing. Tanpa masuk ke detail terlalu banyak, inilah daftar singkat 7 produsen SoC terbesar se-dunia saat ini;
Produsen Sistem Chip Terbesar

1. Qualcomm

Qualcomm dengan Snapdragon adalah salah satu pemain terbesar di pasar SoC untuk smartphone dan tablet, dan desain mereka di banyak perangkat Android terkemuka. Semua SoC untuk ponsel dan tablet dijual di bawah merek Snapdragon, dan tentu saja ada segmen kinerja (pengelompokan) di beberapa model yang mereka telah rilis dengan istilah “Series”, yaitu Snapdragon 200, 400, 600, dan 800 series.
Qualcomm memiliki beberapa arsitektur ARM yang dirancang khusus, Qualcomm melakukan kustomisasi dengan nama Krait (dengan beberapa variasi Krait juga). Sebagian besar bagian tingkat yang lebih rendah adalah desain Krait dual-core dengan akhir yang lebih tinggi 600 dan 800 seri menjadi persembahan Krait quad-core.
Qualcomm telah merilis SoC yang terbaru untuk persaingan tahun 2015 denganSnapdragon 610, 615 di level menengah dan juga SD 410 untuk pilihan low-end/mid-range. Sedangkan seri 200 tampak tidak ada upgrade dan kemungkinan akan menjadi “kenangan” di perangkat smartphone maupun tablet pada tahun 2015 nanti, sehingga series-400 yang dulu di mid-range level, untuk 2015 diprediksi akan bergeser dan berada di kelas entry-level.
Sebelumnya Qualcomm Snapdragon telah menggunakan teknologi fabrikasi dengan LP 28nm atau proses HPM 28nm, tetapi baru-baru Qualcomm telah mengumumkanSnapdragon 808 dan 810, yang pindah ke proses HPM 20nm dan menggunakan teknologi big.LITTLE ARM Cortex-A57 / A53 core 64-bit, dalam konfigurasi 2 + 4 / 4 + 4 core, didukung dengan prosesor grafis Adreno 418/430. Snapdragon 810 merupakan SoC tertinggi saat ini yang akan dikeluarkan di tahun 2015, tentunya juga akan menjadi handset kelas premium.

2. Apple

Apple Inc dengan Apple Ax berikutnya dalam daftar 7 produsen sistem chip terbesar di dunia saat ini, meskipun banyak pendapat menyebutkan Apple “number one”, tetapi sepertinya itu tidak adil, mengingat Android memiliki 80% lebih pangsa pasar sedunia, dan Apple bukan memproduksi SoC untuk mendukung Android, bendera mereka adalah sistem operasi iOS. Sehingga SoC pada perangkat Android tentu harus diletakkan di puncak klasemen.
Either way, Apple memang terdepan untuk pengenalan touchscreen smartphone berkat iPhone mereka, kinerja perangkat Apple terus meningkat dengan pesat. Apple juga memiliki keuntungan dari menjalankan perangkat lunak mereka sendiri dengan iOS, yang berpotensi memberi mereka keuntungan lebih dari perusahaan lain yang memanfaatkan Android maupun Windows Phone.
Apple mulai merancang arsitektur ARMv7 mereka sendiri dengan A6 pada tahun 2012. Generasi terbaru A7 SoC diperkenalkan sekitar setahun yang lalu dengan  iPhone 5S pada bulan September tahun 2013, dilanjutkan ke perangkat iPad Mini dan iPad Air.
Apple A7 memiliki dual-core 1.3-1.4GHz , prosesor Apple dirancang dengan nama kode Cyclone, menjalankan set instruksi ARMv8, menjadikannya produsen pertama SoC dengan 64-bit.
Apple A8 adalah paket pada paket (PoP) 64-bit sistem-on-a-chip (SoC) yang dirancang oleh Apple dan diproduksi oleh TSMC pada proses 28nm. Penampilan pertama berada di iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, yang diperkenalkan pada 9 September 2014.
Apple A8X adalah sistem pada chip (SoC) yang dirancang oleh Apple dan paling akhir di tahun 2014 ini, dan lebih penting untuk inovasi teknologi, SoC terbaru ini datang dengan fabrikasi 20nm. Diperkenalkan pada peluncuran iPad 2 Air pada 16 Oktober 2014, Apple A8X menggunakan CPU triple-core, dan GPU core 8 inti, memori dual channel dan sedikit lebih tinggi pada detak jantung 1,5 GHz CPU clock rate. GPU menggunakan PowerVR GXA6850 dari Imagination Technologies. Ini adalah varian kinerja tinggi Apple A8.
Untuk GPU Apple telah bermitra dengan Imagination Technologies yang mana GPU di A7 adalah PowerVR G6430 dengan getaran 200MHz GPU (empat klaster MP4 konfigurasi). A7 diproduksi pada proses 28nm dan menggunakan memori 1GB.
Apple telah “lama” dirumorkan tertinggal untuk GPU mereka, karena mitra Apple, yaitu Imagination tidak upgrade produk GPU nya, tercatat itu sudah dua tahun sejak 2012. Rumor memang penting untuk “memompa” sebuah perusahaan termasuk produsen grafis Imagination, terbukti keraguan pecinta GPU dari Imagiantion telah dijawab dengan munculnya kejutan GPU terbaru dari yaitu PowerVR Series 7.

3. Samsung

Samsung datang berikutnya sebagai produsen Sistem Chip terbesar di dunia, kami posisikan mereka di nomor tiga. Walaupun mungkin Chipset ini datang dengan spesifikasi dibawah NVidia dan Intel (=anggapan kami), namun satu hal yang pasti yaitu masalah “volume”. Ya, volume produksi SoC Samsung bisa dibilang lebih besar dari NVidia maupun Intel untuk kategori Sistem Chip.
Dalam hirarki kami, mereka sudah lama menjadi pemain di pasar SoC, saat awal 2000-an dengan beberapa chip mereka. Bahkan mereka adalah penyedia SoC untuk iPhone asli pada tahun 2007, disitulah Sistem Chip dari Samsung sudah mulai “diperhitungkan”.
Pada tahun 2014 berturut-turut Samsung meluncurkan Sistem Chip terbaru; Exynos 5 Octa (8-core), Exynos 5 Hexa (6-core) dan Exynos 7 Octa (8-c0re).
Exynos 5 Octa (Exynos 5422), perangkat bisa dilihat pada spesifikasi Samsung Galaxy S5 (versi andalan Galaxy S5 menggunakan SoC Snapdragon). Kemudian Exynos 5 Octa (Exynos 5800), ditemukan pada perangkat Samsung Chromebook 2 13,3″. Keduanya diproduksi pada proses 28 nm HKMG. Menggunakan arsitektur ARM Cortex-A15+Cortex-A7. GPU dari ARM Holdings yaitu Mali-T628 MP6.
Sedangkan untuk Exynos 5 Hexa (Exynos 5260) yang menggunakan GPU ARM Mali-T624, dapat ditemukan pada handset Galaxy Note 3 Neo dan Samsung Galaxy K zoom.
Sementara untuk inovasi teknologi terbaru Samsung tentu saja tidak ketinggalan untuk proses 20nm. Adalah SoC Exynos 5 Octa (Exynos 5430), 20 nm HKMG, dengan arsitektur ARM big.LITTLE Cortex-A15+Cortex-A7. GPU menggunakan ARM Mali-T628 MP6, diumumkan di kuartal 3 2014 dan langsung di telurkan ke perangkat smartphone Galaxy Alpha (SM-G850F).
Yang paling canggih untuk smartphone masa depan Samsung 2015 nanti adalah SoC Exynos 7 Octa, (Exynos 5433/7410) diproses pada 20 nm HKMG, dengan set instruksi ARMv8-A dan arsitektur Cortex-A57+Cortex-A53. Prosesor grafis menggunakan Mali-T760 MP6. Satu perangkat pengenalan di tahun 2014 yang menggunakan SoC  ini adalah Galaxy Note 4.
Walaupun Exynos adalah sistem chip yang diproduksi oleh Samsung, namun perusahaan juga menggunakan SoC dari Qualcomm. Bahkan untuk jajaran perangkat yang punya posisi di atas, atau produk smartphone maupun tablet “flagship”, bukan datang dari perangkat yang menggunakan SoC Exynos, melainkan dari Snapdragon, yang mana performa yang ditunjukkan oleh SoC dari Qualcomm terbukti lebih powerfull ketimbang Exynos. Samsun Galaxy S5, Galaxy Note 4 dan Galaxy Alpha semua ada versi SoC Snapdragon dan Sistem Chip Exynos.
Samsung Exynos sendiri adalah opsi dari Samsung untuk jajaran handset yang mereka produksi dengan harga sedikit lebih rendah, yang berarti harga SoC Exynos juga lebih rendah dari Qualcomm Snapdragon.

4. NVIDIA

NVIDIA adalah nama akrab untuk penggemar PC, jajaran GPU GeForce membuat paragamer’s cinta dengan NVidia, juga dengan Quadro mereka untuk workstation. Untuk Sistem Chip, mereka disebut kebalikan dari Samsung, “kinerja yang lebih tinggi tapi volume yang lebih rendah”.
Sejak semakin populernya tablet dan smartphone, NVIDIA juga bekerja untuk mendapatkan pijakan di sektor mobile. SoC terbaru mereka yaitu Tegra K1, ditemukan di Tablet SHIELD dan yang terbaru dari Chromebook Acer.
Tegra K1 192-core Kepler yang diturunkan GPU dengan satu dari dua pilihan CPU. Yang pertama adalah Cortex-A15 R3 desain quad-core, sedangkan varian lain K1 menggunakan dual-core 64-bit Denver CPU yang dirancang oleh NVIDIA.
Mengingat SoC dari ARM paling sukses akan rute custom-logika (Cyclone misalnya Apple dan Qualcomm Krait adalah desain khusus yang menggunakan ARMv8 dan ARMv7 instruksi set daripada hanya menggunakan Cortex-A15), NVIDIA berharap untuk memperbaiki kinerja dan bermitra dengan ARM juga.
Tegra K1 varian kedua menggunakan arsitektur sendiri yang mereka sebut “Denver”, SoC Tegra K1 adalah 64-bit, berjalan dengan 2-core, punya getaran 2,5 Ghz. SoC ini ditanam pada perangkat yang sekarang HTC Nexus 9 berada di puncak bersaing dengan Nokia N1, Galaxy Tab S8.4, Xperia Z3 Tablet Compact, iPad Air 2 dan iPad Mini 3.

5. Intel

Pemain utama akhir dalam hal SoC kinerja yang lebih tinggi adalah Intel. Tidak seperti produsen lain, Intel menggunakan “arsitektur adat mereka sendiri”, tentu saja sesuai dengan prosesor-prosesor intel pada PC, salah satunya adalah set instruksi x86, bukannya menggunakan ARMv7 atau ARMv8. Sistem Chip intel dikenal dengan penamaan model “Atom”.
Sekali lagi, adat intel, ini adalah keluarga x86yang telah terbukti menjadi raksasa di ruang PC. Adalah SoC Atom terbaru mereka telah meningkat jumlah produksinya, mulai dikenal. Dari level low-end dan Midrange ASUS Zenfone (khususnya Zenfone 5), telah mendapatkan tempat “top 10 smartphone pilihan” di berbagai situs review dan tentu saja rekomendasi dari berbagai toko online.
Penamaan untuk SoC Intel berbeda dengan Qualcomm, MediaTek, Apple Ax ataupun Samsung Exynos. Intel sedikit rumit dengan penamaan SoC mereka, misalnya;
Atom Z2460 (Penwell, platform Medfield) yang dikeluarkan pertama kali di tahun 2012, ini bisa kita sebut sebagai SoC Penwell dengan model Atom Z2460 dengan platform Medfield. Sementara upgrade berikutnya Intel menggunakan sebutan lain lagi dan tetap dengan teknologi “Atom” mereka, misalnya; Atom Z2420 (Lexington, platform Medfield), yang berarti SoC Lexington.
Sejak tahun 2013, Sistem Chip Intel Atom diproses pada 22nm, dengan nama kode Bay Trail, adalah pengembangan dari platform Medfield dan Cover Trail yang sebelumnya diproses pada 32nm (sejak tahun 2012). Berikutnya adalah platform Merrifield dan Moorefield platform (Atom Z34xx / Z35xx) tetap pada 22nm dan menggunakan inti yang sama seperti Bay Trail, kecuali prosesor grafis, di Bay Trail intel bermitra dengan Imagination Technologies dengan menggunakan GPU mereka PowerVR 6 G6400 / G6430.
Saat ini Intel sedang menyiapkan SoC mereka dengan nama yang berbeda, dan kemungkinan masih dalam penamaan kode yang sama “Atom”. Tahun 2015 Intel akan memperkenalkan SoC Cherryview, dengan platform Cherry Trail dan SoCBroxton dengan platform Morganfield dan Willow Trail. SoC yang masih dalam “roadmap 2015″ dari intel ini sangat menarik, karena diproses pada 14nm yang bahkan lebih tipis dari kompetitor 20nm dan GPU akan mengusung teknologi Intel sendiri yaitu Intel Gen 8 Broadwell dan Intel Gen 9 Skylake.
Pijakan kaki Intel di dunia ponsel dan tablet semakin nyata, dengan 14nm SoC akan dapat memberikan kinerja yang lebih baik dalam paket daya yang rendah. Kami tidak sabar menunggu teknologi proses Intel yang terbaru, ditambah lagi komitmen dari Intel, bahwa mereka akan terus memperbaiki platform Atom secara tahunan.

6. MediaTek

Tiba kita ke produsen Sistem Chip terbesar se-dunia untuk “pilihan harga bersahabat”, setidaknya ada dua disini: Huawei HiSilicon dan MediaTek.
MediaTek sebelumnya tidak benar-benar bisa bersaing dengan perusahaan SoC lain, khususnya dalam ruang Android sejak tahun 2009/2010. Namun, lain cerita ketika tahun 2013, MediaTek berhasil mencetak SoC dengan desain dan spesifikasi yang tinggi, dan tentu saja “Harga Bersahabat” yang bisa kita lihat di jajaran ponsel dan tablet dengan SoC MediaTek MTxx. Dalam hal volume produksi, MediaTek adalah penyedia utama Sistem Chip di pasar Cina.
Andalan SoC MediaTek saat ini menggunakan quad-core, hexa-core, dan octa-core yang mana CPU menggunakan ARM Cortex dan GPU dari ARM Mali dan beberapa GPU juga telah menggunakan PowerVR dari Imagination.
Seperti kita tahu bahwa CPU dengan 8-core saat ini telah menjadi pilihan, yang tentu saja bukan acuan untuk sebutan ponsel ataupun tablet dengan kecepatan kinerja, namun dengan 8-core diharapkan akan mampu untuk menjalankan kinerja terberat dengan daya yang lebih rendah, konfigurasi big.LITTLE tampak seperti solusi yang lebih baik khususnya dalam hal menghemat baterai. Dan, MediaTek telah mengambil langkah disini, yang membuat nama perusahaan semakin populer.
Pada Agustus 2014, MediaTek memperbarui jajaran SoC mereka, dan yang diperkenalkan ke khalayak ramai adalah produk andalannya yaitu MT6795. Ini memiliki prosesor Octa-core Cortex-A53 dengan denyutan 2.2GHz dan GPU tertanam PowerVR G6200, tampak jelas ini merupakan plaftform hardware untuk handset kelas premium.
Kemudian, 15 oktober 2014, tampak di situs Mediatek, mereka mengumumkan MT6735 untuk proyeksi perangkat handset mobile dikelas low-end. Kemudian kelas Mid-range mereka juga mengupgrade dengan merilis SoC terbaru MT6753.

7. HiSilicon

Adalah produsen sytem on chip yang pantas kami masukkan ke dalam daftar 7 produsen SoC “terbesar di dunia”, walaupun mungkin anggapan ini hanya sebatas untuk produk smartphone. Setidaknya Huawei Ascend Mate 7 telah menyita perhatian khalayak ramai dengan ditanamkannya SoC HiSilicon Kirin 925 di perangkat tersebut. Dari sini kami prediksi tahun 2015 Huawei akan kembali berkibar setelah kuartal ketiga penjualan smartphone mereka di geser oleh Xiaomi.
Fakta lain, HiSilicon telah memperkenalkan SoC Kirin 620 terbaru di bulan ini, menunjukkan anak perusahaan Huawei tersebut benar-benar siap bersaing dengan 7 produsen sistem chip diatas.

Penutup dan Opini

Jika kita mengelompokkan semua perusahaan SoC, maka kelompok pertama adalah mereka yang menggunakan arsitektur dari ARM Holdings; MediaTek, Huawei/HiSilicon dan Samsung. Sementara Qualcomm, Apple, NVIDIA, dan Intel telah melakukan kustomisasi untuk desain SoC mereka. Rasanya sulit untuk melihat ke-empat produsen ini keluar dari persaingan. Dan untuk Samsung adalah pemain besar dengan volume penjualan yang sangat tinggi. Sehingga kita mungkin akan terus melihat “Big Five” perusahaan SoC.
Mengingat perangkat dengan banderol harga yang lebih murah dengan menggunakan SoC dari MediaTek dan HiSilicon tentu tetap akan mempunyai pangsa pasar khususnya untuk ponsel di kelas menengah ke bawah. Sehingga kedua nama (MediaTek dan HiSilicon) tetap akan eksis setidaknya untuk tahun 2015 mendatang.
Sehingga, daftar 7 Produsen Sistem Chip Terbesar Se-Dunia ini bisa saja berubah untuk tahun 2016, setidaknya untuk tahun 2015 “big five” tetap untuk Qualcomm, Nvidia, Samsung, Intel dan tentu saja Apple dan harga bersahabat tetap ditemukan pada perangkat dengan SoC dari Huawei dan MediaTek. Ya, ini karena masing-masing perusahaan telah meluncurkan SoC mereka untuk siap ditanamkan di ponsel-ponsel yang akan diumumkan di press-release situs perusahaan dan tentu saja pameran elektronik konsumen baik itu CES, MWC dan IFA 2015 nantinya.

1 Comments: